Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang: #Dirham [ درهم ] ~ #OetjiK

QS. Yusuf 12:20
..wasyarawhu bitsamanin bakhsin daraahima ma'duudatin wakaanuu fiihi mina alzzaahidiina..

Dan mereka menjual Yusuf dengan harga yang murah, yaitu beberapa dirham saja, dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf.

❀ ❀ ❀ ❀ ❀ ❀ ❀

Penjelasan Surat Yusuf[12] ayat 20: bahwa saudara-saudara Yusuf telah melemparkan Yusuf ke dalam sumur, lalu membawa pakaian Yusuf yang telah dilumuri dengan darah binatang. Kemudian, seraya berpura-pura menangis, mereka menghadap ayah mereka (Nabi Ya'kub alaihis salam) dan menunjukkan kesedihan atas peristiwa yang menimpa Yusuf. Akan tetapi,apa yang terjadi pada Yusuf. Beliau berada dalam sumur hanya beberapa saat, hingga datang rombongan musafir yang berhenti di dekat sumur tersebut untuk mengambil air minum.
Salah seorang dari mereka yang ditugaskan untuk mengambil air, menurunkan timba ke dalam sumur itu untuk mengambil air. Yusuf pun memegang tali timba tersebut dan dengan tali itu ia naik dan keluar dari sumur. Rombongan musafir itu pun memperlakukan Yusuf sebagai seorang budak, yang akan mereka bawa ke pasar budak, dan menjualnya, untuk mendapatkan uang.

Dari Ibnu Mas'ud, disebutkan bahwa mereka menjual Yusuf dengan harga dua puluh dirham. Demikian pula menurut Ibnu Abbas, Nauf Al-Bakali, As-Saddi, Qatadah, dan Atiyyah Al-Aufi; dan ditambahkan bahwa mereka membagi-bagi hasilnya, masing-masing orang dua dirham. Menurut Mujahid dua puluh dua dirham. Menurut Muhammad Ibnu Ishaq dan Ikrimah empat puluh dirham.

Sementara itu, karena khawatir adanya orang-orang tertentu yang mengaku sebagai pemilik Yusuf, maka musafir itu menyembunyikan Yusuf diantara barang-barang bawaan mereka, dan membawanya ke pasar jual-beli budak. Sesampai di pasar tersebut, mereka menjualnya dengan harga yang rendah, karena mereka merasa tidak bersusah payah dan tidak pula mengeluarkan uang untuk mendapatkan Yusuf. 
Memang, seringkali seseorang yang memperoleh sesuatu dengan mudah, maka ia akan melepaskannya dengan mudah pula, dan tidak memahami nilai sesuatu tersebut (menghargai).

wakaanuu fiihi mina alzzaahidiina [Artinya: dan mereka merasa tidak tertarik hatinya kepada Yusuf]. Sesungguhnya yang dimaksud dalam ayat ini hanyalah saudara-saudaranya, dan bukan musafir.
Terdapat pelajaran dalam ayat tersebut, yaitu:
1. Kadang kala orang-orang yang memiliki hubungan dekatlah yang justru melemparkan seseorang ke dalam berbagai kesulitan. Akan tetapi berkat rahmat Allah, orang asing yang mengeluarkannya dari kesulitan tersebut, meski tujuan mereka bukan menolong.
2. Sebagian orang memandang orang lain sebagai barang dagangan, dan melupakan dimensi-dimensi maknawi dan kemanusiaannya.


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Dari berbagai sumber

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang: #Dinar [ دينار ] ~ #OetjiK

QS. Al Imran 3:75

..wa-min ʾahli l-kitābi man ʾin taʾmanhu bi-qinṭārin yuʾaddihī ʾilayka wa-minhum man ʾin taʾmanhu bi-dīnārin lā yuʾaddihī ʾilayka ʾillā mā dumta ʿalayhi qāʾiman dhālika bi-ʾannahum qālū laysa ʿalaynā fī l-ʾummiyyīna sabīlun wa-yaqūlūna ʿalā llāhi l-kadhiba wa-hum yaʿlamūn..

