1. ~QS. An-Najm [53]:49:4~ -- الشِّعْرَىٰ -- l-shiʿ'rā -- (of) Sirius --
وَأَنَّهُ هُوَ رَبُّ الشِّعْرَىٰ
dan bahwasanya Dialah yang Tuhan (yang memiliki) bintang syi'ra,
Tafsir Jalalayn:
(Dan bahwasanya Dia-lah Rabb bintang syi'ra) nama bintang yang berada di belakang bintang Jauza; bintang itu pada zaman jahiliah disembah-sembah.
Tafsir Quraish Shihab:
Bahwa Dia adalah Pemelihara bintang besar yang disebut Syi'râ (Sirius).
(1) Sirius adalah bintang paling terang pada gugusan "Bintang Anjing" (Dog Star) Besar, yang juga merupakan bintang paling terang yang dapat dilihat di langit. Bintang Sirius ini berada di sekitat 18 derajat sebelah selatan garis tengah langit dan dikenal juga dengan nama Dog Star (Bintang Anjing). Nama ini sudah dikenal sejak 3. 000 tahun yang lalu. Dalam bahasa Hiroglif (bahasa Mesir kuno, yaitu pada zaman Fir'aun) ditemukan gambar anjing yang melambangkan bintang ini. Allah secara khusus menyebut bintang Sirius pada ayat ini karena sebagian bangsa Arab pada zaman jahiliah menyembah bintang itu. Demikian pula orang-orang Mesir kuno. Hal itu disebabkan karena munculnya bintang ini dari sebelah timur pada sekitar pertengahan bulan Juli sebelum terbit matahari itu bersamaan dengan masa pasang naik sungai Nil di Mesir bagian tengah yang merupakan peristiwa penting dunia. Peristiwa ini bisa jadi merupakan batas penentuan awal tahun baru karena munculnya Sirius beberapa saat sebelum matahari terbit hanya terjadi sekali dalam satu tahun.
Sirius adalah sepasang dua bintang, yang dikenal sebagai Sirius A dan Sirius B. Sirius A mempunyai bentuk yang lebih besar dan lebih dekat jaraknya ke Bumi, serta merupakan bintang yang paling terang yang dapat dilihat dengan mata telanjang. Namun Sirius B tidak dapat dilihat tanpa menggunakana alat bantu penglihatan (teropong).
Bintang ganda Sirius beredar membentuk lintasan menyerupai bentuk bulat telur, yang saling mengelilingi satu sama lain. Masa edar Sirius A dan B mengelilingi titik pusat gravitasi mereka yang sama adalah 49,9 tahun. Angka ilmiah ini kini diterima secara bulat oleh jurusan astronomi di universitas Harvard, Ottawa dan Leicester.
Bangsa-bangsa jaman dahulu memberi perhatian besar pada keberadaan Bintang Sirius, seperti bangsa Mesir kuno yang menjadwalkan terjadinya luapan atau banjir sungai Nil dengan peristiwa lewatnya bintang Sirius di atas angkasa, mereka memantaunya dengan tujuan tersebut dan mengawasi setiap gerakannya.
Bintang Sirius juga mempunyai peranan penting pada legenda-legenda bangsa Persia dan Arab pada umumnya.
Syi’ra adalah bintang raksasa dan paling terang di langit malam hari. Bintang yang hampir dijadikan Tuhan oleh Nabi Ibrahim Alaihis Salam apabila tidak mendapat hidayah dari Allah SWT. Syi’raa salah satu sembahan bangsa arab jaman jahiliyah, yaitu kasus yang dicela dan diberantas oleh surah An Najm ini. Maka indikasi yang paling dekat dimaksud pada awal ayat An Najm “Demi bintang ketika jatuh”, adalah bintang “Sirius”
Dengan kata lain, Allah SWT memperingatkan dalam sumpah-Nya bahwa bintang sebesar apapun adanya termasuk bintang Sirius pasti akan jatuh dan berubah bentuknya, maka tidak layak untuk disembah. Yang wajib disembah adalah Allah Yang Maha Perkasa, Tinggi dan Kekal.