Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

#maman [ مَأْمَن ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: hamza mīm nūn [ أ م ن ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: maman [ مَأْمَن ]~


1. ~QS. At-Taubah  [9]:6:13~ -- مَأْمَنَهُ -- mamanahu -- (to) his place of safety --


وَإِنْ أَحَدٌ مِّنَ الْمُشْرِكِينَ اسْتَجَارَكَ فَأَجِرْهُ حَتَّىٰ يَسْمَعَ كَلَامَ اللَّهِ ثُمَّ أَبْلِغْهُ مَأْمَنَهُ ۚ ذَ‌ٰلِكَ بِأَنَّهُمْ قَوْمٌ لَّا يَعْلَمُونَ

Dan jika seorang diantara orang-orang musyrikin itu meminta perlindungan kepadamu, maka lindungilah ia supaya ia sempat mendengar firman Allah, kemudian antarkanlah ia ketempat yang aman baginya. Demikian itu disebabkan mereka kaum yang tidak mengetahui.


Tafsir Quraish Shihab:
Wahai Rasulullah, apabila salah seorang dari orang-orang musyrik--di mana kamu diperintahkan untuk memerangi mereka agar mendengar seruanmu--meminta perlindungan kepadamu, maka berilah perlindungan kepadanya sampai ia mendengar firman Allah. Apabila ia masuk agama Islam, berarti ia telah masuk ke dalam golonganmu. Dan apabila ia tidak masuk dalam agama Islam, maka beritahukan kepadanya suatu tempat di mana ia akan merasa aman. Perintah untuk memberikan jaminan keamanan kepadanya sampai ia mendengar firman Allah itu adalah disebabkan oleh ketidaktahuannya tentang agama Islam dan keinginannya untuk mengetahui Islam.






 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



#makdhūb [ مَكْذُوب ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: kāf dhāl bā [ ك ذ ب ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata passive participledalam bentuk: makdhūb [ مَكْذُوب ]~


1. ~QS. Hud  [11]:65:11~ -- مَكْذُوبٍ -- makdhūbin -- (to) be belied --


فَعَقَرُوهَا فَقَالَ تَمَتَّعُوا فِي دَارِكُمْ ثَلَاثَةَ أَيَّامٍ ۖ ذَ‌ٰلِكَ وَعْدٌ غَيْرُ مَكْذُوبٍ


Mereka membunuh unta itu, maka berkata Shaleh: "Bersukarialah kamu sekalian di rumahmu selama tiga hari, itu adalah janji yang tidak dapat didustakan".


Tafsir Quraish Shihab:
Mereka tidak mengindahkan nasihatnya dan tidak memenuhi seruannya. Bahkan mereka semakin sombong dan meremehkannya dengan mengancam akan menyembelih unta betina itu. Lalu Shâlih berkata kepada mereka, "Nikmatilah hidup di negeri kalian selama tiga hari, setelah itu akan datang siksa Allah. Itulah janji Allah yang benar, tidak pernah terlambat dan tidak bohong.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



#ṣadaqāt [ صَدَقَٰت ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: ṣād dāl qāf [ ص د ق ] terjadi delapan kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: ṣadaqāt [ صَدَقَٰت ]~


1. ~QS. Al-Baqarah  [2]:264:6~ -- صَدَقَاتِكُمْ -- ṣadaqātikum -- your charities --


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُبْطِلُوا صَدَقَاتِكُم بِالْمَنِّ وَالْأَذَىٰ كَالَّذِي يُنفِقُ مَالَهُ رِئَاءَ النَّاسِ وَلَا يُؤْمِنُ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۖ فَمَثَلُهُ كَمَثَلِ صَفْوَانٍ عَلَيْهِ تُرَابٌ فَأَصَابَهُ وَابِلٌ فَتَرَكَهُ صَلْدًا ۖ لَّا يَقْدِرُونَ عَلَىٰ شَيْءٍ مِّمَّا كَسَبُوا ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْكَافِرِينَ 

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menghilangkan (pahala) sedekahmu dengan menyebut-nyebutnya dan menyakiti (perasaan si penerima), seperti orang yang menafkahkan hartanya karena riya kepada manusia dan dia tidak beriman kepada Allah dan hari kemudian. Maka perumpamaan orang itu seperti batu licin yang di atasnya ada tanah, kemudian batu itu ditimpa hujan lebat, lalu menjadilah dia bersih (tidak bertanah). Mereka tidak menguasai sesuatupun dari apa yang mereka usahakan; dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang kafir.



