~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn nūn hā [ س ن ه ] terjadi sekali di dalam
Al-Qur'an sebagai kata kerja, dalam bentuk: yatasannah [ يَتَسَنَّهْ ]~
Al-Qur'an sebagai kata kerja, dalam bentuk: yatasannah [ يَتَسَنَّهْ ]~
1. ~QS. Al-Baqarah [2]:259:42~ -- يَتَسَنَّهْ -- yatasannah -- change with time --
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya.
Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?"
Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali.
Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?"
Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari".
Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging".
Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Tafsir Quraish Shihab:
Renungkanlah kisah aneh berikut ini: kisah seseorang yang melewati suatu negeri yang hancur, atap dan temboknya roboh dan penghuninya binasa.
Ia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali penduduk negeri yang telah mati?"
Kemudian Allah mematikan orang tersebut selama seratus tahun. Setelah itu ia dibangkitkan kembali agar tahu betapa mudahnya proses kebangkitan, untuk menghilangkan keraguannya.
Ia lalu ditanya, "Berapa lama kamu mati?"
Ia menjawab, "Aku tidak bisa merasakan berapa lamanya, mungkin sehari atau beberapa hari."
Dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya kamu telah mati selama seratus tahun."
Kemudian Allah mengalihkan pandangannya kepada bukti kekuasaan-Nya yang lain dengan mengatakan, "Lihatlah! Makanan dan minumanmu tidak rusak dan keledaimu tidak berubah. Kami lakukan itu semua agar proses kebangkitan setelah mati yang kamu nafikan menjadi jelas dan kamu menjadi saksi hidup kebenaran hal tersebut."
Selanjutnya Allah memerintahkan orang itu untuk melihat ciptaan-Nya yang lain. Bagaimana makhluk-makhluk hidup disusun tulangnya, dibalut dengan daging, ditiupkan ruh ke dalamnya sehingga dapat bergerak.
Ketika kekuasaan Allah dan mudahnya proses kebangkitan menjadi jelas baginya, ia berkata, "Aku yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."
أَوْ كَالَّذِي مَرَّ عَلَىٰ قَرْيَةٍ وَهِيَ خَاوِيَةٌ عَلَىٰ عُرُوشِهَا قَالَ أَنَّىٰ يُحْيِي هَـٰذِهِ اللَّهُ بَعْدَ مَوْتِهَا ۖ فَأَمَاتَهُ اللَّهُ مِائَةَ عَامٍ ثُمَّ بَعَثَهُ ۖ قَالَ كَمْ لَبِثْتَ ۖ قَالَ لَبِثْتُ يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ ۖ قَالَ بَل لَّبِثْتَ مِائَةَ عَامٍ فَانظُرْ إِلَىٰ طَعَامِكَ وَشَرَابِكَ لَمْ يَتَسَنَّهْ ۖ وَانظُرْ إِلَىٰ حِمَارِكَ وَلِنَجْعَلَكَ آيَةً لِّلنَّاسِ ۖ وَانظُرْ إِلَى الْعِظَامِ كَيْفَ نُنشِزُهَا ثُمَّ نَكْسُوهَا لَحْمًا ۚ فَلَمَّا تَبَيَّنَ لَهُ قَالَ أَعْلَمُ أَنَّ اللَّهَ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ
Atau apakah (kamu tidak memperhatikan) orang yang melalui suatu negeri yang (temboknya) telah roboh menutupi atapnya.
Dia berkata: "Bagaimana Allah menghidupkan kembali negeri ini setelah hancur?"
Maka Allah mematikan orang itu seratus tahun, kemudian menghidupkannya kembali.
Allah bertanya: "Berapakah lamanya kamu tinggal di sini?"
Ia menjawab: "Saya tinggal di sini sehari atau setengah hari".
Allah berfirman: "Sebenarnya kamu telah tinggal di sini seratus tahun lamanya; lihatlah kepada makanan dan minumanmu yang belum lagi berubah; dan lihatlah kepada keledai kamu (yang telah menjadi tulang belulang); Kami akan menjadikan kamu tanda kekuasaan Kami bagi manusia; dan lihatlah kepada tulang belulang keledai itu, kemudian Kami menyusunnya kembali, kemudian Kami membalutnya dengan daging".
Maka tatkala telah nyata kepadanya (bagaimana Allah menghidupkan yang telah mati) diapun berkata: "Saya yakin bahwa Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu".
Tafsir Quraish Shihab:
Renungkanlah kisah aneh berikut ini: kisah seseorang yang melewati suatu negeri yang hancur, atap dan temboknya roboh dan penghuninya binasa.
Ia berkata, "Bagaimana Allah menghidupkan kembali penduduk negeri yang telah mati?"
Kemudian Allah mematikan orang tersebut selama seratus tahun. Setelah itu ia dibangkitkan kembali agar tahu betapa mudahnya proses kebangkitan, untuk menghilangkan keraguannya.
Ia lalu ditanya, "Berapa lama kamu mati?"
Ia menjawab, "Aku tidak bisa merasakan berapa lamanya, mungkin sehari atau beberapa hari."
Dikatakan kepadanya, "Sesungguhnya kamu telah mati selama seratus tahun."
Kemudian Allah mengalihkan pandangannya kepada bukti kekuasaan-Nya yang lain dengan mengatakan, "Lihatlah! Makanan dan minumanmu tidak rusak dan keledaimu tidak berubah. Kami lakukan itu semua agar proses kebangkitan setelah mati yang kamu nafikan menjadi jelas dan kamu menjadi saksi hidup kebenaran hal tersebut."
Selanjutnya Allah memerintahkan orang itu untuk melihat ciptaan-Nya yang lain. Bagaimana makhluk-makhluk hidup disusun tulangnya, dibalut dengan daging, ditiupkan ruh ke dalamnya sehingga dapat bergerak.
Ketika kekuasaan Allah dan mudahnya proses kebangkitan menjadi jelas baginya, ia berkata, "Aku yakin bahwa Allah Mahakuasa atas segala sesuatu."