Saung Saung

#sikkīn [ سِكِّين ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn kāf nūn [ س ك ن ] terjadi sekali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: sikkīn [ سِكِّين ]~


1. ~QS. Yusuf [12]:31~ -- سِكِّينًا -- sikkīnan -- a knife --


فَلَمَّا سَمِعَتْ بِمَكْرِهِنَّ أَرْسَلَتْ إِلَيْهِنَّ وَأَعْتَدَتْ لَهُنَّ مُتَّكَأً وَآتَتْ كُلَّ وَاحِدَةٍ مِّنْهُنَّ سِكِّينًا وَقَالَتِ اخْرُجْ عَلَيْهِنَّ ۖ فَلَمَّا رَأَيْنَهُ أَكْبَرْنَهُ وَقَطَّعْنَ أَيْدِيَهُنَّ وَقُلْنَ حَاشَ لِلَّـهِ مَا هَـٰذَا بَشَرًا إِنْ هَـٰذَا إِلَّا مَلَكٌ كَرِيمٌ

Maka tatkala wanita itu (Zulaikha) mendengar cercaan mereka, diundangnyalah wanita-wanita itu dan disediakannya bagi mereka tempat duduk, dan diberikannya kepada masing-masing mereka sebuah pisau (untuk memotong jamuan), kemudian dia berkata (kepada Yusuf): "Keluarlah (nampakkanlah dirimu) kepada mereka". 
Maka tatkala wanita-wanita itu melihatnya, mereka kagum kepada (keelokan rupa)nya, dan mereka melukai (jari) tangannya dan berkata: "Maha sempurna Allah, ini bukanlah manusia. Sesungguhnya ini tidak lain hanyalah malaikat yang mulia".




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#maskanat [ مَسْكَنَة ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn kāf nūn [ س ك ن ] terjadi dua kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: maskanat [ مَسْكَنَة ]~


1. ~QS. Al-Baqarah [2]:1~ -- وَالْمَسْكَنَةُ -- wal-maskanatu -- and the misery --


وَإِذْ قُلْتُمْ يَا مُوسَىٰ لَن نَّصْبِرَ عَلَىٰ طَعَامٍ وَاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنبِتُ الْأَرْضُ مِن بَقْلِهَا وَقِثَّائِهَا وَفُومِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۖ قَالَ أَتَسْتَبْدِلُونَ الَّذِي هُوَ أَدْنَىٰ بِالَّذِي هُوَ خَيْرٌ ۚ اهْبِطُوا مِصْرًا فَإِنَّ لَكُم مَّا سَأَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّـهِ ۗ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّـهِ وَيَقْتُلُونَ النَّبِيِّينَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ

Dan (ingatlah), ketika kamu berkata: "Hai Musa, kami tidak bisa sabar (tahan) dengan satu macam makanan saja. Sebab itu mohonkanlah untuk kami kepada Tuhanmu, agar Dia mengeluarkan bagi kami dari apa yang ditumbuhkan bumi, yaitu sayur-mayurnya, ketimunnya, bawang putihnya, kacang adasnya, dan bawang merahnya". 
Musa berkata: "Maukah kamu mengambil yang rendah sebagai pengganti yang lebih baik? Pergilah kamu ke suatu kota, pasti kamu memperoleh apa yang kamu minta". 
Lalu ditimpahkanlah kepada mereka nista dan kehinaan, serta mereka mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka selalu mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para Nabi yang memang tidak dibenarkan. 
Demikian itu (terjadi) karena mereka selalu berbuat durhaka dan melampaui batas.

2. ~QS. Al-Maidah [3]:112~ -- الْمَسْكَنَةُ -- l-maskanatu -- the poverty --


ضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ أَيْنَ مَا ثُقِفُوا إِلَّا بِحَبْلٍ مِّنَ اللَّـهِ وَحَبْلٍ مِّنَ النَّاسِ وَبَاءُوا بِغَضَبٍ مِّنَ اللَّـهِ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الْمَسْكَنَةُ ۚ ذَٰلِكَ بِأَنَّهُمْ كَانُوا يَكْفُرُونَ بِآيَاتِ اللَّـهِ وَيَقْتُلُونَ الْأَنبِيَاءَ بِغَيْرِ حَقٍّ ۚ ذَٰلِكَ بِمَا عَصَوا وَّكَانُوا يَعْتَدُونَ

