- Perjodohan merupakan tanda-tanda kebesaran Allah jika hamba tersebut mau berpikir "inna fidzaalika laayatil liqoumiyyatafakkaruun".
- Ada seorang hamba yang diberi nikmat dengan kemudahan bertemu jodoh, akan tetapi sebaliknya ada pula seorang hamba yang memperoleh kesulitan dalam menemukan jodohnya.
- Jika kita kita mau mengamati dan memahami dalam masalah perjodohan ini, maka hanya akan terjadi dua hal yakni : a. Jodoh yang diberkahi; dan b. Jodoh yg "dimurkai".
- Perjodohan yang diberkahi akan langgeng dalam memperoleh sakinah (ketenangan) rumah tangganya tentram, mawaddah dan rahmah yang tumbuh subur di dalamnya.
- Sedangkan perjodohan yang "dimurkai" adalah perjodohan yang singkat, penuh dengan fitnah (cekcok, pertengkaran dan yang akan berujung kepada perceraian).
- Misalnya, ada kehidupan rumah tangga yang biasa-biasa dan sederhana tinggal di dalam rumah gubuk, berpenghasilan pas-pasan, tapi masyaAllah; keluarganya tenteram, rukun dan guyub.
- Ada juga kehidupan rumah tangga yang tinggal di dalam rumah yang mewah, penghasilan berlebih, akan tetapi suasana keluarganya selalu ricuh dan selalu mengundang pertikaian "seperti neraka".
- Ini membuktikan bahwa "berkah perjodohan" itu tak pernah salah alamat. Sebagai hamba Allah yang patuh, kita hanya berusaha meyakini saja dan berupaya sebaik-baiknya.
- Contoh lain, mungkin kalian pernah melihat sendiri bahwa seseorang yang tidak pernah melaksanakan sholat dan selalu melakukan maksiat, akan tetapi perjodohannya terlihat mudah. Ingat, jangan kalian merasa iri, dengki atau pun berghibah akan 'kemudahannya', karena kita tidak pernah tahu apa yang terjadi di kemudian hari.
- Bisa jadi pada awal perjodohannya terlihat senang dan bahagia, melalui proses pacaran lebih dahulu, berjodoh kemudian bahagia; namun hal ini bukanlah sebuah indikator bahwa perjodohan berkah yang telah mereka dapatkan.
- Ketahuilah bahwa berkah dari Allah SWT hanya bisa diperoleh melalui sebuah proses yang diridhoi Allah sehingga kebaikan demi kebaikan akan semakin bertumbuh subur setelah adanya perjodohan.
- Berkah Perjodohan merupakan "Ziyadatul Khoir" dimana akan semakin bertambah nilai-nilai kebaikan, dan tetap mampu istiqamah dalam kebaikan setelah berjodoh.
- Ingatlah sebagaimana kisah perjodohan Sayyidina Ali dan Fatimah yang diberkahi Allah SWT. Fatimah jatuh cinta dalam diam, hingga syaitan pun tidak mengetahuinya.
- Ikhtiar menjemput jodoh, bisa menjadi pahala jika diniatkan untuk memperoleh keberkahan perjodohan dan bukan untuk sekedar kesenangan dunia belaka.
- Ikhtiarkan apapun yang akan kalian lakukan dengan baik-baik dan benar untuk mempermudah bertemu dengan jodoh sejati, namun jika dia bukan jodohmu, bersiaplah untuk mengikhlaskannya.
- Mengikhlaskan kata-kata "Belum Berjodoh" bukan berarti sudah tidak membutuhkan, akan tetapi lebih kepada menyadari bahwa tidak semua yang kalian inginkan akan menjadi kenyataan.
- Setiap manusia mempunyai jodohnya sendiri-sendiri, tidak peduli sejauh apa jodoh kalian, kalau ia memang jodoh sejati, dia akan datang pada kalian, karena ini adalah janji Allah pada hamba-hambaNYA yang sholeh dan sholehah.
- Sesungguhnya jodoh itu telah digariskan, tidak akan tertukar dengan yang lainnya, karena Allah SWT bersabda : Lelaki yang baik untuk wanita yang baik. (QS. An-Nur 26)
- Jodoh akan datang ketika kalian sudah siap, dan bukan pada saat kalian butuhkan.
- Hari Jum'at merupakan saatnya bagi jiwa-jiwa yang merindukan kasih dan sayang, hati dan pikiran ditenangkan, nafsu duniawi sementara ditundukkan dan mengingati dan memohonkan CINTA Allah Subhanallahu wa Ta'ala saja.
- Hari Jum'at merupakan saat untuk mempersiapkan diri agar menjadi insan yang baik serta Allah senantiasa memberikan yang terbaik bagi kita, baik dalam rezeki maupun jodohnya.
..Ya Allah, tuntun dan bimbinglah hati ini ya Rabb, disaat mulai merasa gelisah, dalam penantian penuh kesabaran ini, sebab rindu ini karena-MU Ya Rabb..