Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

Kumpulan Tweet tentang 'Kebaikan dan Kejahatan' ~ #SalimAFillah

  1. Kekufuran, kejahatan, dan maksiat di dunia terasa ramai, penuh kawan, bahkan beperlindungan. Tapi di akhirat; ia kesendirian bersesalan. #m
  2. Hakikat ini termaktub dalam firmanNya; “Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa’at. Dan tidak pula teman yang akrab.” {QS26:100-101} #m
  3. Segala kemesraan dunia kan putus di akhirat, “Para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain..” {QS 43: 67} #m
  4. “..Kecuali orang-orang bertaqwa.” {QS.43:67}, yang saling cinta karena Allah, dengan cara nan diridhai Allah, demi mencari ridha Allah. #m
  5. Terdengar jerit insan yang tak taqwa dalam cinta, “Aduhai binasa dan celaka aku, andai tak kuambil Fulan sebagai kekasihku..” {QS25:28} #m
  6. Adapun iman, taat, dan kebajikan; walau terasa sunyi dan sendiri; ia ikatan yang meriah dan indah. Tersambung kita melintasi tempat dan zaman. #m
  7. Kemesraan yang kan abadi itu ialah; “Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan SAUDARA-SAUDARA yang MENDAHULUI kami dengan iman..” {QS59:10} #m
  8. Dan kita mohon pada Allah agar menjaga kebersihannya, “Dan jangan jadikan di hati kami sesak dendam kepada sesama mukmin..” {QS59:10} #m
  9. Sungguh kebersamaan dalam taqwa tidaklah mudah untuk hawa nafsu kita yang cenderung pada suka-suka, enak-enak, lalai, dan menunda taatnya. #m
  10. Kemesraan ukhrawi di dunia jadi berat sebab penuh nasehat; kawan taqwa takkan segan meluruskan yang bengkok, membetulkan yang keliru. #m
  11. Maka “Sabarlah pada dirimu membersamai orang-orang yang menyeru pada Rabbnya pada pagi dan petang semata mengharap ridhaNya.” {QS18:28} #m
  12. Ukhuwah memang tak meniadakan masalah; ia mendampinginya agar indah. “Hanyasanya mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah..” {QS49:10} #m
  13. Inilah cara menjaga diri dalam kebaikan, “Hai insan-insan beriman, bertaqwalah pada Allah dan bersamailah orang-orang benar.” {QS9:119} #m
  14. Demikian bedanya kemesraan semu nan berujung sesal dan seteru; dengan kebersamaan taqwa yang meski berkendala, kan sampai jua ke surga. #m
  15. Ia mimbar cahaya, dicemburui Nabi dan syuhada’. Bahkan walau di dunia sempat dicekam dendam, iman kelak mempertemukan dalam kenikmatan. #m
  16. Yakni “Dan Kami cabut segala dendam di hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara, duduk berhadapan di atas dipan-dipan.” {QS15:47} #m
  17. Hakikat maksiat sunyi, sesal, dan seteru, walau kini mesra, semarak, dan syahdu. Taat itu nikmat dan hangat nanti, walau kini gerah dan sepi. #m



Share