- #Madu terdiri dari kombinasi alami antara 84% gula dengan kadar air sekitar 15 sampai 20% sehingga sangat tinggi kadar gulanya.
- Sedikitnya kandungan air dan interaksi air dengan gula tersebut akan membuat bakteri tidak dapat hidup. #AntiBakteri
- Efek #AntiBakteri #Madu dikenal pertama kali pada tahun 1892 oleh Van Ketel.
- Penelitian lanjutan menunjukkan adanya Zat Inhibine yang pada akhirnya diidentifikasi sebagai Hidrogen Peroksida yang berfungsi sebagai #AntiBakteri .
- Dr. WG Sackett, ahli bakteriologi (Colorado Agricultural Academy) menemukan secara invitro bahwa #Madu dapat mematikan kuman tifus dalam 48 jam. #AntiBakteri
- Selain efek osmotik, #Madu mengandung zat lain yang dapat membunuh bakteri yaitu Hidrogen Peroksida. #AntiBakteri
- Kelenjar hipofaring lebah mensekresikan enzim glukosa oksidase yang akan bereaksi dengan glukosa bila ada air dan memproduksi Hidrogen Peroksida. #AntiBakteri
- Sebelum diketahui nama zatnya Hidrogen Peroksida dikenal sebagai Zat Inhibine. #AntiBakteri
- Reaksi kimiawi ini berlangsung sesaat, tetapi hanya dalam jumlah kecil yang terus terbentuk hingga #Madu matang. #AntiBakteri
- Bila #Madu bereaksi kembali dengan air maka produksi Hidrogen Peroksida akan meningkat lagi. #AntiBakteri
- Konsentrasi Hidrogen Peroksida pada #Madu sekitar 1 mmol/l. #AntiBakteri
- Jumlah tersebut 1.000 kali lebih kecil jumlahnya daripada larutan Hidrogen Peroksida 3% yang biasa digunakan sebagai antiseptik. #AntiBakteri
- Meski konsentrasinya lebih kecil, namun efektivitasnya tetap baik sebagai pembunuh kuman. #AntiBakteri
- Beberapa jenis #Madu tetap dapat mematikan bakteri meskipun diencerkan tujuh hingga empat belas kali. #AntiBakteri
- #Madu bersifat Asam dengan pH antara 3,2 hingga 4,5, sehingga dengan keasaman cukup rendah tersebut bisa untuk menghambat pertumbuhan bakteri yang dapat berkembang biak pada kisaran rata-rata pH 7,2-7,4.
- Dari penelitian tebaru, #Madu dapat meningkatkan pembelahan sel Limfosit, artinya turut memperbanyak pasukan sel darah putih tubuh.
- #Madu juga dapat meningkatkan produksi sel monosit yang bisa mengeluarkan Sitokin, TNF-alfa, interleukin 1 dan interleukin 6 untuk mengaktifkan respon daya tahan tubuh terhadap infeksi.
- Kandungan glukosa dan keasaman #Madu juga secara sinergis ikut membantu sel Fagosit dalam menghancurkan bakteri.
- Fagositosis adalah mekanisme membunuh kuman oleh sel yang disebut Fagosit, sedangkan Limfosit adalah sel darah putih yang besar peranannya dalam mengusir kuman.
- #Madu memiliki aktivitas #AntiBakteri yang berbeda-beda tergantung dari sumber nektarnya.
- Yang membuat efek #AntiBakteri #Madu berbeda-beda adalah karena kandungan Hidrogen Peroksida dan non peroksida seperti vitamin C, ion logam, enzim katalase dan juga ketahanan madu terhadap suhu dan sensitivitas enzimnya terhadap cahaya.
- Semua #Madu asli punya sifat #AntiBakteri karena kadar gula (alami) yang tinggi.
- Efek #Madu sebagai #AntiBakteri terbaik diperoleh dari penggunaan topikal (dioleskan) maupun ditelan.
- Senyawa-senyawa yang tersedia di dalam #Madu yang dapat menjadi sumber munculnya kemampuan #AntiBakteri #Madu adalah Asam Organik, Minyak Atsiri dan Senyawa Flavonoid.
Sumber : Gudang Madu Indonesia