Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Hidayah [ هداية ] ~ #OetjiK

Hidayah [ هداية ] menurut bahasa mempunyai arti 'petunjuk' atau 'hadiah, sedangkan menurut istilah mempunyai arti petunjuk Allah ke arah kebenaran. Allah menganugerahkan hidayah kepada sesiapa yang dikehendaki-Nya agar beriman dan mentaati perintahnya.

Hidayah adalah sebab utama keselamatan dan kebaikan hidup manusia di dunia dan akhirat. Sehingga barangsiapa yang dimudahkan oleh Allah Ta’ala untuk meraihnya, maka sungguh dia telah meraih keberuntungan yang besar dan tidak akan ada seorangpun yang mampu mencelakakannya.

Allah Ta’ala memerintahkan kepada kita dalam setiap rakaat shalat untuk selalu memohon kepada-Nya hidayah ke jalan yang lurus di dalam surah al-Fatihah ayat 6, karena sangat besar dan mendesaknya kebutuhan manusia terhadap hidayah Allah Ta'ala.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ
~ihdinaa alshshiraatha almustaqiima~ 
~Tunjukilah kami jalan yang lurus~

Ihdina (tunjukilah kami), dari kata hidayaat: memberi petunjuk ke suatu jalan yang benar. yang dimaksud dengan ayat ini bukan sekedar memberi hidayah saja, tetapi juga memberi taufik.~

~QS. Al-Isra' [17]:15~
Barangsiapa yang berbuat sesuai dengan hidayah (Allah), maka sesungguhnya dia berbuat itu untuk (keselamatan) dirinya sendiri; dan barangsiapa yang sesat maka sesungguhnya dia tersesat bagi (kerugian) dirinya sendiri. Dan seorang yang berdosa tidak dapat memikul dosa orang lain, dan Kami tidak akan meng'azab sebelum Kami mengutus seorang rasul.

~QS. Al-Anbiya' [21]:51~
Dan sesungguhnya telah Kami anugerahkan kepada Ibrahim hidayah kebenaran sebelum (Musa dan Harun)[1], dan adalah Kami mengetahui (keadaan)nya.
Penjelasan 
[1] Maksudnya sebelum diturunkan Taurat kepada Nabi Musa a.s. dan Nabi Harun a.s.

~QS. Al-Hajj [22]:37~
Daging-daging unta dan darahnya itu sekali-kali tidak dapat mencapai (keridhaan) Allah, tetapi ketakwaan dari kamulah yang dapat mencapainya. Demikianlah Allah telah menundukkannya untuk kamu supaya kamu mengagungkan Allah terhadap hidayah-Nya kepada kamu. Dan berilah kabar gembira kepada orang-orang yang berbuat baik.

~QS. Az-Zukhruf [43]:27~
Tetapi (aku menyembah) Tuhan Yang menjadikanku; karena sesungguhnya Dia akan memberi hidayah kepadaku".


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Nikmat [2] ~ #OetjiK

Lanjutan dari Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang #Nikmat bagian  [1]

~QS. Al-Ankabut [29]~
~QS. Al-Ankabut [29]:66~
Agar mereka mengingkari nikmat yang telah Kami berikan kepada mereka dan agar mereka (hidup) bersenang-senang (dalam kekafiran). Kelak mereka akan mengetahui (akibat perbuatannya).

~QS. Al-Ankabut [29]:67~
Dan apakah mereka tidak memperhatikan, bahwa sesungguhnya Kami telah menjadikan (negeri mereka) tanah suci yang aman, sedang manusia sekitarnya rampok-merampok. Maka mengapa (sesudah nyata kebenaran) mereka masih percaya kepada yang bathil dan ingkar kepada nikmat Allah?