Mereka diliputi kehinaan di mana saja mereka berada, kecuali jika mereka berpegang kepada tali (agama) Allah dan tali (perjanjian) dengan manusia, dan mereka kembali mendapat kemurkaan dari Allah dan mereka diliputi kerendahan
Yang demikian itu karena mereka kafir kepada ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa alasan yang benar. 
Yang demikian itu disebabkan mereka durhaka dan melampaui batas.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png


#zul'fā [ زُلْفَىٰٓ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: zāy lām fā [ ز ل ف ] terjadi empat kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: zul'fā [ زُلْفَىٰٓ ]~


1. ~QS. Saba' [34]:37~ -- زُلْفَىٰ -- zul'fā -- (in) position --


وَمَا أَمْوَالُكُمْ وَلَا أَوْلَادُكُم بِالَّتِي تُقَرِّبُكُمْ عِندَنَا زُلْفَىٰ إِلَّا مَنْ آمَنَ وَعَمِلَ صَالِحًا فَأُولَـٰئِكَ لَهُمْ جَزَاءُ الضِّعْفِ بِمَا عَمِلُوا وَهُمْ فِي الْغُرُفَاتِ آمِنُونَ

Dan sekali-kali bukanlah harta dan bukan (pula) anak-anak kamu yang mendekatkan kamu kepada Kami sedikitpun; tetapi orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal (saleh, mereka itulah yang memperoleh balasan yang berlipat ganda disebabkan apa yang telah mereka kerjakan; dan mereka aman sentosa di tempat-tempat yang tinggi (dalam surga).

2. ~QS. Shad [38]:25~ -- لَزُلْفَىٰ -- lazul'fā -- surely is a near access --


فَغَفَرْنَا لَهُ ذَٰلِكَ ۖ وَإِنَّ لَهُ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَآبٍ

Maka Kami ampuni baginya kesalahannya itu. Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

3. ~QS. Shad [38]:40~ -- لَزُلْفَىٰ -- lazul'fā -- surely is a near access --


وَإِنَّ لَهُ عِندَنَا لَزُلْفَىٰ وَحُسْنَ مَآبٍ

Dan sesungguhnya dia mempunyai kedudukan yang dekat pada sisi Kami dan tempat kembali yang baik.

4. ~QS. Az-Zumar [39]:3~ -- زُلْفَىٰ -- zul'fā -- (in) nearness --


أَلَا لِلَّـهِ الدِّينُ الْخَالِصُ ۚ وَالَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِهِ أَوْلِيَاءَ مَا نَعْبُدُهُمْ إِلَّا لِيُقَرِّبُونَا إِلَى اللَّـهِ زُلْفَىٰ إِنَّ اللَّـهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِي مَا هُمْ فِيهِ يَخْتَلِفُونَ ۗ إِنَّ اللَّـهَ لَا يَهْدِي مَنْ هُوَ كَاذِبٌ كَفَّارٌ 

Ingatlah, hanya kepunyaan Allah-lah agama yang bersih (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Allah (berkata): "Kami tidak menyembah mereka melainkan supaya mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya". 
Sesungguhnya Allah akan memutuskan di antara mereka tentang apa yang mereka berselisih padanya. 
Sesungguhnya Allah tidak menunjuki orang-orang yang pendusta dan sangat ingkar.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#maskūnat [ مَسْكُونَة ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn kāf nūn [ س ك ن ] terjadi sekali di dalam Al-Qur'an sebagai kata passive participle, dalam bentuk: maskūnat [ مَسْكُونَة ]~


1. ~QS. An-Nur [24]:29~ -- مَسْكُونَةٍ -- maskūnatin -- inhabited --


لَّيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ مَسْكُونَةٍ فِيهَا مَتَاعٌ لَّكُمْ ۚ وَاللَّـهُ يَعْلَمُ مَا تُبْدُونَ وَمَا تَكْتُمُونَ

Tidak ada dosa atasmu memasuki rumah yang tidak disediakan untuk didiami, yang di dalamnya ada keperluanmu, dan Allah mengetahui apa yang kamu nyatakan dan apa yang kamu sembunyikan.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Marhaban Ya Ramadan 1438 H ~ #OetjiK

بِسْــــــــــــــــــمِ اﷲِالرَّحْمَنِ اارَّحِيم



~ مَرْحَبًا يَا رَمَضَانَ ~

Dahulu para Sahabat Rasululloh menyatakan kegembiraannya dalam menyambut bulan suci Ramadhan. Bukan dengan Ber-MAAF-MAAF-an; Minta maaf-lah segera jika bersalah, karena tidak ada waktu khusus untuk Meminta Maaf. Ubahlah tradisi yang tidak ada dasar ajaran dari Rasululloh shallallahu alaihi wasallam. Berilah Selamat Kepada Sesamamu dalam Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan. 

