Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang #Mukjizat [ معجزة ] ~ #OetjiK

Kata 'Mukjizat' adalah  adalah perkara di luar kebiasaan yang dilakukan oleh Allah melalui para nabi dan rasul-Nya untuk membuktikan kebenaran kenabian dan keabsahan risalahnya. 
'Karomah' adalah apabila ada seseorang selain para nabi dan rasul diberikan kejadian yang luar biasa oleh Allah. Istilah lainnya lagi yang mirip dengan mukjisat adalah Irhasat dan Khawariq. 
'Irhasat' adalah pertanda yang terjadi untuk menunjukkan tanda kelahiran seorang nabi (sebelum kenabian). 
'Khawariq' adalah kejadian yang terjadi dalam keadaan yang luar biasa.
Ayat-ayat yang menyebutkan tentang kata Mukjizat tertulis dalam 42 ayat.

~QS. Al-Baqarah [2]:87~

Dan sesungguhnya Kami telah mendatangkan Al Kitab (Taurat) kepada Musa, dan Kami telah menyusulinya (berturut-turut) sesudah itu dengan rasul-rasul, dan telah Kami berikan bukti-bukti kebenaran (mukjizat) kepada Isa putera Maryam dan Kami memperkuatnya dengan Ruhul Qudus[1]. Apakah setiap datang kepadamu seorang rasul membawa sesuatu (pelajaran) yang tidak sesuai dengan keinginanmu lalu kamu menyombong; maka beberapa orang (diantara mereka) kamu dustakan dan beberapa orang (yang lain) kamu bunuh?
Penjelasan 
[1] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril.

~QS. Al-Baqarah [2]:92~
Sesungguhnya Musa telah datang kepadamu membawa bukti-bukti kebenaran (mukjizat), kemudian kamu jadikan anak sapi (sebagai sembahan) sesudah (kepergian)nya[2], dan sebenarnya kamu adalah orang-orang yang zalim.
Penjelasan 
[2] Maksudnya kepergian Musa a.s. ke bukit Thur yang terletak di Sinai, sesudah didatangkan kepadanya mukjizat-mukjizat.

~QS. Al-Baqarah [2]:253~
Rasul-rasul itu Kami lebihkan sebagian (dari) mereka atas sebagian yang lain. Di antara mereka ada yang Allah berkata-kata (langsung dengan dia) dan sebagiannya Allah meninggikannya[3] beberapa derajat. Dan Kami berikan kepada 'Isa putera Maryam beberapa mukjizat serta Kami perkuat dia dengan Ruhul Qudus[4]. Dan kalau Allah menghendaki, niscaya tidaklah berbunuh-bunuhan orang-orang (yang datang) sesudah rasul-rasul itu, sesudah datang kepada mereka beberapa macam keterangan, akan tetapi mereka berselisih, maka ada di antara mereka yang beriman dan ada (pula) di antara mereka yang kafir. Seandainya Allah menghendaki, tidaklah mereka berbunuh-bunuhan. Akan tetapi Allah berbuat apa yang dikehendaki-Nya.
Penjelasan 
[3] Yakni Nabi Muhammad s.a.w.
[4] Maksudnya: kejadian Isa a.s. adalah kejadian yang luar biasa, tanpa bapak, Yaitu dengan tiupan Ruhul Qudus oleh Jibril kepada diri Maryam. ini Termasuk mukjizat Isa a.s. menurut jumhur musafirin, bahwa Ruhul Qudus itu ialah Malaikat Jibril.

~QS. Ali 'Imran [3]:49~
Dan (sebagai) Rasul kepada Bani Israil (yang berkata kepada mereka): "Sesungguhnya aku telah datang kepadamu dengan membawa sesuatu pertanda (mukjizat) dari Tuhanmu, yaitu aku membuat untuk kamu dari tanah berbentuk burung; kemudian aku meniupnya, maka ia menjadi seekor burung dengan seizin Allah; dan aku menyembuhkan orang yang buta sejak dari lahirnya dan orang yang berpenyakit sopak; dan aku menghidupkan orang mati dengan seizin Allah; dan aku kabarkan kepadamu apa yang kamu makan dan apa yang kamu simpan di rumahmu. Sesungguhnya pada yang demikian itu adalah suatu tanda (kebenaran kerasulanku) bagimu, jika kamu sungguh-sungguh beriman".

