~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: ṣād dāl qāf [ ص د ق ] terjadi sekali di dalam
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: ṣiddīqat [ صِدِّيقَة ]~
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: ṣiddīqat [ صِدِّيقَة ]~
1. ~QS. Al-Ma'idah [5]:75:13~ -- صِدِّيقَةٌ -- ṣiddīqatun --(was) truthful --
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
Tafsir Quraish Shihab:
'Isâ putra Maryam tidak lain hanyalah seorang hamba yang dikaruniakan risalah oleh Allah, sebagaimana yang telah Allah karuniakan kepada hamba-hamba sebelumnya. Bunda 'Isâ adalah wanita biasa yang selalu benar dalam setiap ucapannya dan mempercayai Tuhannya. Keduanya membutuhkan makanan dan minuman untuk mempertahankan hidup. Itulah bukti bahwa mereka manusia biasa. Maka perhatikanlah, wahai orang-orang yang mendengar, keadaan mereka yang buta akan tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah dijelaskan kepada mereka. Kemudian perhatikan pula bagaimana mereka berpaling dari kebenaran, padahal kebenaran itu sangat jelas.
مَّا الْمَسِيحُ ابْنُ مَرْيَمَ إِلَّا رَسُولٌ قَدْ خَلَتْ مِن قَبْلِهِ الرُّسُلُ وَأُمُّهُ صِدِّيقَةٌ ۖ كَانَا يَأْكُلَانِ الطَّعَامَ ۗ انظُرْ كَيْفَ نُبَيِّنُ لَهُمُ الْآيَاتِ ثُمَّ انظُرْ أَنَّىٰ يُؤْفَكُونَ
Al Masih putera Maryam itu hanyalah seorang Rasul yang sesungguhnya telah berlalu sebelumnya beberapa rasul, dan ibunya seorang yang sangat benar, kedua-duanya biasa memakan makanan. Perhatikan bagaimana Kami menjelaskan kepada mereka (ahli kitab) tanda-tanda kekuasaan (Kami), kemudian perhatikanlah bagaimana mereka berpaling (dari memperhatikan ayat-ayat Kami itu).
Tafsir Quraish Shihab:
'Isâ putra Maryam tidak lain hanyalah seorang hamba yang dikaruniakan risalah oleh Allah, sebagaimana yang telah Allah karuniakan kepada hamba-hamba sebelumnya. Bunda 'Isâ adalah wanita biasa yang selalu benar dalam setiap ucapannya dan mempercayai Tuhannya. Keduanya membutuhkan makanan dan minuman untuk mempertahankan hidup. Itulah bukti bahwa mereka manusia biasa. Maka perhatikanlah, wahai orang-orang yang mendengar, keadaan mereka yang buta akan tanda-tanda kekuasaan Allah yang telah dijelaskan kepada mereka. Kemudian perhatikan pula bagaimana mereka berpaling dari kebenaran, padahal kebenaran itu sangat jelas.