~QS. Luqman [31]~
~QS. Luqman [31]:8~
Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, bagi mereka syurga-syurga yang penuh kenikmatan,

~QS. Luqman [31]:20~
Tidakkah kamu perhatikan sesungguhnya Allah telah menundukkan untuk (kepentingan)mu apa yang di langit dan apa yang di bumi dan menyempurnakan untukmu nikmat-Nya lahir dan batin. Dan di antara manusia ada yang membantah tentang (ke-Esa-an) Allah tanpa ilmu pengetahuan atau petunjuk dan tanpa Kitab yang memberi penerangan.

~QS. Luqman [31]:31~
Tidakkah kamu memperhatikan bahwa sesungguhnya kapal itu berlayar di laut dengan nikmat Allah, supaya diperlihatkan-Nya kepadamu sebahagian dari tanda-tanda (kekuasaan)-Nya. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi semua orang yang sangat sabar lagi banyak bersyukur.

~QS. As-Sajdah [32]~
~QS. As-Sajdah [32]:17~
Tak seorangpun mengetahui berbagai nikmat yang menanti, yang indah dipandang sebagai balasan bagi mereka, atas apa yang mereka kerjakan.

~QS. Al-Ahzab [33]~
~QS. Al-Ahzab [33]:9~
Hai orang-orang yang beriman, ingatlah akan nikmat Allah (yang telah dikurniakan) kepadamu ketika datang kepadamu tentara-tentara, lalu Kami kirimkan kepada mereka angin topan dan tentara yang tidak dapat kamu melihatnya[37]. Dan adalah Allah Maha Melihat akan apa yang kamu kerjakan.
Penjelasan 
[37] Ayat ini menerangkan kisah AHZAB Yaitu golongan-golongan yang dihancurkan pada peperangan Khandaq karena menentang Allah dan Rasul-Nya. yang dimaksud dengan tentara yang tidak dapat kamu Lihat adalah Para Malaikat yang sengaja didatangkan Tuhan untuk menghancurkan musuh-musuh Allah itu.

~QS. Al-Ahzab [33]:37~
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata kepada orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dan kamu (juga) telah memberi nikmat kepadanya: "Tahanlah terus isterimu dan bertakwalah kepada Allah", sedang kamu menyembunyikan di dalam hatimu apa yang Allah akan menyatakannya, dan kamu takut kepada manusia, sedang Allah-lah yang lebih berhak untuk kamu takuti. Maka tatkala Zaid telah mengakhiri keperluan terhadap istrinya (menceraikannya), Kami kawinkan kamu dengan dia[38] supaya tidak ada keberatan bagi orang mu'min untuk (mengawini) isteri-isteri anak-anak angkat mereka, apabila anak-anak angkat itu telah menyelesaikan keperluannya daripada isterinya[39]. Dan adalah ketetapan Allah itu pasti terjadi.
Penjelasan 
[38] Maksudnya: setelah habis idahnya.
[39] Yang dimaksud dengan orang yang Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya ialah Zaid bin Haritsah. Allah telah melimpahkan nikmat kepadanya dengan memberi taufik masuk Islam. Nabi Muhammadpun telah memberi nikmat kepadanya dengan memerdekakan kaumnya dan mengangkatnya menjadi anak. ayat ini memberikan pengertian bahwa orang boleh mengawini bekas isteri anak angkatnya.

~QS. Fatir [35]~
~QS. Fatir [35]:3~
Hai manusia, ingatlah akan nikmat Allah kepadamu. Adakah pencipta selain Allah yang dapat memberikan rezki kepada kamu dari langit dan bumi ? Tidak ada Tuhan selain Dia; maka mengapakah kamu berpaling (dari ketauhidan) ?

~QS. As-Saffat [37]~
~QS. As-Saffat [37]:43~
Di dalam syurga-syurga yang penuh nikmat.

~QS. As-Saffat [37]:57~
Jikalau tidaklah karena nikmat Tuhanku pastilah aku termasuk orang-orang yang diseret (ke neraka).

~QS. As-Saffat [37]:114~
Dan sesungguhnya Kami telah melimpahkan nikmat atas Musa dan Harun.