~QS. Ali 'Imran [3]:50~
Dan (aku datang kepadamu) membenarkan Taurat yang datang sebelumku, dan untuk menghalalkan bagimu sebagian yang telah diharamkan untukmu, dan aku datang kepadamu dengan membawa suatu tanda (mukjizat) daripada Tuhanmu. Karena itu bertakwalah kepada Allah dan ta'atlah kepadaku.

~QS. Ali 'Imran [3]:184~
Jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya rasul-rasul sebelum kamu pun telah didustakan (pula), mereka membawa mukjizat-mukjizat yang nyata, Zabur[5] dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna[6].
Penjelasan 
[5] Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. yang isinya mengandung hikmah-hikmah.
[6] Yakni: Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari`at seperti Taurat, Injil dan Zabur.

~QS. An-Nisa' [4]:174~
Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu bukti kebenaran dari Tuhanmu. (Muhammad dengan mukjizatnya) dan telah Kami turunkan kepadamu cahaya yang terang benderang (Al Qur'an).

~QS. Al-An'am [6]:35~
Dan jika perpalingan mereka (darimu) terasa amat berat bagimu, maka jika kamu dapat membuat lubang di bumi atau tangga ke langit lalu kamu dapat mendatangkan mukjizat kepada mereka (maka buatlah)[7]. Kalau Allah menghendaki, tentu saja Allah menjadikan mereka semua dalam petunjuk sebab itu janganlah sekali-kali kamu termasuk orang-orang yang jahil
Penjelasan 
[7] Maksudnya Ialah: janganlah kamu merasa keberatan atas sikap mereka itu berpaling daripada kami. kalau kamu merasa keberatan cobalah usahakan suatu mukjizat yang dapat memuaskan hati mereka, dan kamu tentu tidak akan sanggup.

~QS. Al-An'am [6]:37~
Dan mereka (orang-orang musyrik Mekah) berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah kuasa menurunkan suatu mukjizat, tetapi kebanyakan mereka tidak mengetahui."

~QS. Al-An'am [6]:109~
Mereka bersumpah dengan nama Allah dengan segala kesungguhan, bahwa sungguh jika datang kepada mereka sesuatu mukjizat, pastilah mereka beriman kepada-Nya. Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu hanya berada di sisi Allah". Dan apakah yang memberitahukan kepadamu bahwa apabila mukjizat datang mereka tidak akan beriman[8].
Penjelasan 
[8] Maksudnya: orang-orang musyrikin bersumpah bahwa kalau datang mukjizat, mereka akan beriman, karena itu orang-orang muslimin berharap kepada Nabi agar Allah menurunkan mukjizat yang dimaksud. Allah menolak pengharapan kaum mukminin dengan ayat ini.

~QS. Yunus [10]:20~
Dan mereka berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) suatu keterangan (mukjizat) dari Tuhannya?" Maka katakanlah: "Sesungguhnya yang ghaib itu[9] kepunyaan Allah, sebab itu tunggu (sajalah) olehmu, sesungguhnya aku bersama kamu termasuk orang-orang yang menunggu".
Penjelasan 
[9] Yang dimaksud dengan yang ghaib di sini ialah mukjizat.

~QS. Yunus [10]:75~
Kemudian sesudah rasul-rasul itu, Kami utus Musa dan Harun kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya, dengan (membawa) tanda-tanda (mukjizat-mukjizat) Kami, maka mereka menyombongkan diri dan mereka adalah orang-orang yang berdosa.

~QS. Hud [11]:64~
"Hai kaumku, inilah unta betina dari Allah, sebagai mukjizat (yang menunjukkan kebenaran) untukmu, sebab itu biarkanlah dia makan di bumi Allah, dan janganlah kamu mengganggunya dengan gangguan apapun yang akan menyebabkan kamu ditimpa azab yang dekat".

~QS. Hud [11]:96~
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan tanda-tanda (kekuasaan) Kami dan mukjizat yang nyata,

~QS. Ar-Ra'd [13]:27~
Orang-orang kafir berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya (Muhammad) tanda (mukjizat) dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya Allah menyesatkan[10] siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya",[10]
Penjelasan 
[10] Disesatkan Allah berarti: bahwa orang itu sesat berhubung keingkarannya dan tidak mau memahami petunjuk-petunjuk Allah dalam ayat ini, karena mereka itu ingkar dan tidak mau memahami apa sebabnya Allah menjadikan nyamuk sebagai perumpamaan, maka mereka itu menjadi sesat.