Among the People of the Scripture there is he who, if thou trust him with a weight of treasure, will return it to thee. And among them there is he who, if thou trust him with a piece of gold, will not return it to thee unless thou keep standing over him. That is because they say: We have no duty to the Gentiles. They speak a lie concerning Allah knowingly.


Di antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu[1]. Tetapi ada pula di antara mereka yang jika kamu percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya[2]. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata[3], "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (buta huruf)[4]." Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui[5].

❀ ❀ ❀ ❀ ❀ ❀ ❀
Kata Dinar [دينار] hanya disebutkan satu kali dalam Al-Quran, yaitu dalam Surat Al-Imran[3] ayat 75; pada ayat ini, selain menyebutkan dinar sebagai satuan mata uang tertentu untuk pengukur nilai, juga mengisyaratkan tentang uang sebagai alat penyimpan nilai.

Surat Al Imran[3] ayat 75 menyebutkan tentang:

Akhlak dan keburukan Ahli Kitab dalam bermu'amalah dan dalam melakukan akad; sebagian mereka ada yang dapat dipercaya, dan sebagian lagi tidak.

Di antara Ahli Kitab ada orang yang jika kamu percayakan kepadanya harta yang banyak, niscaya dia mengembalikannya kepadamu[1]. Tetapi ada pula di antara mereka yang jika kamu percayakan kepadanya satu dinar, dia tidak mengembalikannya kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya[2]. Yang demikian itu disebabkan mereka berkata[3], "Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi (buta huruf)[4]." Mereka mengatakan hal yang dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui[5].

Tafsir Al Quran Surat Al Imran 3:75


[1] Allah Subhaanahu wa Ta'aala dalam ayat ini menerangkan keadaan Ahli Kitab dalam hal amanah dan khianat pada harta, setelah menyebutkan khianatnya mereka dalam agama, makar yang mereka lakukan dan sikap mereka menyembunyikan kebenaran.


[2] Dengan tidak berkhianat sebagaimana yang dilakukan Abdullah bin Salam dan kawan-kawannya. Jika mereka tidak berkhianat terhadap harta yang banyak, maka terhadap harta yang sedikit tentu lebih tidak berkhianat lagi.


[3] Yakni karena sifat khianatnya sebagaimana yang dilakukan Ka'ab bin Al Asyraf dan kawan-kawannya. Jika terhadap harta yang sedikit saja berani berkhianat apalagi terhadap harta yang banyak.


[4] Pernyataan ini merupakan anggapan halal dari mereka terhadap harta orang-orang Arab atau anggapan halal dari mereka berbuat zhalim kepada orang-orang yang tidak seagama dengan mereka. Mereka melihat rendah kepada orang-orang selain mereka, dan memandang besar diri mereka, oleh karena itu mereka menganggap bahwa orang-orang ummi tidak perlu dihargai dan dihormati. Mereka menggabung antara memakan harta yang haram dan meyakini sebagai sesuatu yang halal, mereka menyandarkan anggapan itu kepada Allah Subhaanahu wa Ta'aala, padahal berdusta terhadap Allah lebih besar dosanya dibanding berkata tentang Allah tanpa ilmu.


[5] Yang mereka maksud dengan orang-orang Ummi dalam ayat ini adalah orang-orang Arab.


Kaitan dengan Surat Al Imran ayat Sebelumnya (69-74)

Pada ayat 69-74 sebelumnya telah mengungkapkan keburukan sebagian kaum yahudi dan nasrani antara lain:
(1) selalu berusaha menyesatkan banyak manusia,
(2) kufur terhadap ayat Allah,
(3) mencampuradukan antara hak dan bathil,
(4) menyembunyikan kebenaran,
(5) terkadang mengaku beriman, terkadang menampakan kekufuran,
(6) bersekongkol dengan orang kafir lainnya,
(7) melarang kelompoknya untuk memperhatikan da’wah dari yang bukan rasnya. 
Ayat selanjutnya masih mengungkap rangkaian sifat buruk sebagian yahudi dan nasrani, utamanya dalam urusan harta yang demikian mudah mencarinya dengan cara menipu.

