Saung Saung

Kisah Sa'd Ibn Abi Waqqash ~ #SalimAFillah #Tweet


  1. Ba'da wafatnya Sayyidina 'Ali ibn Abi Thalib; sang penakluk Persia Sa'd ibn Abi Waqqash didatangi keponakannya dan para putra sahabat.
  2. "Paman; kau satu-satunya yang masih hidup dari 10 sahabat yang dijamin surga dan satu-satunya yang masih ada dari 6 ahli syura tunjukan 'Umar."
  3. "Demi Allah Paman; di belakangku ada 100.000 pedang digenggam lengan-lengan kokoh; mereka yakin kau yang paling berhak jadi Khalifah!"
  4. "Nak"; jawab Sa'd ibn Abi Waqqash sendu, "Yang kumau bukan 100.000 pedang; tapi cukuplah satu. Satu yang jika kuayunkan pada seorang..
  5. ..mukmin tebasannya kan luruh dan membuatku bersimpuh. Tapi jika pedang itu kuayunkan pada musuh Allah maka ia menebas tak kenal ampun."
  6. Sa'd; paman pihak Ibu kebanggaan RasuluLlah, pemanah, yang Nabi jadikan Ayah-Bunda beliau tebusan baginya; tahu dia ada di zaman sulit.
  7. Kaum muslimin memang takkan melupakan keawalan Islamnya, pengorbanannya, kepahlawanannya, dan 2 keutamaannya (ahli surga dan ahli syuraa)
  8. Tapi urusan 'Ali yang tak selesai dengan Mu'awiyah; mewariskan kemusykilan yang Sa'd merasa tak mampu menjadi penghadir persatuan.
  9. Mungkin ia ingat ucapan 'Umar; "Kau hai Sa'd, dikaruniai kemampuan menaklukkan kemaharajaan; tapi memimpin sebuah desa kacau jadinya."
  10. 'Umar tahu, Sa'd pembelajar. Maka wasiatnya; "Jika Sa'd terpilih; maka baik. Aku dulu memecatnya bukan karena ia lemah atau salah."
  11. Dan penyebutan nama oleh 'Umar itu menjadikan ia selalu dirindu memimpin kaum muslimin. Tapi ia memilih pergi; berjihad dan berdakwah.
  12. Maka sampai kini namanya harum dan sungguh kebanggaan bagi sebuah negeri untuk mengaku adanya makam Sa'd; dari Guangzhou hingga Maroko.
  13. Kemampuan dahsyat dipadu keengganan bertampil-diri membuat para sahabat menggelari Sa'd sebagai "Singa yang Menyembunyikan Kukunya."
  14. Selain bidikan panahnya yang istimewa (Di Perang Uhud, pernah 3 musuh sekali tembak); kekuatan beliau yang ditakuti adalah doa beliau.
  15. Awal mulanya adalah suatu malam saat Nabi bersabda; "Semoga ada lelaki shalih yang selalu menjaga kami malam ini"; dan Sa'd-lah orangnya.
  16. Kisah ini cukup panjang. Tapi yang ingin kita ambil 'ibrah; Sa'd adalah pekerja yang tak hanya 'Itqan sesuai job-description; tapi juga Ihsan.
  17. Tak hanya berjaga; Sa'd yang tahu bahwa di tengah malamnya Nabi akan qiyamullail juga menyiapkan air untuk wudhu' beliau dalam bejana.
  18. Maka begitu Nabi keluar dari kemahnya; Sa'd menyambut dengan menghulurkan air wudhu'nya. Dengan senyum penuh ridha, Nabipun bertanya.
  19. "Apa yang kauminta hai Sa'd; aku akan mendoakannya pada Allah untukmu?" Jika kita yang ditanya Nabi; apa jawabnya? Kebanyakan: Surga
  20. Tapi Sa'd dikaruniai Allah kejernihan akal. Jawaban beliau sangat cemerlang. "Doakan aku Ya RasulaLlah; agar semua doaku mustajab!"
  21. Maka tak hanya sekali itu Sang Nabi mendoakannya; "Ya Allah, tepatkan bidikan-bidikannya dan kabulkan doa-doanya!" Jadilah karamahnya.
  22. Kemustajaban doa Sa'd banyak diriwayatkan; Ibn Katsir dalam Al Bidayah misalnya, mengisahkan doa beliau tuk para pembunuh 'Ustman.
  23. Tapi salah satu yang paling menarik dari banyak kisah doa Sa'd ialah ketika beliau menjabat Gubernur Kufah dan Khalifah 'Umar inspeksi.
  24. Di Masjid Kufah, 'Umar berkata pada khalayak; "Siapa yang punya keluhan atas guberrnur kalian ini; silakan bicara dan tak usah takut!"
  25. Hening cukup lama. 'Umar mengulang kata-katanya; hingga 3 kali. Baru kemudian berdirilah seorang lelaki; mendekat dan memandang dengki.
  26. "Jika kau benar-benar ingin tahu ya Amiral Mukminin", ujarnya, "Sa'd ini shalatnya jelek, tak memutuskan dengan benar, tak membagi..
  27. ..dengan adil, dan tak mau berjalan bersama pasukan!" 'Umar memandang Sa'd; seakan berisyarat apakah dia hendak menyampaikan sanggahan.
  28. Sa'd ternyata hanya berdoa; "Ya Allah jika memang dia jujur dalam kata dan tulus dalam niat untuk meluruskan dan menasehatiku; panjangkan..
  29. ..umurnya, lapangkan rizqinya, dan muliakan namanya. Tapi jika ia berdusta lagi mencari muka; panjangkan umurnya, sempitkan nikmatnya..
  30. ..dan masyhurkan kehinaannya." Pucatlah wajah orang nan mengadukan Sa'd itu. Kelak rawi mengisahkan bahwa hampir 100 tahun kemudian..
  31. ..sang rawi melewati kota Kufah dan berjumpa seorang lelaki yang amat tua; alisnya putih panjang menyatu dengan jenggotnya. Pria ini..
  32. ..bertubuh uzur dan pekerjaannya meminta-minta; tapi tiap kali gadis-gadis muda lewat, dia selalu sempat menggodai dan mencandai mereka.
  33. "Takutlah pada Allah hai Pak Tua!", seru si rawi, "Tak malukah kau pada usiamu dan ajal yang dekat?" Maka lelaki itu menangis menjawab.
  34. "Apa dayaku"; ujarnya pilu; "Sedang aku adalah orang yang terkena bala' doanya Sa'd ibn Abi Waqqash!" SubhanaLlah; moga kita dijaga.
  35. Sa'd adalah sahabat RasuluLlah; Allah telah meridhai mereka; maka hendaklah tiap kita menjaga lisan dari para kekasihNya yang mulia.