2. ~QS. Al-Baqarah  [2]:271:3~ -- الصَّدَقَاتِ -- l-ṣadaqāti -- the charities --


إِن تُبْدُوا الصَّدَقَاتِ فَنِعِمَّا هِيَ ۖ وَإِن تُخْفُوهَا وَتُؤْتُوهَا الْفُقَرَاءَ فَهُوَ خَيْرٌ لَّكُمْ ۚ وَيُكَفِّرُ عَنكُم مِّن سَيِّئَاتِكُمْ ۗ وَاللَّهُ بِمَا تَعْمَلُونَ خَبِيرٌ

Jika kamu menampakkan sedekah(mu), maka itu adalah baik sekali. Dan jika kamu menyembunyikannya dan kamu berikan kepada orang-orang fakir, maka menyembunyikan itu lebih baik bagimu. Dan Allah akan menghapuskan dari kamu sebagian kesalahan-kesalahanmu; dan Allah mengetahui apa yang kamu kerjakan.



3. ~QS. Al-Baqarah  [2]:276:5~ -- الصَّدَقَاتِ -- l-ṣadaqāti -- (for) the charities --


يَمْحَقُ اللَّهُ الرِّبَا وَيُرْبِي الصَّدَقَاتِ ۗ وَاللَّهُ لَا يُحِبُّ كُلَّ كَفَّارٍ أَثِيمٍ

Allah memusnahkan riba dan menyuburkan sedekah. Dan Allah tidak menyukai setiap orang yang tetap dalam kekafiran, dan selalu berbuat dosa.



4. ~QS. At-Taubah  [9]:58:5~ -- الصَّدَقَاتِ -- l-ṣadaqāti -- the charities --


وَمِنْهُم مَّن يَلْمِزُكَ فِي الصَّدَقَاتِ فَإِنْ أُعْطُوا مِنْهَا رَضُوا وَإِن لَّمْ يُعْطَوْا مِنْهَا إِذَا هُمْ يَسْخَطُونَ

Dan di antara mereka ada orang yang mencelamu tentang (distribusi) zakat / sedekah; jika mereka diberi sebahagian dari padanya, mereka bersenang hati, dan jika mereka tidak diberi sebahagian dari padanya, dengan serta merta mereka menjadi marah.



5. ~QS. At-Taubah  [9]:60:2~ -- الصَّدَقَاتُ -- l-ṣadaqātu -- the charities --


إِنَّمَا الصَّدَقَاتُ لِلْفُقَرَاءِ وَالْمَسَاكِينِ وَالْعَامِلِينَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوبُهُمْ وَفِي الرِّقَابِ وَالْغَارِمِينَ وَفِي سَبِيلِ اللَّهِ وَابْنِ السَّبِيلِ ۖ فَرِيضَةً مِّنَ اللَّهِ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Sesungguhnya zakat-zakat itu, hanyalah untuk:
1. orang-orang fakir, 
2. orang-orang miskin, 
3. pengurus-pengurus zakat, 
4. para mu'allaf yang dibujuk hatinya, 
5. untuk (memerdekakan) budak, 
5. orang-orang yang berhutang, 
6. untuk jalan Allah, dan 
7. untuk mereka yang sedang dalam perjalanan, 
sebagai suatu ketetapan yang diwajibkan Allah, dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.



6. ~QS. At-Taubah  [9]:79:7~ -- الصَّدَقَاتِ -- l-ṣadaqāti -- the charities --


الَّذِينَ يَلْمِزُونَ الْمُطَّوِّعِينَ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ فِي الصَّدَقَاتِ وَالَّذِينَ لَا يَجِدُونَ إِلَّا جُهْدَهُمْ فَيَسْخَرُونَ مِنْهُمْ ۙ سَخِرَ اللَّهُ مِنْهُمْ وَلَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ 

(Orang-orang munafik itu) yaitu orang-orang yang mencela orang-orang mukmin yang memberi sedekah dengan sukarela dan (mencela) orang-orang yang tidak memperoleh (untuk disedekahkan) selain sekedar kesanggupannya, maka orang-orang munafik itu menghina mereka. 
Allah akan membalas penghinaan mereka itu, dan untuk mereka azab yang pedih.