Tinjauan Historis



Diriwayatkan dari Ibn Abbas, ada seorang yahudi punya tanggung jawab tentang uang emas sejumlah seribu dua ratus uwqiyah (sekitar 22 kg), dan ternyata mengembalikannya secara jujur serta lunas. Ayat ini turun memuji ahlul-kitab yang demikian. Sedangkan seorang yahudi dari Finhas punya tanggung jawab satu dinar (sekitar 4,25 gr emas) ternyata tidak membayarnya. Ayat selanjutnya mencela orang yahudi yang tidak jujur.

Tafsir Kalimat

Allah memberitahukan bahwa di antara orang-orang Yahudi itu terdapat orang yang suka berkhianat. Selain itu, Dia juga memperingatkan orang-orang yang beriman agar tidak terperdaya oleh mereka. Karena sesungguhnya di antara mereka terdapat:  
man in ta'manHu biqinthar [artinya: orang yang jika kamu mempercayakan kepadanya harta yang banyak]
Sedangkan kata biqinthar ialah harta yang banyak, baik berupa perak, emas ataupun lainnya. Menurut sebagian ulama, seperti al-Shan’ani (126-211H), biqinthar itu harta yang jumlahnya di atas 80.000 (delapan puluh ribu) dirham.  Menurut perhitungan saat ini  80.000= 8.000 dinar (10 dirham= 1 dinar = 4,25 g. emas).
yu-addiHi ilaiki [artinya: maka ia akan mengembalikannya kepadamu]
Maksudnya, jika ia diamanahi sesuatu harta kekayaan lebih sedikit dan itu, maka tentu saja akan lebih menunaikannya.
wa man in ta'manHu diinaril laa yu-addiHi ilaika illaa maa dumta 'alaiHi qaa-iman [artinya: dan di antara mereka ada juga orang yang jika kami mempercayakan kepadanya satu dinar, tidak dikembalikan kepadamu, kecuali jika kamu selalu menagihnya] yaitu dengan meminta dan terus-menerus menagih untuk mendapatkan hakmu. Jika terhadap satu dinar saja demikian keadaannya, maka terhadap sesuatu yang nilainya lebih dari satu dinar, maka tentu saja ia tidak akan mengembalikannya kepadamu.

Ibnu Abi Hatim mengatakan, dari Ziyad bin al-Haitsam telah menceritakan kepadaku Malik bin Dinar, ia berkata: "Disebut dinar karena ia adalah dien (perhitungan) dan naar (Neraka). Ada yang mengatakan, maknanya adalah siapa yang mengambil karena haknya, maka itulah dien (balasan)nya. Sedang siapa yang mengambil bukan karena hak, maka baginya naar (Neraka).
Firman-Nya, dzaalika bi annaHum qaaluu laisa 'alainaa fil ummiyyiina sabiil (artinya: yang demikian itu lantaran mereka mengatakan, 'Tidak ada dosa bagi kami terhadap orang-orang ummi.' ") Maksudnya ialah, bahwa yang menjadikan (mendorong) mereka mengingkari kebenaran dan juga menolak kebenaran itu adalah pernyataan mereka, "Dalam ajaran agama kami, tidak ada dosa bagi kami memakan harta orang-orang ummi ~yaitu bangsa Arab~ karena Allah telah menghalalkannya bagi kami."
Allah pun berfirman: wa yaquuluuuna 'alallaaHil kadziba wa Hum ya'lamun (artinya: Mereka berkata dusta terhadap Allah, padahal mereka mengetahui.") Maksudnya, mereka telah mengada-ada dengan ucapan kalimat tersebut dan membuat suatu kedustaan dengan kesesatan tersebut. Karena Allah telah mengharamkan kepada mereka memakan harta orang lain kecuali dengan cara yang benar. Namun mereka adalah kaum yang suka berdusta.