Mereka yang melestarikan tradisi ini beralasan dengan hadits yang terjemahannya sebagai berikut: 

Ketika Rasullulloh sedang berkhutbah pada Shalat Jum’at (dalam bulan Sya’ban), beliau mengucapkan Aamiin sampai tiga kali, dan para sahabat begitu mendengar Rasullullah mengatakan Aamiin, terkejut dan spontan mereka ikut mengatakan Aamiin. Tapi para sahabat bingung, kenapa Rasullulloh berkata Aamiin sampai tiga kali. Ketika selesai shalat Jum’at, para sahabat bertanya kepada Rasullullah, kemudian beliau menjelaskan: 

“Ketika aku sedang berkhutbah, datanglah Malaikat Jibril dan berbisik, hai Rasullulloh Aamiin-kan do’a ku ini,” jawab Rasullullah. 

Do’a Malaikat Jibril itu adalah: “Ya Allah tolong abaikan puasa ummat Muhammad, apabila sebelum memasuki bulan Ramadhan dia tidak melakukan hal-hal yang berikut: 
1) Tidak memohon maaf terlebih dahulu kepada kedua orang tuanya (jika masih ada); 
2) Tidak bermaafan terlebih dahulu antara suami istri; 
3) Tidak bermaafan terlebih dahulu dengan orang-orang sekitarnya.

Ternyata pada kitab Shahih Ibnu Khuzaimah (3/192) juga pada kitab Musnad Imam Ahmad (2/246, 254) ditemukan hadits berikut:


 عن أبي هريرة أن رسول الله صلى الله عليه و سلم رقي المنبر فقال : آمين آمين آمين فقيل له : يارسول الله ما كنت تصنع هذا ؟ ! فقال : قال لي جبريل : أرغم الله أنف عبد أو بعد دخل رمضان فلم يغفر له فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد أدرك و الديه أو أحدهما لم يدخله الجنة فقلت : آمين ثم قال : رغم أنف عبد أو بعد ذكرت عنده فلم يصل عليك فقلت : آمين قال الأعظمي : إسناده جيد  


“Dari Abu Hurairah: Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam naik mimbar lalu bersabda: ‘Aamiin, Aamiin, Aamiin’. 
Para sahabat bertanya : “Kenapa engkau berkata demikian, wahai Rasululloh?” 
Kemudian beliau bersabda, 
“Baru saja Jibril berkata kepadaku: ‘Allah melaknat seorang hamba yang melewati Ramadhan tanpa mendapatkan ampunan’, maka kukatakan, ‘Aamiin’, 
kemudian Jibril berkata lagi, ‘Allah melaknat seorang hamba yang mengetahui kedua orang tuanya masih hidup, namun tidak membuatnya masuk Jannah (karena tidak berbakti kepada mereka berdua)’, maka aku berkata: ‘Aamiin’. 
Kemudian Jibril berkata lagi. ‘Allah melaknat seorang hamba yang tidak bershalawat ketika disebut namamu’, maka kukatakan, ‘Aamiin”.
”Al A’zhami berkata: “Sanad hadits ini jayyid”.

Hadits ini dishahihkan oleh Al Mundziri di At Targhib Wat Tarhib (2/114, 406, 407, 3/295), juga oleh Adz Dzahabi dalam Al Madzhab (4/1682), dihasankan oleh Al Haitsami dalam Majma’ Az Zawaid (8/142), juga oleh Ibnu Hajar Al Asqalani dalam Al Qaulul Badi‘ (212), juga oleh Al Albani di Shahih At Targhib (1679).

Dari sini jelaslah bahwa kedua hadits tersebut di atas adalah dua hadits yang berbeda. Entah siapa yang berbuat iseng yang membuat hadits pertama. Atau mungkin bisa jadi pembuat hadits tersebut mendengar hadits kedua, lalu menyebarkannya kepada orang banyak dengan ingatannya yang rusak, sehingga berubahlah makna hadits. Atau bisa jadi juga, pembuat hadits ini berinovasi membuat tradisi bermaaf-maafan sebelum Ramadhan, lalu sengaja menyelewengkan hadits kedua ini untuk mengesahkan tradisi tersebut. Yang jelas, hadits yang tidak ada asal-usulnya, kita pun tidak tahu siapa yang mengatakan hal itu, sebenarnya itu bukan hadits dan tidak perlu kita hiraukan, apalagi diamalkan. Meminta maaf itu disyariatkan dalam Islam. Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam bersabda,

