Saung Saung

Tafsir Surat Al-Fatihah ~ #Salimafillah


  • Al Fatihah, kesemuanya, adalah bangunan kokoh yang menggambarkan kehambaan. Pengabdian itu dapat berwujud cinta, harap, maupun takut. #Fth
  • Maka terhimpun; "AlhamduliLlahi Rabbil 'Alamin" adalah cinta, "Arrahamanir Rahim" adalah harap, dan "Maliki Yaumiddin" adalah takut. #Fth
  • Di antara Adab meminta; dahului dengan puja. Sebab dalam ketiganya terkandung pujian dan pemuliaan pada Allah; setelah itu, berdoalah. #Fth
  • Tapi sebelum permohonan terucap; jelaskan hubungan kita dengan Dzat yang dipintai; sesetia apakah, setulus apakah, semesra apakah. #Fth
  • "IyyaKa na'budu", padanya terkandung Ghayah {tujuan} dari segala penghambaan, "Wa iyyaKa nasta'in" di situlah Wasilah {sarananya}. #Fth
  • Sebagai ikrar Tauhid, di dalamnya juga terkandung pengakuan jujur bahwa kita takkan mampu mengibadahi Allah tanpa pertolonganNya. #Fth
  • Maka kita meng-Esakan Allah, menyembah-Nya, mengabdikan hidup dan mati; dengan mengandalkan-Nya, bergantung pada-Nya, bertawakkal atas-Nya. #Fth
  • Ialah juga titik pembagi antara hak Allah dan hak hamba dalam keseluruhan surat; apa yang sesudahnya adalah ijabah dari-Nya untuk mereka. #Fth
  • Sesudah itu kita berdoa; tak sembarang pinta; hanya memohon hal paling berharga dalam hayat kita; hidayah untuk istiqamah di jalan-Nya. #Fth
  • "Shirathalladzina an'amta 'alaihim"; maka kita tahu, hidayah adalah nikmat setinggi-tingginya, seagung-agungnya, seindah-indahnya. #Fth
  • Dalam pendakian menjemput hidayah, penyakit-penyakit hati kita mohon agar digugurkan-Nya. Maka "IyyaKa na'budu" adalah obat Riya'. #Fth
  • "IyyaKa nasta'in" ialah obat takabbur. Dan "Ihdinash shirathal mustaqim" selain pinta juga pengakuan, ia obat untuk yang bodoh dan sesat. #Fth
  • "Shirathalladzina an'amTa 'alaihim" juga memberi kita isyarat ketersambungan Risalah; kita muslim, dan telah didahului para gemilang. #Fth
  • Orang-orang yang diberi nikmat itu ialah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada', dan Shalihin yang kisah mereka sepanjang Quran jadi teladan. #Fth
  • Mereka terbimbing untuk bersikap terbaik dengan imannya; dalam sempit dan lapang, susah dan senang, lebih dan kurang, tenang dan goncang. #Fth
  • Mereka terjaga dari 2 (dua) bahaya; murka Allah dan tersesat dari jalan ridha-Nya. Yang dimurka itu sebab berilmu tanpa amal dan menyalahguna. #Fth
  • Yang tersesat sebab mengikuti sangka dan maksud baik tanpa mau mengkaji dan mendalami pengajaran-Nya. Dua ini Ifrath dan Tafrith beragama. #Fth
  • Yang menyeksamai Tafsirpun tak boleh lena. Benar bahwa Al Maghdhub 'Alaihim melanda Yahudi dan gelar Adh Dhaallun mengenai Nashrani . #Fth
  • Tapi jika kita sebagai muslim diminta mengulang doa agar selamat dari keduanya minimal 17 kali sehari; betapa rawannya kita serupa. #Fth
  • Mari tak henti hayati Ummul Kitab ini; untuk menyempurnakan kehambaan, mengkhusyu'kan ibadah, dan mencahayai hidup dengan petunjuk-Nya. #Fth