~QS. As-Saffat [37]:148~
Lalu mereka beriman, karena itu Kami anugerahkan kenikmatan hidup kepada mereka hingga waktu yang tertentu.

~QS. Az-Zumar [39]~
~QS. Az-Zumar [39]:8~
Dan apabila manusia itu ditimpa kemudharatan, dia memohon (pertolongan) kepada Tuhannya dengan kembali kepada-Nya; kemudian apabila Tuhan memberikan nikmat-Nya kepadanya lupalah dia akan kemudharatan yang pernah dia berdo'a (kepada Allah) untuk (menghilangkannya) sebelum itu, dan dia mengada-adakan sekutu-sekutu bagi Allah untuk menyesatkan (manusia) dari jalan-Nya. Katakanlah: "Bersenang-senanglah dengan kekafiranmu itu sementara waktu; sesungguhnya kamu termasuk penghuni neraka".

~QS. Az-Zumar [39]:49~
Maka apabila manusia ditimpa bahaya ia menyeru Kami, kemudian apabila Kami berikan kepadanya nikmat dari Kami ia berkata: "Sesungguhnya aku diberi nikmat itu hanyalah karena kepintaranku". Sebenarnya itu adalah ujian, tetapi kebanyakan mereka itu tidak mengetahui.

~QS. Fushilat [41]~
~QS. Fushilat [41]:51~
Dan apabila Kami memberikan nikmat kepada manusia, ia berpaling dan menjauhkan diri; tetapi apabila ia ditimpa malapetaka, maka ia banyak berdo'a.

~QS. Asy-Syura [42]~
~QS. Asy-Syura [42]:36~
Maka sesuatu yang diberikan kepadamu, itu adalah kenikmatan hidup di dunia; dan yang ada pada sisi Allah lebih baik dan lebih kekal bagi orang-orang yang beriman, dan hanya kepada Tuhan mereka, mereka bertawakkal.

~QS. Asy-Syura [42]:48~

Jika mereka berpaling maka Kami tidak mengutus kamu sebagai pengawas bagi mereka. Kewajibanmu tidak lain hanyalah menyampaikan (risalah). Sesungguhnya apabila Kami merasakan kepada manusia sesuatu rahmat dari Kami dia bergembira ria karena rahmat itu. Dan jika mereka ditimpa kesusahan disebabkan perbuatan tangan mereka sendiri (niscaya mereka ingkar) karena sesungguhnya manusia itu amat ingkar (kepada nikmat).

~QS. Az-Zukhruf [43]~
~QS. Az-Zukhruf [43]:13~

Supaya kamu duduk di atas punggungnya kemudian kamu ingat nikmat Tuhanmu apabila kamu telah duduk di atasnya; dan supaya kamu mengucapkan: "Maha Suci Tuhan yang telah menundukkan semua ini bagi kami padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya,

~QS. Az-Zukhruf [43]:29~
Tetapi Aku telah memberikan kenikmatan hidup kepada mereka dan bapak-bapak mereka sehingga datanglah kepada mereka kebenaran (Al Qur'an) dan seorang rasul yang memberi penjelasan[40].
Penjelasan 
[40] Di antara keturunan Nabi Ibrahim a.s. itu ada yang melupakan tauhid dan Tuhan tidak mengazab mereka tetapi memberikan kenikmatan dan kehidupan kepada mereka yang seharusnya mereka syukuri. mereka tidak mensyukurinya Malahan menurutkan hawa nafsu, karena itu Tuhan menurunkan Al Quran dan mengutus seorang Rasul untuk membimbing mereka.

~QS. Az-Zukhruf [43]:59~
Isa tidak lain hanyalah seorang hamba yang Kami berikan kepadanya nikmat (kenabian) dan Kami jadikan dia sebagai tanda bukti (kekuasaan Allah) untuk Bani lsrail[41]
Penjelasan 
[41] Ayat ini menegaskan pandangan Islam terhadap kedudukan lsa a.s.