 من كانت له مظلمة لأخيه من عرضه أو شيء فليتحلله منه اليوم قبل أن لا يكون دينار ولا درهم إن كان له عمل صالح أخذ منه بقدر مظلمته وإن لم تكن له حسنات أخذ من سيئات صاحبه فحمل عليه 


“Orang yang pernah menzhalimi saudaranya dalam hal apapun, maka hari ini ia wajib meminta perbuatannya tersebut dihalalkan oleh saudaranya, sebelum datang hari dimana tidak ada ada dinar dan dirham. Karena jika orang tersebut memiliki amal shalih, amalnya tersebut akan dikurangi untuk melunasi kezhalimannya. Namun jika ia tidak memiliki amal shalih, maka ditambahkan kepadanya dosa-dosa dari orang yang ia zhalimi.” 

~HR. Bukhari no.2449~

Dari hadits ini jelas bahwa Islam mengajarkan untuk meminta maaf, jika berbuat kesalahan kepada orang lain. Adapun meminta maaf tanpa sebab dan dilakukan kepada semua orang yang ditemui, tidak pernah diajarkan oleh Islam. 

Jika ada yang berkata: “Bukankah Manusia selalu melakukan kesalahan dan berbuat dosa, sehingga mungkin saja berbuat salah kepada semua orang tanpa disadari”. Yang dikatakan itu memang benar, namun apakah serta merta kita meminta maaf kepada semua orang yang kita temui? Mengapa Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam dan para sahabat tidak pernah berbuat demikian? Padahal mereka orang-orang yang paling khawatir akan dosa. Selain itu, kesalahan yang tidak sengaja atau tidak disadari tidak dihitung sebagai dosa di sisi Allah Ta’ala. Sebagaimana sabda Rasululloh Shallallahu’alaihi Wasallam,

والله أعلمُ بالـصـواب
Wallahu a'lam bishowab

~SELAMAT MENJALANKAN IBADAH RAMADHAN 1438 H~



 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png


#sākin [ سَاكِن ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn kāf nūn [ س ك ن ] terjadi sekali di dalam Al-Qur'an sebagai kata active participle, dalam bentuk: sākin [ سَاكِن ]~


1. ~QS. Al-Furqan [25]:45~ -- سَاكِنًا -- sākinan -- stationary --


أَلَمْ تَرَ إِلَىٰ رَبِّكَ كَيْفَ مَدَّ الظِّلَّ وَلَوْ شَاءَ لَجَعَلَهُ سَاكِنًا ثُمَّ جَعَلْنَا الشَّمْسَ عَلَيْهِ دَلِيلًا

Apakah kamu tidak memperhatikan (penciptaan) Tuhanmu, bagaimana Dia memanjangkan (dan memendekkan) bayang-bayang dan kalau Dia menghendaki niscaya Dia menjadikan tetap bayang-bayang itu, kemudian Kami jadikan matahari sebagai petunjuk atas bayang-bayang itu,




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#zul'fat [ زُلْفَة ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: zāy lām fā [ ز ل ف ] terjadi dua kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: zul'fat [ زُلْفَة ]~


1. ~QS. Hud [11]:114~ -- وَزُلَفًا -- wazulafan -- and (at) the approach --


وَأَقِمِ الصَّلَاةَ طَرَفَيِ النَّهَارِ وَزُلَفًا مِّنَ اللَّيْلِ ۚ إِنَّ الْحَسَنَاتِ يُذْهِبْنَ السَّيِّئَاتِ ۚ ذَٰلِكَ ذِكْرَىٰ لِلذَّاكِرِينَ

Dan dirikanlah sembahyang itu pada kedua tepi siang (pagi dan petang) dan pada bahagian permulaan daripada malam. Sesungguhnya perbuatan-perbuatan yang baik itu menghapuskan (dosa) perbuatan-perbuatan yang buruk. Itulah peringatan bagi orang-orang yang ingat.