 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Dari berbagai sumber

:::T.A.Q.W.A::: ~ #OetjiK

~QS. Al-Luqman [31]:33~
..yaa ayyuhaa alnnaasu ittaquu rabbakum waikhsyaw yawman laa yajzii waalidun 'an waladihi walaa mawluudun huwa jaazin 'an waalidihi syay-an inna wa'da allaahi haqqun falaa taghurrannakumu alhayaatu alddunyaa walaa yaghurrannakum biallaahi algharuuru..

Hai manusia, ber~takwa~lah kepada Tuhanmu dan takutlah bila suatu hari yang (pada hari itu) seorang bapak tidak dapat menolong anaknya dan seorang anak tidak dapat (pula) menolong bapaknya sedikitpun. Sesungguhnya janji Allah adalah benar, maka janganlah sekali-kali kehidupan dunia memperdayakan kamu, dan jangan (pula) penipu (syaitan) memperdayakan kamu dalam (mentaati) Allah.
~QS. Al-Luqman [31]:33~


Taqwa is when you miss a single prayer, you feel uneasy the whole day..,
Taqwa is when you speak a lie , your instinct feels bad..,

Taqwa is the guilt that follows when you hurt someone knowingly or unknowingly..,
Taqwa is the shame and regret that follows a sin you did knowing fully well about it's stand in the sight of Allah..,
Taqwa is when you cannot sleep the whole night after disobeying or disrespecting your parents..,
Taqwa is to cry in the depths of night fearing none but the one above the Arsh..,
Taqwa is the fear that refrains us from sinning even when we are alone and nobody is looking..,
Taqwa is the guts and the will to please Allah, even when the whole world is hell bent on displeasing Him..,
Taqwa is to wear that beard and Hijab for the sole reason of pleasing Our Rabb and to keep it as per sunnah..,
Taqwa is to stay happy and smiling even after knowing this world is a prison for believers..,
Taqwa is the good manners and character that loving and fearing Allah brings in us..,
Taqwa is the struggle to better yourself according to Islam with each passing day..,
Taqwa is not only about rising in deen, it is more about falling but again rising up and never letting go..,


❀ ❀ ❀ ❀ ❀ ❀ ❀
:::TAQWA   IS   ALL   ABOUT   WHAT   LIES   IN   THE HEART:::
Taqwa is stay mindful of Allah, and protect yourself from displeasing Him,
wherever you may be


...and if this heart is filled with proper Taqwa, then actions automatically follow...

...and the sweetness of these actions are so much better...

...Alhamdulillahi rabbil alamin...


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Benci dan Cinta ~ #Felixsiauw ~ #OetjiK

..saat semua salah bagimu, mungkin rasa cinta itu sudah sirna; karena rasa nyaman itu karena cinta, dan cinta jadikanmu memahami..

..tapi benci menjadikan dirimu mencari-cari kesalahan kekurangan; yang ada atau tiada, yang diada-adakan atau yang dipaksakan..

..sedangkan cinta atau benci itu datang dari terbiasa; datang dari waktu yang dilalui bersama-sama..

..cinta datang dari interaksi dan imajinasi, tentang hal bahagia; namun yang hakiki, cinta datang karena ketaatan, karena iman..

..lalu kita bertanya kemana cinta pergi, sementara kita jarang bersama; kita jarang berjumpa satu sama lain, atau sekedar bercanda-canda..

..kita bertanya kemana cinta pergi, padahal kita usir dia dengan maksiat; kita tak pernah sirami dengan ketaatan hingga cinta kering mati..

..kita sempitkan arti bahagia hanya sekedar materi; lalu kita bertanya kenapa bahagia susah dicari..?

..kita batasi kenikmatan hanya batas dunia fana; dan kita bertanya kenapa kita merasa tak pernah puas..?

..jangan menghayalkan cinta yang menghantar pada bahagia; bila pemberi bahagia saja belum kita ibadahi semestinya..

..dan jangan berharap bisa mempertahankan cinta; bila istiqamah dalam menaati Allah saja kita tidak bisa..