~QS. Ad-Dukhan [44]~
~QS. Ad-Dukhan [44]:27~

Dan kesenangan-kesenangan yang mereka menikmatinya,

~QS. Ad-Dukhan [44]:33~
Dan Kami telah memberikan kepada mereka di antara tanda-tanda kekuasaan (Kami) sesuatu yang di dalamnya terdapat ni'mat yang nyata[42].
Penjelasan 
[42] Yang dimaksud tanda-tanda kekuasaan Allah ialah seperti naungan awan, turunnya manna dan salwa, Terpancarnya air dari batu, belahnya laut Merah.

~QS. Al-Ahqaf [46]~
~QS. Al-Ahqaf [46]:15~

Kami perintahkan kepada manusia supaya berbuat baik kepada dua orang ibu bapaknya, ibunya mengandungnya dengan susah payah, dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandungnya sampai menyapihnya adalah tiga puluh bulan, sehingga apabila dia telah dewasa dan umurnya sampai empat puluh tahun ia berdo'a: 
"Ya Tuhanku, tunjukilah aku untuk mensyukuri nikmat Engkau yang telah Engkau berikan kepadaku dan kepada ibu bapakku dan supaya aku dapat berbuat amal yang saleh yang Engkau ridhai; berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertaubat kepada Engkau dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri".



~QS. Al-Fath [48]~
~QS. Al-Fath [48]:2~

Supaya Allah memberi ampunan kepadamu terhadap dosamu yang telah lalu dan yang akan datang serta menyempurnakan nikmat-Nya atasmu dan memimpin kamu kepada jalan yang lurus,



~QS. Al-Hujurat [49]~
~QS. Al-Hujurat [49]:8~

Sebagai karunia dan nikmat dari Allah. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.

~QS. Al-Hujurat [49]:17~
Mereka merasa telah memberi nikmat kepadamu dengan keislaman mereka. Katakanlah: "Janganlah kamu merasa telah memberi nikmat kepadaku dengan keislamanmu, sebenarnya Allah, Dialah yang melimpahkan nikmat kepadamu dengan menunjuki kamu kepada keimanan jika kamu adalah orang-orang yang benar."



~QS. At-Thur [52]~
~QS. At-Thur [52]:17~

Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada dalam surga dan kenikmatan,

~QS. At-Thur [52]:29~
Maka tetaplah memberi peringatan, dan kamu disebabkan nikmat Tuhanmu bukanlah seorang tukang tenun dan bukan pula seorang gila.



~QS. An-Najm [53]~
~QS. An-Najm [53]:55~

Maka terhadap nikmat Tuhanmu yang manakah kamu ragu-ragu?

~QS. Al-Qamar [54]~
~QS. Al-Qamar [54]:35~

Sebagai nikmat dari Kami. Demikianlah Kami memberi balasan kepada orang-orang yang bersyukur,

~QS. Ar-Rahman [55]~
~QS. Ar-Rahman [55]:13~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:16~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:18~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:21~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:23~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:25~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:28~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:30~

Maka nikmat Rabb-mu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:32~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:34~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:36~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:38~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:40~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:42~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:45~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:47~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:49~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:51~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:53~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:55~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:57~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:59~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?

~QS. Ar-Rahman [55]:61~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:63~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:65~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:67~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:69~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:71~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:73~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:75~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Ar-Rahman [55]:77~

Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan?


~QS. Al-Waqi'ah [56]~
~QS. Al-Waqi'ah [56]:12~

Berada dalam jannah kenikmatan.

~QS. Al-Waqi'ah [56]:89~
Maka dia memperoleh ketenteraman dan rezki serta jannah kenikmatan.

~QS. Al-Qalam [68]~
~QS. Al-Qalam [68]:2~

Berkat nikmat Tuhanmu, kamu (Muhammad) sekali-kali bukan orang gila.