2. ~QS. Al-Mulk [67]:27~ -- زُلْفَةً -- zul'fatan -- approaching --


فَلَمَّا رَأَوْهُ زُلْفَةً سِيئَتْ وُجُوهُ الَّذِينَ كَفَرُوا وَقِيلَ هَـٰذَا الَّذِي كُنتُم بِهِ تَدَّعُونَ

Ketika mereka melihat azab (pada hari kiamat) sudah dekat, muka orang-orang kafir itu menjadi muram. Dan dikatakan (kepada mereka) inilah (azab) yang dahulunya kamu selalu meminta-mintanya.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#rāziqīn [ رَّٰزِقِين ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: rā zāy qāf [ ر ز ق ] terjadi enam kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata active participle, dalam bentuk: rāziqīn [ رَّٰزِقِين ]~


1. ~QS. Al-Maidah [5]:114~ -- الرَّازِقِينَ -- l-rāziqīna --  (of) the providers --


قَالَ عِيسَى ابْنُ مَرْيَمَ اللَّـهُمَّ رَبَّنَا أَنزِلْ عَلَيْنَا مَائِدَةً مِّنَ السَّمَاءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَآخِرِنَا وَآيَةً مِّنكَ ۖ وَارْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Isa putera Maryam berdoa: "Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang hari turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan Engkau; beri rezekilah kami, dan Engkaulah pemberi rezeki Yang Paling Utama".

2. ~QS. Al-Hijr [15]:20~ -- بِرَازِقِينَ -- birāziqīna -- providers --


وَجَعَلْنَا لَكُمْ فِيهَا مَعَايِشَ وَمَن لَّسْتُمْ لَهُ بِرَازِقِينَ

Dan Kami telah menjadikan untukmu di bumi keperluan-keperluan hidup, dan (Kami menciptakan pula) makhluk-makhluk yang kamu sekali-kali bukan pemberi rezeki kepadanya.

3. ~QS. Al-Hajj [22]:58~ -- الرَّازِقِينَ -- l-rāziqīna -- (of) the Providers --

وَالَّذِينَ هَاجَرُوا فِي سَبِيلِ اللَّـهِ ثُمَّ قُتِلُوا أَوْ مَاتُوا لَيَرْزُقَنَّهُمُ اللَّـهُ رِزْقًا حَسَنًا ۚ وَإِنَّ اللَّـهَ لَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan orang-orang yang berhijrah di jalan Allah, kemudian mereka dibunuh atau mati, benar-benar Allah akan memberikan kepada mereka rezeki yang baik (surga). 
Dan sesungguhnya Allah adalah sebaik-baik pemberi rezeki.

4. ~QS. Al-Hajj [23]:72~ -- الرَّازِقِينَ -- l-rāziqīna -- (of) the Providers --

أَمْ تَسْأَلُهُمْ خَرْجًا فَخَرَاجُ رَبِّكَ خَيْرٌ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Atau kamu meminta upah kepada mereka?", maka upah dari Tuhanmu adalah lebih baik, dan Dia adalah Pemberi rezeki Yang Paling Baik.

5. ~QS. Saba' [34]:39~ -- الرَّازِقِينَ -- l-rāziqīna -- (of) the Providers --

قُلْ إِنَّ رَبِّي يَبْسُطُ الرِّزْقَ لِمَن يَشَاءُ مِنْ عِبَادِهِ وَيَقْدِرُ لَهُ ۚ وَمَا أَنفَقْتُم مِّن شَيْءٍ فَهُوَ يُخْلِفُهُ ۖ وَهُوَ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Katakanlah: "Sesungguhnya Tuhanku melapangkan rezeki bagi siapa yang dikehendaki-Nya di antara hamba-hamba-Nya dan menyempitkan bagi (siapa yang dikehendaki-Nya)". 
Dan barang apa saja yang kamu nafkahkan, maka Allah akan menggantinya dan Dialah Pemberi rezeki yang sebaik-baiknya.

6. ~QS. Al-Jumu'ah [62]:11~ -- الرَّازِقِينَ -- l-rāziqīna -- (of) the Providers --

وَإِذَا رَأَوْا تِجَارَةً أَوْ لَهْوًا انفَضُّوا إِلَيْهَا وَتَرَكُوكَ قَائِمًا ۚ قُلْ مَا عِندَ اللَّـهِ خَيْرٌ مِّنَ اللَّـهْوِ وَمِنَ التِّجَارَةِ ۚ وَاللَّـهُ خَيْرُ الرَّازِقِينَ

Dan apabila mereka melihat perniagaan atau permainan, mereka bubar untuk menuju kepadanya dan mereka tinggalkan kamu sedang berdiri (berkhotbah). 
Katakanlah: "Apa yang di sisi Allah lebih baik daripada permainan dan perniagaan", dan Allah Sebaik-baik Pemberi rezeki.



 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#uz'lifat [ أُزْلِفَتْ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: zāy lām fā [ ز ل ف ] terjadi empat kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata kerja, dalam bentuk: uz'lifat [ أُزْلِفَتْ ]~


1. ~QS. Asy-Syu'ara [26]:64~ -- وَأَزْلَفْنَا -- wa-azlafnā -- And We brought near --


وَأَزْلَفْنَا ثَمَّ الْآخَرِينَ

Dan di sanalah Kami dekatkan golongan yang lain.

