..la taghdhob.. |
Abu Darda’ RA berkata: Ada seseorang yang datang menemui Rasulullah SAW dan bertanya: “Wahai Rasulullah, tunjukilah aku sebuah amalan yang dapat memasukkan aku ke dalam surga!” Rasulullah SAW menjawab: “Jangan marah, dan bagimu surga”
~HR. Thabrani, lihat Shahih Targhib 3/46~
Dari Abdullah bin Amr RA bahwasanya dia bertanya pada Rasulullah SAW: “Wahai Rasulullah, amalan apa yang dapat menjauhkan aku dari murka Allah?” Beliau menjawab: “Jangan marah!”
~HR. Ahmad 2/175~
Abu Hurairah RA berkata: Ada seseorang datang menemui Nabi SAW seraya berkata: “Wahai Rasulullah, berilah aku wasiat.” Maka Rasulullah SAW bersabda: “Janganlah kamu marah.” Beliau mengulanginya berkali-kali, dengan berkata: “Janganlah kamu marah”
~HR. Bukhari 6116~
Nabi SAW juga bersabda, “Barangsiapa yang menahan amarahnya sedangkan ia mampu untuk mewujudkannya, Allah akan menyebut dan memujinya pada hari kiamat kelak di hadapan seluruh makhluk.”
~HR. Tirmidzi 2021~
Aisyah RA, ia berkata: Rasulullah SAW pernah berkata kepadaku: "Sesungguhnya aku tahu saat kamu sedang senang kepadaku, dan saat kamu sedang marah kepadaku." Aku bertanya: "Dari mana engkau mengetahui hal itu?" Rasulullah SAW menjawab: "Sebab kalau kamu sedang senang padaku, maka kamu akan mengatakan: Tidak, demi Tuhan Muhammad tetapi kalau kamu sedang marah, maka kamu akan mengatakan: Tidak, demi Tuhan Ibrahim." Aku katakan: "Benar itu, wahai Rasulullah. Demi Allah, aku hanya meninggalkan namamu."
~HR. Muslim 4469~
Abu Bakrah RA berkata: Aku pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda: "Seseorang (hakim) tidak boleh memutuskan perkara antara dua orang, ketika ia sedang marah."
~HR. Muslim 3241~
Abu Hurairah RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: "Bukanlah orang kuat itu dengan menang bergulat, tetapi orang yang kuat ialah orang yang dapat menguasai dirinya ketika marah."
~HR. Muslim 4723~
Apabila marah, marahnya tidak keluar dari kebenaran;
Apabila senang, senangnya tidak membawanya pada kebatilan;
dan apabila mampu membalas, ia rela dan ikhlas mema'afkan, itulah tanda-tanda kesempurnaan iman seseorang.