~QS. Al-Qalam [68]:34~
Sesungguhnya bagi orang-orang yang bertakwa (disediakan) syurga-syurga yang penuh kenikmatan di sisi Tuhannya.

~QS. Al-Qalam [68]:49~
Kalau sekiranya ia tidak segera mendapat nikmat dari Tuhannya, benar-benar ia dicampakkan ke tanah tandus dalam keadaan tercela.

~QS. Al-Ma'arij [70]~
~QS. Al-Ma'arij [70]:38~

Maka Allah berfirman: "Adakah setiap orang dari orang-orang kafir itu ingin masuk ke dalam surga yang penuh dengan kenikmatan?"

~QS. Al-Insan [76]~
~QS. Al-Insan [76]:20~

Dan apabila kamu melihat di sana (surga), niscaya kamu akan melihat berbagai macam kenikmatan dan kerajaan yang besar.

~QS. Al-Infitar [82]~
~QS. Al-Infitar [82]:13~

Sesungguhnya orang-orang yang banyak berbakti benar-benar berada dalam syurga yang penuh kenikmatan,

~QS. Al-Muthaffifin [83]~
~QS. Al-Muthaffifin [83]:22~

Sesungguhnya orang yang berbakti itu benar-benar berada dalam kenikmatan yang besar (syurga),

~QS. Al-Muthaffifin [83]:24~
Kamu dapat mengetahui dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.

~QS. Al-Lail [92]~
~QS. Al-Lail [92]:19~

Padahal tidak ada seseorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya,

~QS. Ad-Dhuha [93]~
~QS. Ad-Dhuha [93]:11~

Dan terhadap nikmat Tuhanmu, maka hendaklah kamu siarkan.

~QS. At-Takatsur [102]~
~QS. At-Takatsur [102]:8~

Kemudian kamu pasti akan ditanyai pada hari itu tentang kenikmatan (yang kamu megah-megahkan di dunia itu).

~QS. Al-Kautsar [108]~
~QS. Al-Kautsar [103]:1~

Sesungguhnya Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak.


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png




Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Nyamuk [ بَعُوضَةً ] ~ #OetjiK

~ QS. Al-Baqarah [2]:26~


..inna allaaha laa yastahyii an yadhriba matsalan maa ba'uudhatan famaa 
fawqahaa fa-ammaa alladziina aamanuu faya'lamuuna annahu alhaqqu min rabbihim 
wa-ammaa alladziina kafaruu fayaquuluuna maatsaa araada allaahu bihaadzaa matsalan 
yudhillu bihi katsiiran wayahdii bihi katsiiran wamaa yudhillu bihi illaa alfaasiqiina..

Sesungguhnya Allah tiada segan membuat perumpamaan berupa nyamuk atau yang lebih rendah dari itu[1]. Adapun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa perumpamaan itu benar dari Tuhan mereka, tetapi mereka yang kafir mengatakan : "Apakah maksud Allah menjadikan ini untuk perumpamaan?." Dengan perumpamaan itu banyak orang yang disesatkan Allah[2], dan dengan perumpamaan itu (pula) banyak orang yang diberi-Nya petunjuk. Dan tidak ada yang disesatkan Allah kecuali orang-orang yang fasik,
Penjelasan 
[1] Diwaktu turunnya surat Al Hajj ayat 73 yang di dalamnya Tuhan menerangkan bahwa berhala-berhala yang mereka sembah itu tidak dapat membuat lalat, Sekalipun mereka kerjakan bersama-sama, dan turunnya surat Al Ankabuut ayat 41 yang di dalamnya Tuhan menggambarkan Kelemahan berhala-berhala yang dijadikan oleh orang-orang musyrik itu sebagai pelindung sama dengan lemahnya sarang laba-laba.
[2] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah. dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, Maka mereka itu menjadi sesat.