2. ~QS. Asy-Syu'ara [26]:90~ -- وَأُزْلِفَتِ -- wa-uz'lifati -- And (will be) brought near --


وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ

dan (di hari itu) didekatkanlah surga kepada orang-orang yang bertakwa,

3. ~QS. Qaf [50]:31~ -- وَأُزْلِفَتِ -- wa-uz'lifati -- And will be brought near --


وَأُزْلِفَتِ الْجَنَّةُ لِلْمُتَّقِينَ غَيْرَ بَعِيدٍ

Dan didekatkanlah surga itu kepada orang-orang yang bertakwa pada tempat yang tiada jauh (dari mereka).

4. ~QS. At-Takwir [81]:13~ -- أُزْلِفَتْ -- uz'lifat -- is brought near --


وَإِذَا الْجَنَّةُ أُزْلِفَتْ

dan apabila surga didekatkan,




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#yanbūʿ [ يَنبُوع ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: nūn bā ʿayn [ ن ب ع ] terjadi dua kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: yanbūʿ [ يَنبُوع ]~


1. ~QS. Al-Isra' [17]:90~ -- يَنْبُوعًا -- yanbūʿan -- a spring --


وَقَالُوا لَن نُّؤْمِنَ لَكَ حَتَّىٰ تَفْجُرَ لَنَا مِنَ الْأَرْضِ يَنبُوعًا

Dan mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak percaya kepadamu hingga kamu memancarkan mata air dan bumi untuk kami,

2. ~QS. Az-Zumar [39]:21~ -- يَنَابِيعَ -- yanābīʿa -- (as) springs --


أَلَمْ تَرَ أَنَّ اللَّـهَ أَنزَلَ مِنَ السَّمَاءِ مَاءً فَسَلَكَهُ يَنَابِيعَ فِي الْأَرْضِ ثُمَّ يُخْرِجُ بِهِ زَرْعًا مُّخْتَلِفًا أَلْوَانُهُ ثُمَّ يَهِيجُ فَتَرَاهُ مُصْفَرًّا ثُمَّ يَجْعَلُهُ حُطَامًا ۚ إِنَّ فِي ذَٰلِكَ لَذِكْرَىٰ لِأُولِي الْأَلْبَابِ

Apakah kamu tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Allah menurunkan air dari langit, maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi kemudian ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan, kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. 
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#razzāq [ رَّزَّاق ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: rā zāy qāf [ ر ز ق ] terjadi sekali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: razzāq [ رَّزَّاق ]~


1. ~QS. Adz-Dhariyat [51]:58~ -- الرَّزَّاقُ -- l-razāqu -- (is) the All-Provider -- 


إِنَّ اللَّـهَ هُوَ الرَّزَّاقُ ذُو الْقُوَّةِ الْمَتِينُ

Sesungguhnya Allah Dialah Maha Pemberi rezeki Yang mempunyai Kekuatan lagi Sangat Kokoh.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#sil'silat [ سِلْسِلَة ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari empat huruf: sīn lām sīn lām [ س ل س ل ] terjadi tiga kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: sil'silat [ سِلْسِلَة ]~


1. ~QS. Ghafir [40]:71~ -- وَالسَّلَاسِلُ -- wal-salāsilu -- and the chains --


إِذِ الْأَغْلَالُ فِي أَعْنَاقِهِمْ وَالسَّلَاسِلُ يُسْحَبُونَ

ketika belenggu dan rantai dipasang di leher mereka, seraya mereka diseret,

2. ~QS. Al-Haqqah [69]:32~ -- سِلْسِلَةٍ -- sil'silatin -- a chain --


ثُمَّ فِي سِلْسِلَةٍ ذَرْعُهَا سَبْعُونَ ذِرَاعًا فَاسْلُكُوهُ

Kemudian belitlah dia dengan rantai yang panjangnya tujuh puluh hasta.