7. ~QS. At-Taubah  [9]:104:11~ -- الصَّدَقَاتِ -- l-ṣadaqāti -- the charities --


أَلَمْ يَعْلَمُوا أَنَّ اللَّهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهِ وَيَأْخُذُ الصَّدَقَاتِ وَأَنَّ اللَّهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Tidaklah mereka mengetahui, bahwasanya Allah menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan menerima zakat dan bahwasanya Allah Maha Penerima taubat lagi Maha Penyayang?



8. ~QS. Al-Mujadilah  [58]:13:7~ -- صَدَقَاتٍ -- ṣadaqātin -- charities --


أَأَشْفَقْتُمْ أَن تُقَدِّمُوا بَيْنَ يَدَيْ نَجْوَاكُمْ صَدَقَاتٍ ۚ فَإِذْ لَمْ تَفْعَلُوا وَتَابَ اللَّهُ عَلَيْكُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَاةَ وَآتُوا الزَّكَاةَ وَأَطِيعُوا اللَّهَ وَرَسُولَهُ ۚ وَاللَّهُ خَبِيرٌ بِمَا تَعْمَلُونَ

Apakah kamu takut akan (menjadi miskin) karena kamu memberikan sedekah sebelum mengadakan pembicaraan dengan Rasul? 
Maka jika kamu tiada memperbuatnya dan Allah telah memberi taubat kepadamu maka dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat, taatlah kepada Allah dan Rasul-Nya; dan Allah Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



#ṣadīq [ صَدِيق ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: ṣād dāl qāf [ ص د ق ] terjadi dua kali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: ṣadīq [ صَدِيق ]~


1. ~QS. An-Nur  [24]:61:49~ -- صَدِيقِكُمْ -- ṣadīqikum -- your friend --


 لَّيْسَ عَلَى الْأَعْمَىٰ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْأَعْرَجِ حَرَجٌ وَلَا عَلَى الْمَرِيضِ حَرَجٌ وَلَا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ أَن تَأْكُلُوا مِن بُيُوتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ آبَائِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أُمَّهَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ إِخْوَانِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخَوَاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَعْمَامِكُمْ أَوْ بُيُوتِ عَمَّاتِكُمْ أَوْ بُيُوتِ أَخْوَالِكُمْ أَوْ بُيُوتِ خَالَاتِكُمْ أَوْ مَا مَلَكْتُم مَّفَاتِحَهُ أَوْ صَدِيقِكُمْ ۚ لَيْسَ عَلَيْكُمْ جُنَاحٌ أَن تَأْكُلُوا جَمِيعًا أَوْ أَشْتَاتًا ۚ فَإِذَا دَخَلْتُم بُيُوتًا فَسَلِّمُوا عَلَىٰ أَنفُسِكُمْ تَحِيَّةً مِّنْ عِندِ اللَّهِ مُبَارَكَةً طَيِّبَةً ۚ كَذَ‌ٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمُ الْآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَعْقِلُونَ

Tidak ada halangan bagi orang buta, tidak (pula) bagi orang pincang, tidak (pula) bagi orang sakit, dan tidak (pula) bagi dirimu sendiri, makan (bersama-sama mereka) dirumah kamu sendiri atau dirumah bapak-bapakmu, dirumah ibu-ibumu, dirumah saudara-saudaramu yang laki-laki, di rumah saudaramu yang perempuan, dirumah saudara bapakmu yang laki-laki, dirumah saudara bapakmu yang perempuan, dirumah saudara ibumu yang laki-laki, dirumah saudara ibumu yang perempuan, dirumah yang kamu miliki kuncinya atau dirumah kawan-kawanmu. Tidak ada halangan bagi kamu makan bersama-sama mereka atau sendirian. Maka apabila kamu memasuki (suatu rumah dari) rumah-rumah (ini) hendaklah kamu memberi salam kepada (penghuninya yang berarti memberi salam) kepada dirimu sendiri, salam yang ditetapkan dari sisi Allah, yang diberi berkat lagi baik. Demikianlah Allah menjelaskan ayat-ayatnya(Nya) bagimu, agar kamu memahaminya.