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png




Lelaki Sebagai Pemimpin Wanita ~ #OetjiK


الرِّجَالُ قَوّٰمُونَ عَلَى النِّسَآءِ
..alrrijaalu qawwaamuuna 'alaa annisaa-i..
..kaum lelaki adalah imam / pemimpin / pelindung bagi kaum wanita..
~QS. An-Nisaa’ [4]:34~



Akhlak lelaki bisa dilihat dari bagaimana caranya memperlakukan wanita; 

Seorang lelaki yang baik akan selalu menghormati wanita; 
Seorang lelaki terhormat tak akan pernah mempermainkan wanita.


Akhlak seorang suami bisa dilihat dari bagaimana caranya memperlakukan istrinya; Seorang suami yang baik akan selalu memuliakan istrinya; 
Seorang suami terhormat tak akan menyakiti hati istrinya.

Oleh karena itu, bagi kaum lelaki / suami yang dirahmati Allah SWT, maka sebaiknya:
  • Bersikaplah sebagai pemimpin yang baik; 
  • Perlakukanlah kaum wanita dengan baik;
  • Bimbinglah kaum wanita dengan baik; 
  • Hormatilah kaum wanita dengan baik;
  • Sebagaimana engkau menghormati ibumu, yang juga seorang wanita.
  • Ikutilah ajaran Rasulullah SAW dalam memperlakukan kaum wanita.
Berikut ini sedikit nasihat bagi kaum lelaki sebagai imam di dalam keluarga :

  • Puncak dari kemarahan seorang wanita ialah diamnya, sebab ia  merasa suaranya sudah tidak lagi didengar sehingga lebih baik bungkam, tutup mulut dan membiarkan.
  • Lebih menyakitkan bila didiamkan oleh wanita yang kita cintai daripada dicereweti, sebab saat wanita masih mau memberi tahu dengan caranya yang cerewet, maka itu pertanda bahwa ia masih mau peduli dan ingin menjadikan kita lebih baik lagi dalam kehidupan di masa depan yang lebih bijaksana.
  • Wanita tidak akan mungkin menjadi cerewet apabila kita mampu mencukupi kebutuhan lahir-batinnya, jadi bisa dikatakan bahwa cerewetnya seperti rambu-rambu lalu lintas, dimana pada saat wanita semakin cerewet maka berarti pertanda lampu kuning agar kita segera berlalu dari jebakan lampu merah dalam arti kemalasan, menuju lampu hijau untuk segera rajin bekerja, berupaya, berusaha dan berdoa agar bisa menjemput kesuksesan.
  • Jangan salah menafsirkan bahwa semua keluhan wanita adalah suatu kesialan, justru itulah anugerah terbaik yang diberikan Allah sebagai upaya untuk menyadarkan kita, karena pada hakikatnya lelaki itu imam rumah tangga yang mestinya setingkat lebih tinggi dalam hal kemantapan pola pikir secara logis dan kesabaran.
  • Berbahagialah, sebab wanita yang hingga kini masih setia mendampingimu sampai detik ini masih rela menyediakan suaranya untuk menegurmu ketika ada kekurangan, bukankah itu juga yang kamu inginkan pada saat memutuskan untuk memilihnya menjadi pendamping hidupmu, yakni sama-sama saling menyempurnakan kekurangan masing-masing.
  • Percayalah bahwa semua wanita di dunia ini mempunyai keinginan yang sama yaitu ingin agar lelaki yang dijadikan imamnya terus berkembang dalam segala hal, sebab wanita tak mau melampaui imamnya di dalam rumah tangganya, sehingga pada saat wanita melihat ada kekurangan dalam diri seorang lelaki, maka secara naluri wanita merasa perlu untuk mengambil kebijakan dalam mengingatkan sebelum imamnyanya mengalami kegagalan dan berputus asa.
  • Oleh karena itu, kepada kaum lelaki, mari berpikir dewasa bahwa bukan hanya kita yang harus bertanggungjawab untuk mengarahkan para wanita agar menjadi lebih baik, tetapi wanita juga memiliki hak untuk menyemangati dirinya sendiri dengan caranya sendiri dan tak jarang melalui kecerewetannya, sehingga lelaki merasa tertampar harga dirinya untuk kemudian lebih fokus menata masa depan.
 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Dari berbagai sumber

Share