3. ~QS. Al-Insan [76]:4~ -- سَلَاسِلَ -- salāsilā -- chains --


إِنَّا أَعْتَدْنَا لِلْكَافِرِينَ سَلَاسِلَ وَأَغْلَالًا وَسَعِيرًا

Sesungguhnya Kami menyediakan bagi orang-orang kafir rantai, belenggu dan neraka yang menyala-nyala.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Keutamaan Membaca Al-Qur'an ~ #OetjiK

1. Dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda :

اقْرَءُوا الْقُرْآنَ فَإِنَّهُ يَأْتِى يَوْمَ الْقِيَامَةِ شَفِيعًا لأَصْحَابِه

..bacalah oleh kalian Al-Qur`an; Karena ia (Al-Qur`an) akan datang pada Hari Kiamat kelak sebagai pemberi syafa’at bagi orang-orang yang rajin membacanya..
~HR. Muslim 804~



2. Dari sahabat Abu Umamah Al-Bahili radhiallahu ‘anhu: Saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda :

اقْرَءُوا الزَّهْرَاوَيْنِ : الْبَقَرَةَ وَسُورَةَ آلِ عِمْرَانَ؛ فَإِنَّهُمَا تَأْتِيَانِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ كَأَنَّهُمَا غَمَامَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا غَيَايَتَانِ أَوْ كَأَنَّهُمَا فِرْقَانِ مِنْ طَيْرٍ صَوَافَّ تُحَاجَّانِ عَنْ أَصْحَابِهِمَا، اقْرَءُوا سُورَةَ الْبَقَرَةِ فَإِنَّ أَخْذَهَا بَرَكَةٌ وَتَرْكَهَا حَسْرَةٌ وَلاَ تَسْتَطِيعُهَا الْبَطَلَةُ

..bacalah oleh kalian dua bunga, yaitu surat Al-Baqarah dan Surat Al-‘Imran. 
Karena keduanya akan datang pada hari Kiamat seakan-akan keduanya dua awan besar atau dua kelompok besar dari burung yang akan membela orang-orang yang senantiasa rajin membacanya. 
Bacalah oleh kalian surat Al-Baqarah, karena sesungguhnya mengambilnya adalah barakah, meninggalkannya adalah kerugian, dan sihir tidak akan mampu menghadapinya..
~HR. Muslim 804~



3. Dari sahabat An-Nawwas bin Sam’an Al-Kilabi radhiallahu ‘anhu berkata: saya mendengar Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda:

يُؤْتَى بِالْقُرْآنِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ وَأَهْلِهِ الَّذِينَ كَانُوا يَعْمَلُونَ بِهِ تَقْدُمُهُ سُورَةُ الْبَقَرَةِ وَآلُ عِمْرَانَ تُحَاجَّانِ عَنْ صَاحِبِهِمَا

..akan didatangkan Al-Qur`an pada Hari Kiamat kelak dan orang yang rajin membacanya dan senantiasa rajin beramal dengannya, yang paling depan adalah surat Al-Baqarah dan surat Ali ‘Imran, keduanya akan membela orang-orang yang rajin membacanya..
~HR. Muslim 805~



4. Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda:

القرآن حجة لك أو عليك

..Al-Qur`an itu bisa menjadi hujjah yang membelamu 
atau sebaliknya menjadi hujjah yang membantahmu.. 
~HR. Muslim~



5. Firman Allah Subhanahu Wa Ta’ala:

كتاب أنزلناه إليك مبارك ليدبروا آياته وليتذكر أولوا الألباب

..ini adalah sebuah kitab yang Kami turunkan kepadamu penuh dengan berkah, 
supaya mereka mentadabburi (memperhatikan) ayat-ayat-Nya 
dan supaya mendapat pelajaran orang-orang yang mempunyai fikiran..
~QS. Shad [38]: 29~


6. Dari sahabat ‘Utsman bin ‘Affan radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda:

(( خَيْرُكُمْ مَنْ تَعَلَّمَ الْقُرْآنَ وَعَلَّمَهُ (( رواه البخاري

..sebaik-baik kalian adalah yang mempelajari Al-Qur`an dan mengajarkannya..
~Al-Bukhari 5027~



7. Dari Ummul Mu`minin ‘Aisyah radhiallahu ‘anha berkata, bahwa Rasulullah Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda:

(( الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ وَهُوَ مَاهِرٌ بِهِ مَعَ السَّفَرَةِ الكِرَامِ البَرَرَةِ، وَالَّذِي يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيَتَتَعْتَعُ فِيهِ وَهُوَ عَلَيْهِ شَاقٌّ لَهُ أجْرَانِ (( متفقٌ عَلَيْهِ

..yang membaca Al-Qur`an dan dia mahir membacanya, dia bersama para malaikat yang mulia. Sedangkan yang membaca Al-Qur`an namun dia tidak tepat dalam membacanya dan mengalami kesulitan, maka baginya dua pahala..
~Al-Bukhari 4937, Muslim 244~



