Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

#salaqu [ سَلَقُ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn lām qāf [ س ل ق ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata kerja, dalam bentuk: salaqu [ سَلَقُ ]~


1. ~QS. Al-Ahzab  [33]:19:19~ -- سَلَقُوكُمْ -- salaqūkum -- they smite you --


أَشِحَّةً عَلَيْكُمْ ۖ فَإِذَا جَاءَ الْخَوْفُ رَأَيْتَهُمْ يَنظُرُونَ إِلَيْكَ تَدُورُ أَعْيُنُهُمْ كَالَّذِي يُغْشَىٰ عَلَيْهِ مِنَ الْمَوْتِ ۖ فَإِذَا ذَهَبَ الْخَوْفُ سَلَقُوكُم بِأَلْسِنَةٍ حِدَادٍ أَشِحَّةً عَلَى الْخَيْرِ ۚ أُولَـٰئِكَ لَمْ يُؤْمِنُوا فَأَحْبَطَ اللَّهُ أَعْمَالَهُمْ ۚ وَكَانَ ذَ‌ٰلِكَ عَلَى اللَّهِ يَسِيرًا

Mereka bakhil terhadapmu, apabila datang ketakutan (bahaya), kamu lihat mereka itu memandang kepadamu dengan mata yang terbalik-balik seperti orang yang pingsan karena akan mati, dan apabila ketakutan telah hilang, mereka mencaci kamu dengan lidah yang tajam, sedang mereka bakhil untuk berbuat kebaikan. Mereka itu tidak beriman, maka Allah menghapuskan (pahala) amalnya. Dan yang demikian itu adalah mudah bagi Allah.


Tafsir Quraish Shihab:
Pada lahirnya, orang-orang munafik sangat memperhatikan keselamatan diri kalian. Seolah-olah, dalam hal ini, mereka tidak mempunyai rasa takut. Tapi jika rasa takut kepada musuh atau kepada Rasulullah benar-benar telah datang, mereka akan memandangimu, Muhammad. Mata mereka berputar-putar kebingungan, bagai orang yang tidak sadarkan diri menghadapi sekaratul maut. Akan tetapi jika rasa takut itu mulai sirna, mereka mencaci dan menghujat kalian dengan sangat keras. Mereka sangat malas melakukan kebaikan. Mereka itulah orang-orang yang beriman dengan setengah hati. Meskipun mereka telah menyatakan berislam, namun Allah Swt. akan menyia-nyiakan perbuatan mereka, lantaran orang-orang munafik itu memendam kekufuran dalam hati. Sungguh pekerjaan yang demikian itu bukan hal yang sukar bagi Allah (1)

(1) Ayat ini menunjukkan satu fakta ilmiah yang belum ditemukan pada saat diturunkannya al-Qur'ân. Yaitu bahwa bola mata orang yang sedang dalam keadaan sekaratul maut atau dalam ketakutan akan berputar-putar. Kalau ditinjau secara lebih cermat, akan didapati bahwa perasaan takut yang sangat akan dapat menghilangkan kesadaran dan merusak jaringan pusat urat saraf bawah sadar di bagian otak. Oleh karena itu, kondisi orang yang ketakutan mirip dengan orang yang sedang menghadapi sekaratul maut: matanya melotot dengan bola mata yang berputar-putar sampai mati.



 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#manūn [ مَنُون ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: mīm nūn nūn [ م ن ن ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: manūn [ مَنُون ]~


1. ~QS. At-Thur  [52]:30:7~ -- الْمَنُونِ -- l-manūni -- a misfortune of time --


أَمْ يَقُولُونَ شَاعِرٌ نَّتَرَبَّصُ بِهِ رَيْبَ الْمَنُونِ


Bahkan mereka mengatakan: "Dia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kecelakaan menimpanya".


Tafsir Quraish Shihab:
Bahkan apakah mereka mengatakan, "Ia adalah seorang penyair yang kami tunggu-tunggu kematiannya." 
Katakanlah kepada mereka, sebagai ancaman, "Tunggulah, sesungguhnya aku pun termasuk orang-orang yang menunggu kesudahan diriku dan diri kalian."