~QS. Ar-Ra'd [13]:38~
Dan sesungguhnya Kami telah mengutus beberapa Rasul sebelum kamu dan Kami memberikan kepada mereka isteri-isteri dan keturunan. Dan tidak ada hak bagi seorang Rasul mendatangkan sesuatu ayat (mukjizat) melainkan dengan izin Allah. Bagi tiap-tiap masa ada Kitab (yang tertentu)[11]. Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. Keduanya untuk membantah pendapat mereka bahwa seorang rasul itu dapat melakukan mu'jizat yang diberikan Allah kepada rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. Bagi tiap-tiap rasul itu ada Kitabnya yang sesuai dengan keadaan masanya.
Penjelasan 
[11] Tujuan ayat ini ialah pertama-tama untuk membantah ejekan-ejekan terhadap Nabi Muhammad s.a.w. dari pihak musuh-musuh beliau, karena hal itu merendahkan martabat kenabian. keduanya untuk membantah Pendapat mereka bahwa seorang Rasul itu dapat melakukan mukjizat yang diberikan Allah kepada Rasul-Nya bilamana diperlukan, bukan untuk dijadikan permainan. bagi tiap-tiap Rasul itu ada kitabnya yang sesuai dengan Keadaan masanya.

~QS. An-Nahl [16]:44~
Keterangan-keterangan (mukjizat) dan kitab-kitab. Dan Kami turunkan kepadamu Al Qur'an, agar kamu menerangkan pada umat manusia apa yang telah diturunkan kepada mereka[12] dan supaya mereka memikirkan,
Penjelasan 
[12] Yakni: perintah-perintah, larangan-larangan, aturan dan lain-lain yang terdapat dalam Al Quran.

~QS. Al-Isra' [17]:59~
Dan sekali-kali tidak ada yang menghalangi Kami untuk mengirimkan (kepadamu) tanda-tanda (kekuasan Kami), melainkan karena tanda-tanda itu telah didustakan oleh orang-orang dahulu[13]. Dan telah Kami berikan kepada Tsamud unta betina itu (sebagai mukjizat) yang dapat dilihat, tetapi mereka menganiaya unta betina itu. Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakuti.
Penjelasan 
[13] Maksudnya: Allah menetapkan bahwa orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan-Nya seperti yang diberikan kepada rasul-rasul-Nya yang dahulu, akan dimusnahkan. orang-orang Quraisy meminta kepada Nabi Muhammad s.a.w. supaya diturunkan pula kepada mereka tanda-tanda kekuasaan Allah itu, tetapi Allah tidak akan menurunkannya kepada mereka, karena kalau tanda-tanda kekuasaan Allah itu diturunkan juga, pasti mereka akan mendustakannya, dan tentulah mereka akan dibinasakan pula seperti umat-umat yang dahulu, sedangkan Allah tidak hendak membinasakan kaum Quraisy.

~QS. Al-Isra' [17]:101~
Dan sesungguhnya Kami telah memberikan kepada Musa sembilan buah mukjizat yang nyata[14], maka tanyakanlah kepada Bani Israil, tatkala Musa datang kepada mereka lalu Fir'aun berkata kepadanya: "Sesungguhnya aku sangka kamu, hai Musa, seorang yang kena sihir".
Penjelasan 
[14] Mukjizat yang sembilan itu Ialah: tongkat, tangan, belalang, kutu, katak, darah, taupan, laut, dan bukit Thur.

~QS. Al-Isra' [17]:102~
Musa menjawab: "Sesungguhnya kamu telah mengetahui, bahwa tiada yang menurunkan mukjizat-mukjizat itu kecuali Tuhan Yang memelihara langit dan bumi sebagai bukti-bukti yang nyata; dan sesungguhnya aku mengira kamu, hai Fir'aun, seorang yang akan binasa".

~QS. Thaha [20]:22~
Dan kepitkanlah tanganmu ke ketiakmu, niscaya ia ke luar menjadi putih cemerlang tanpa cacat, sebagai mukjizat yang lain (pula),

~QS. Thaha [20]:72~
Mereka berkata: "Kami sekali-kali tidak akan mengutamakan kamu daripada bukti-bukti yang nyata (mukjizat), yang telah datang kepada kami dan daripada Tuhan yang telah menciptakan kami; maka putuskanlah apa yang hendak kamu putuskan. Sesungguhnya kamu hanya akan dapat memutuskan pada kehidupan di dunia ini saja".