2. ~QS. Asy-Syu'ara  [26]:101:2~ -- صَدِيقٍ -- ṣadīqin -- a friend --


وَلَا صَدِيقٍ حَمِيمٍ

dan tidak pula mempunyai teman yang akrab,


Tafsir Quraish Shihab:
Bahkan tak seorang karib pun --jika memang tak dapat mengeluarkan mereka dari siksaan-- yang dapat dijadikan tempat mengadu dari kepedihan yang kami alami ini."







 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Hadits tentang: #Ilmu ~ OetjiK

Ilmu merupakan kata yang berasal dari bahasa Arab علم, masdar dari عَـلِمَ – يَـعْـلَمُ yang berarti tahu atau mengetahui.

Rasulullah ﷺ bersabda,

"Barang siapa yang menempuh perjalanan untuk mencari ilmu maka akan Allah mudahkan jalannya menuju surga."

"Barang siapa yang Allah kehendaki kebaikan, maka Allah akan faqihkan ia dalam agama-Nya."


Demi Allah, sampai-sampai salah seorang dari mereka membolak-balikkan dirham di atas kukunya, lalu mengabarkan berat timbangannya kepadamu, akan tetapi mereka tidak becus sholatnya.
~Imam Hasan Al-Bashri~


Barang siapa yang menghendaki dunia, maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki akhirat, maka hendaknya dia berilmu. Dan barang siapa yang menghendaki dunia dan akhirat, maka hendaknya dia berilmu.
~Imam Syafi’i~


Setiap ilmu selain Al-Qur’an adalah menyibukkan, kecuali hadits dan fiqih dalam agama. Ilmu adalah apa-apa yang terdapat didalamnya Haddatsana (Hadits). Selain itu adalah was-was setan.
~Imam Syafi’i~


Tidak ada satu pun yang lebih utama setelah menunaikan kewajiban selain menuntut ilmu.
~Imam Syafi’i~


Menuntut ilmu lebih utama daripada shalat sunnah.
~Imam Syafi’i~



Seandainya bukan karena tinta (ilmu), niscaya orang-orang zindiq akan berkhotbah di mimbar-mimbar.
~Imam Syafi’i~


"Ilmu yang bermanfaat adalah mempelajari Al-Qur’an dan Sunnah serta memahami makna kandungan keduanya dengan pemahaman para sahabat, tabi’in, dan tabi’ tabi’in. Demikian juga dalam masalah hukum halal dan haram, zuhud dan masalah hati, dan sebagainya."
~Al-Hafizh Ibnu Rajab Al-Hambali~


"Yang dimaksud dengan ilmu adalah ilmu syar’i. Ilmu yang berfaedah untuk mengetahui kewajiban seorang hamba berupa perkara agama, baik dalam ibadah maupun pergaulannya sehari-hari. Ilmu yang berbicara tentang Allah dan sifat-sifat-Nya, serta apa yang wajib dirinya dalam menjalankan perintah Allah, menyucikan Allah dari segala kekurangan. Ilmu yang demikian berkisar pada ilmu tafsir, hadits, dan fiqih."
~Al-Hafizh Ibnu Hajar~


"Sesungguhnya, intisari ilmu adalah amalan."
~Syaikh Abdul Qadir Al-Jailani dalam Fathul Rabbani~



"Ilmu yang kalau hari ini tidak menjauhkanmu dari maksiat dan membawamu pada ketaatan, niscaya esok hari dia tidak akan menjauhkanmu dari api Jahannam."
~Dr. Khalid Abu Syadi, Sibâq Nahwal Jinân, hlm. 52~



"Dulu, ada bersama kita seorang ‘alim dan seorang abid (ahli ibadah). Suatu ketika, orang alim ini bertanya kepada sang ahli ibadah:
‘Mengapa engkau tidak mendatangiku ketika orang-orang mendatangiku untuk mengambil ilmu dariku?’
Ahli ibadah ini menjawab, ‘Aku menguasai sedikit ilmu. Lalu, aku pun berusaha mengamalkannya. Kalau sudah habis apa yang ada padaku (karena telah mengamalkannya), niscaya aku akan mendatangimu (untuk belajar ilmu yang baru)’."
~Al-Imam Sufyan Ats-Tsauri: [Hilyatul Auliyâ’, 7:284, Abu Nu’aim Al-Asbahany]~









 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Share