 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png


#bariqa [ بَرِقَ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: bā rā qāf [ ب ر ق ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata kerja, dalam bentuk: bariqa [ بَرِقَ ]~


1. ~QS. Al-Qiyamah  [75]:7:2~ -- بَرِقَ -- bariqa -- is dazzled --


فَإِذَا بَرِقَ الْبَصَرُ

Maka apabila mata terbelalak (ketakutan),


Tafsir Quraish Shihab [7-10]
Maka tatkala mata terbelalak ketakutan dan bulan telah kehilangan cahayanya, sementara matahari dan bulan muncul bersamaan dari arah barat, ketika itulah manusia berkata, "Ke mana lagi kita dapat melarikan diri dari azab?"





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#sulālat [ سُلَٰلَة ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn lām lām [ س ل ل ] terjadi dua kali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: sulālat [ سُلَٰلَة ]~


1. ~QS. Al-Mu'minun  [23]:12:5~ -- سُلَالَةٍ -- sulālatin -- an essence --


وَلَقَدْ خَلَقْنَا الْإِنسَانَ مِن سُلَالَةٍ مِّن طِينٍ


Dan sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari suatu saripati (berasal) dari tanah.

Tafsir Quraish Shihab:
Hendaknya manusia mengamati asal kejadiannya. Sebab, penciptaan manusia itu termasuk salah satu bukti kekuasaan Kami yang mengharuskan orang-orang untuk beriman kepada Allah dan hari akhir. Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dari saripati tanah.


2. ~QS. As-Sajdah  [32]:8:5~ -- سُلَالَةٍ -- sulālatin -- an extract --


ثُمَّ جَعَلَ نَسْلَهُ مِن سُلَالَةٍ مِّن مَّاءٍ مَّهِينٍ

Kemudian Dia menjadikan keturunannya dari saripati air yang hina.


Tafsir Quraish Shihab:
Kemudian setelah itu menjadikan anak cucunya tercipta dari air yang sedikit dan lemah serta--biasanya--sangat diremehkan(1)

(1) Kata "al-mahîn" sebagai adjektiva atau kata sifat, jika disandangkan kepada orang, berarti 'lemah'. "Al-rajul al-mahîn" berarti "al-rajul al-dla'îf" ('orang yang lemah'). Kata itu juga dapat berarti 'sedikit'. Dengan demikian, frase "min mâ'in mahîn" pada ayat ini berarti 'air yang sedikit dan lemah'. Selain itu, verba "mahana"--seakar dengan kata sifat "mahîn": m-h. n--dalam bahasa Arab dapat pula berarti 'memerah susu'. Kalimat "mahana al-rajulu al-ibila" berarti 'orang itu memerah susu unta'. Dengan demikian, kiranya tidak terlalu keliru kalau kita menafsirkan kata "mahîn" dalam ayat ini sebagai 'air yang memancar' atau 'air yang sedikit', karena susu yang keluar dari perahan biasanya memancar dan sedikit.






 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png


#salaf [ سَلَف ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn lām fā [ س ل ف ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: salaf [ سَلَف ]~


1. ~QS. Az-Zukhruf  [43]:56:2~ -- سَلَفًا -- salafan -- a precedent --


 فَجَعَلْنَاهُمْ سَلَفًا وَمَثَلًا لِّلْآخِرِينَ

dan Kami jadikan orang-orang terdahulu (mereka) sebagai pelajaran dan contoh bagi orang-orang yang kemudian.


Tafsir Quraish Shihab:
Fir'aun dan pengikutnya Kami jadikan sebagai pelajaran bagi orang-orang kafir setelahnya dalam menerima siksaan yang serupa dengan mereka. Selain itu, mereka juga Kami jadikan sebagai bahan pembicaraan luar biasa yang dapat menjadi pelajaran bagi seluruh umat manusia.


Tafsir Jalalayn:
(Dan Kami jadikan mereka sebagai pelajaran) lafal Salafan merupakan bentuk jamak dari lafal salifun, wazannya sama dengan lafal Khadimun atau pelayan, yang jamaknya adalah Khadamun; yakni orang-orang terdahulu yang dijadikan sebagai pelajaran (dan contoh bagi orang-orang yang kemudian) sesudah mereka, di mana orang-orang yang sesudah mereka itu dapat mengambil contoh dari keadaan mereka, karena itu mereka tidak berani melakukan hal-hal serupa.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Share