~QS. Al-Anbiya [21]:5~
Bahkan mereka berkata (pula): "(Al Qur'an itu adalah) mimpi-mimpi yang kalut, malah diada-adakannya, bahkan dia sendiri seorang penyair, maka hendaknya ia mendatangkan kepada kita suatu mukjizat, sebagai-mana rasul-rasul yang telah lalu di-utus".

~QS. Asy-Syuara' [26]:4~
Jika kami kehendaki niscaya Kami menurunkan kepada mereka mukjizat dari langit, maka senantiasa kuduk-kuduk mereka tunduk kepadanya.

~QS. Asy-Syuara' [26]:15~
Allah berfirman: "Jangan takut (mereka tidak akan dapat membunuhmu), maka pergilah kamu berdua dengan membawa ayat-ayat Kami (mukjizat-mukjizat); sesungguhnya Kami bersamamu mendengarkan (apa-apa yang mereka katakan)

~QS. Asy-Syuara' [26]:67~
Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar merupakan suatu tanda yang besar (mukjizat) dan tetapi adalah kebanyakan mereka tidak beriman.

~QS. Asy-Syuara' [26]:154~
Kamu tidak lain melainkan seorang manusia seperti kami; maka datangkanlah sesuatu mukjizat, jika kamu memang termasuk orang-orang yang benar".

~QS. An-Naml [27]:12~
Dan masukkanlah tanganmu ke leher bajumu[15], niscaya ia akan ke luar putih (bersinar) bukan karena penyakit. (Kedua mukjizat ini) termasuk sembilan buah mukjizat (yang akan dikemukakan) kepada Fir'aun dan kaumnya. Sesungguhnya mereka adalah kaum yang fasik".
Penjelasan 
[15] Maksudnya: meletakkan tangan ke dada melalui leher baju.

~QS. An-Naml [27]:13~
Maka tatkala mukjizat-mukjizat Kami yang jelas itu sampai kepada mereka, berkatalah mereka: "Ini adalah sihir yang nyata".

~QS. Al-Qashas [28]:32~

Masukkanlah tanganmu ke leher bajumu[16], niscaya ia keluar putih tidak bercacat bukan karena penyakit, dan dekapkanlah kedua tanganmu (ke dada)mu bila ketakutan[17], maka yang demikian itu adalah dua mukjizat dari Tuhanmu (yang akan kamu hadapkan kepada Fir'aun dan pembesar-pembesarnya). Sesungguhnya mereka adalah orang-orang yang fasik".
Penjelasan 
[16] Maksudnya: meletakkan tangan ke dada leher baju.
[17] Maksudnya: karena Musa merasa takut, Allah memerintahkan untuk mendekapkan tangan ke dadanya agar rasa takut itu hilang.

~QS. Al-Qashas [28]:35~

Allah berfirman: "Kami akan membantumu dengan saudaramu, dan Kami berikan kepadamu berdua kekuasaan yang besar, maka mereka tidak dapat mencapaimu; (berangkatlah kamu berdua) dengan membawa mukjizat Kami, kamu berdua dan orang yang mengikuti kamulah yang akan menang".

~QS. Al-Qashas [28]:36~

Maka tatkala Musa datang kepada mereka dengan (membawa) mukjizat-mukjizat Kami yang nyata, mereka berkata: "Ini tidak lain hanyalah sihir yang dibuat-buat dan kami belum pernah mendengar (seruan yang seperti) ini pada nenek moyang kami dahulu".

~QS. Al-Ankabut [29]:50~
Dan orang-orang kafir Mekah berkata: "Mengapa tidak diturunkan kepadanya mukjizat-mukjizat dari Tuhannya?" Katakanlah: "Sesungguhnya mukjizat-mukjizat itu terserah kepada Allah. Dan sesungguhnya aku hanya seorang pemberi peringatan yang nyata".

~QS. Fathir [35]:25~

Dan jika mereka mendustakan kamu, maka sesungguhnya orang-orang yang sebelum mereka telah mendustakan (rasul-rasulnya); kepada mereka telah datang rasul-rasulnya dengan membawa mukjizat yang nyata, Zabur[18], dan kitab yang memberi penjelasan yang sempurna[19].
Penjelasan 
[18] Zabur ialah lembaran-lembaran yang berisi wahyu yang diberikan kepada nabi-nabi sebelum Nabi Muhammad s.a.w. yang isinya mengandung hikmah-hikmah. Yakni: Kitab-Kitab yang diturunkan kepada nabi-nabi yang berisi hukum syari`at seperti Taurat, Injil dan Zabur.
[19] Maksudnya: Allah memberi petunjuk kepada siapa yang dikehendaki-Nya dengan memberi kesanggupan untuk mendengarkan dan menerima keterangan-keterangan.