Tafsir Jalalain :
Untuk menolak perkataan orang-orang Yahudi, "Apa maksud Allah menyebutkan barang-barang hina ini", yakni ketika Allah mengambil perbandingan pada lalat dalam firman-Nya, "... dan sekiranya lalat mengambil sesuatu dari mereka" dan pada laba-laba dalam firman-Nya, "Tak ubahnya seperti laba-laba," Allah menurunkan: (Sesungguhnya Allah tidak segan membuat) atau mengambil (perbandingan) berfungsi sebagai maf`ul awal atau obyek pertama, sedangkan (apa juga) kata penyerta yang diberi keterangan dengan kata-kata yang di belakangnya menjadi maf`ul tsani atau obyek kedua hingga berarti tamsil perbandingan apa pun jua. Atau dapat juga sebagai tambahan untuk memperkuat kehinaan, sedangkan kata-kata di belakangnya menjadi maf`ul tsani (seekor nyamuk) yakni serangga kecil, (atau yang lebih atas dari itu) artinya yang lebih besar dari itu, maksudnya Allah tak hendak mengabaikan hal-hal tersebut, karena mengandung hukum yang perlu diterangkan-Nya. (Ada pun orang-orang yang beriman, maka mereka yakin bahwa ia), maksudnya perumpamaan itu (benar), tepat dan cocok dengan situasinya (dari Tuhan mereka, tetapi orang-orang kafir mengatakan, "Apakah maksud Allah menjadikan ini sebagai perumpamaan?") Matsalan atau perumpamaan itu berfungsi sebagai tamyiz hingga berarti dengan perumpamaan ini. 'Ma' yang berarti 'apakah' merupakan kata-kata pertanyaan disertai kecaman dan berfungsi sebagai mubtada atau subyek. Sedangkan 'dza' berarti yang berikut shilahnya atau kata-kata pelengkapnya menjadi khabar atau predikat, hingga maksudnya ialah 'apa gunanya?' Sebagai jawaban terhadap mereka Allah berfirman: (Allah menyesatkan dengannya), maksudnya dengan tamsil perbandingan ini, (banyak manusia) berpaling dari kebenaran disebabkan kekafiran mereka terhadapnya, (dan dengan perumpamaan itu, banyak pula orang yang diberi-Nya petunjuk), yaitu dari golongan orang-orang beriman disebabkan mereka membenarkan dan mempercayainya (Tetapi yang disesatkan-Nya itu hanyalah orang-orang yang fasik), yakni yang menyimpang dan tak mau menaati-Nya.

Tafsir Quraish Shihab :
Allah memberikan perumpamaan kepada manusia untuk menjelaskan segala hakikat dengan bermacam makhluk hidup dan benda, baik kecil maupun besar. Orang-orang yang tidak beriman menganggap remeh perumpamaan dengan makhluk-makhluk kecil seperti lalat dan laba-laba ini. Allah menjelaskan bahwa Dia tidak merasa enggan seperti yang dirasakan manusia, maka Dia pun tidak segan-segan untuk menggambarkan bagi hamba-hamba-Nya segala sesuatu yang dikehendaki-Nya meskipun dengan hal-hal yang sangat kecil. Allah dapat menjadikan nyamuk atau yang lebih rendah dari itu sebagai perumpamaan. Orang-orang yang beriman mengetahui maksud perumpamaan itu dan mengetahui pula bahwa hal itu adalah kebenaran dari Allah. Sedangkan orang-orang yang kafir menerimanya dengan sikap ingkar dengan mengatakan, "Apa yang dikehendaki Allah dengan perumpamaan ini?" Perumpamaan ini menjadi sebab kesesatan orang-orang yang tidak mencari dan menginginkan kebenaran, dan sebaliknya, merupakan sebab datanganya petunjuk bagi orang-orang Mukmin yang mencari kebenaran. Maka, tidak akan tersesat kecuali orang-orang yang membangkang dan keluar dari jalan-Nya.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Share