8. Dari shahabat Abu Musa Al-Asy’ari radhiallahu ‘anhu berkata, bahwa Rasulullah shalallahu ‘alaihi wasallam bersabda :

(( مَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي يَقْرَأُ القُرْآنَ مَثَلُ الأُتْرُجَّةِ : رِيحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا طَيِّبٌ ، وَمَثَلُ الْمُؤْمِنِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثَلِ التَّمْرَةِ : لاَ رِيحَ لَهَا وَطَعْمُهَا حُلْوٌ ، وَمَثلُ المُنَافِقِ الَّذِي يقرأ القرآنَ كَمَثلِ الرَّيحانَةِ : ريحُهَا طَيِّبٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ ، وَمَثَلُ المُنَافِقِ الَّذِي لاَ يَقْرَأُ القُرْآنَ كَمَثلِ الحَنْظَلَةِ : لَيْسَ لَهَا رِيحٌ وَطَعْمُهَا مُرٌّ )) متفقٌ عَلَيْهِ

..perumpaan seorang mu`min yang rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti
buah Al-Atrujah: aromanya wangi dan rasanya enak.

..perumpamaan seorang mu`min yang tidak membaca Al-Qur`an adalah seperti
buah Tamr (kurma): tidak ada aromanya namun rasanya manis.

..perumpamaan seorang munafiq namun ia rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti 
buah Raihanah: aromanya wangi namun rasanya pahit.

..perumpaan seorang munafiq yang tidak rajin membaca Al-Qur`an adalah seperti 
buah Hanzhalah: tidak memiliki aroma dan rasanya pun pahit..

~Al-Bukhari 5427, Muslim 797~



9. Dari sahabat ‘Umar bin Al-Khaththab radhiallahu ‘anhu, bahwa Nabi Shalallahu ‘Alaihi Wasalaam bersabda:

(( إنَّ اللهَ يَرْفَعُ بِهَذَا الكِتَابِ أقْوَاماً وَيَضَعُ بِهِ آخرِينَ (( رواه مسلم

..sesungguhnya Allah dengan Al-Qur`an ini mengangkat suatu kaum, 
dan menghinakan kaum yang lainnya..
~HR. Muslim 269~



10. Berkata Abdul Malik bin Umair:

..satu-satunya manusia yang tidak tua adalah orang yang selalu membaca Al-Qur'an..

 ..manusia yang paling jernih akalnya adalah para pembaca Al-Qur'an..


11. Berkata Al-Imam Qurtubi:

..barang siapa yang membaca Al-Qur'an, maka Allah akan menjadikan ingatannya segar meskipun umurnya telah mencapai 100 tahun..


12. Imam besar Ibrahim al-Maqdisi memberikan wasiat pada muridnya, Abbas bin Abdi Daim 
rahimahullah:

..perbanyaklah membaca Al-Qur'an, jangan pernah kau tinggalkan, 
karena sesungguhnya setiap yang kamu inginkan akan di mudahkan 
setara dengan yang kamu baca..


13. Berkata Ibnu Solah:

..bahwasanya para Malaikat tidak diberi keutamaan untuk membaca Al-Qur'an, 
maka oleh karena itu para Malaikat bersemangat untuk selalu mendengar saja 
dari bacaan manusia..


14. Berkata Abu Zanad:

..di tengah malam, aku keluar menuju masjid Rasulullah Shallallaahu Alaihi Wasalaam sungguh tidak ada satu rumahpun yang aku lewati melainkan padanya ada yang membaca Al-Qur'an..


15. Berkata Shaikhul Islam Ibnu Taimiyyah:

..tidak ada sesuatu yang lebih bisa memberikan nutrisi otak, kesegaran jiwa, dan kesehatan tubuh serta mencakup segala kebahagiaan melebihi dari orang yang selalu melihat kitabullah ta'ala..


..bergantunglah pada Al-Qur'an niscaya kau akan mendapatkan keberkahan..


16. Allah Subhanahu Wa Ta'ala berfirman:

..ini adalah kitab yang kami turunkan kepadamu yang penuh keberkahan 
agar mereka mau mentadaburi ayat-ayatnya..


17. Menurut sebagian Ahli Tafsir:

..manakala kita menyibukkan diri dengan Al-Qur'an 
maka kita akan di banjiri oleh sejuta keberkahan dan kebaikan di dunia..

..saya memohon kepada Allah agar memberikan rahmat dan taufiq-Nya kepada saya 
dan Anda semua (pemirsa blog ini) untuk senantiasa istiqomah mendengar, membaca, mentadhaburi seluruh isi Al-Qur'an serta mengamalkan kandungannya, aamiin..




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png