- Seorang mukmin tak akan menganggap remeh suatu kebaikan sekecil apapun; meski itulah hanya seraut wajah manis dengan #Senyum yang tulus dari hati pada perjumpaan dengan sesama.
- Ada kawan bercerita; suatu kali dia didatangi seseorang yang tidak dikenalnya; menyalami dan mengucapkan terimakasih dengan mata berkaca-kaca.
- Kawan ini -Guru kami- dalam soal senyuman; dengan lesung pipit manis bertanya heran; "Atas apa?"
- Si asing menjawab masih terisak; "Atas #Senyum Anda!" Mengapa?
- "Sebab ketika itu", lanjutnya ia berkisah, "Saya dalam putus asa berjalan tak tentu arahnya; merasa bahwa hidup begitu kejam, dan dunia hanya berisi orang yang jahat pada saya! Gelap! ..
- ..Entah.. Sepertinya saat itu yang pasti hanya satu; saya harus bunuh diri! ..Tapi lalu kita berpapasan, dan Anda tersenyum!"
- "Terimakasih atas senyum itu; #Senyum yang mengingatkan saya bahwa dunia masih dipenuhi insan baik hati..
- Dan bahwa saya masih berhak dan layak untuk berbuat baik."
- Demikianlah senyuman, atas izin Allah telah menyelamatkan sebuah kehidupan.
- Demikianlah senyuman; atas izin Allah telah membuat sebuah hati kembali hidup; dari keputusasaan menuju semangat berkebaikan.
- Mari rayakan #Jumat dengan manis wajah dan senyuman, sebab dengannya, mukmin yang paling papa pun sebenarnya kaya, kaya hati :)
Saung Saung
▼