~QS. Al-Mukmin [40]:78~

Sesungguhnya telah Kami utus beberapa orang rasul sebelum kamu, di antara mereka ada yang Kami ceritakan kepadamu dan di antara mereka ada (pula) yang tidak Kami ceritakan kepadamu. Tidak dapat bagi seorang rasul membawa suatu mukjizat, melainkan dengan seizin Allah; maka apabila telah datang perintah Allah, diputuskan (semua perkara) dengan adil. Dan ketika itu rugilah orang-orang yang berpegang kepada yang batil.

~QS. Az-Zukhruf [43]:46~

Dan sesungguhnya Kami telah mengutus Musa dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami kepada Fir'aun dan pemuka-pemuka kaumnya. Maka Musa berkata: "Sesungguhnya aku adalah utusan dari Tuhan seru sekalian alam".

~QS. Az-Zukhruf [43]:47~

Maka tatkala dia datang kepada mereka dengan membawa mukjizat-mukjizat Kami dengan serta merta mereka mentertawakannya.

~QS. Az-Zukhruf [43]:48~

Dan tidaklah Kami perlihatkan kepada mereka sesuatu mukjizat kecuali mu'jizat itu lebih besar dari mukjizat-mukjizat yang sebelumnya. Dan Kami timpakan kepada mereka azab[20] supaya mereka kembali (ke jalan yang benar).
Penjelasan 
[20] Yang dimaksud azab di sini ialah azab duniawi sebagai cobaan dari Tuhan seperti kurangnya makanan, berjangkitnya hama tumbuh-tumbuhan dan lain-lain.

~QS. Az-Zariyat [51]:38~

Dan juga pada Musa (terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah) ketika Kami mengutusnya kepada Fir'aun dengan membawa mukjizat yang nyata.

~QS. Al-Qamar [54]:2~

Dan jika mereka (orang-orang musyrikin) melihat suatu tanda (mukjizat), mereka berpaling dan berkata: "(Ini adalah) sihir yang terus menerus".

~QS. Al-Qamar [54]:42~

Mereka mendustakan mukjizat kami semuanya, lalu Kami azab mereka sebagai azab dari Yang Maha Perkasa lagi Maha Kuasa[21].
Penjelasan 
[21] Maksudnya 9 buah mukjizat yang diberikan Allah kepada Nabi Musa a.s. yang dimaksud dengan tanda-tanda di sini ialah tanda-tanda kenabian Musa di surat Al Isra`. pada Pertemuan antara Nabi Musa a.s. dengan Fir`aun ini, yang diperlihatkan baru dua, Yaitu tongkat Nabi Musa a.s. menjadi ular dan tangannya menjadi putih cemerlang.

~QS. An-Naziat [79]:20~

Lalu Musa memperlihatkan kepadanya mujizat yang besar.



 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png







Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang: #Maaf ~ #OetjiK

~QS. Al-Baqarah [2]~
~QS. Al-Baqarah [2]:52~
Kemudian sesudah itu Kami ma'afkan kesalahanmu, agar kamu bersyukur.

~QS. Al-Baqarah [2]:109~

Sebahagian besar Ahli Kitab menginginkan agar mereka dapat mengembalikan kamu kepada kekafiran setelah kamu beriman, karena dengki yang (timbul) dari diri mereka sendiri, setelah nyata bagi mereka kebenaran. Maka ma'afkanlah dan biarkanlah mereka, sampai Allah mendatangkan perintah-Nya[1]. Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu.
Penjelasan 
[1] Maksudnya: keizinan memerangi dan mengusir orang Yahudi.

~QS. Al-Baqarah [2]:178~

Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pema'afan dari saudaranya, hendaklah (yang mema'afkan) mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah (yang diberi ma'af) membayar (diat) kepada yang memberi ma'af dengan cara yang baik (pula). Yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. Barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, maka baginya siksa yang sangat pedih[2].
Penjelasan 
[2] Qishaash ialah mengambil pembalasan yang sama. qishaash itu tidak dilakukan, bila yang membunuh mendapat kema`afan dari ahli waris yang terbunuh, yaitu dengan membayar diat (ganti rugi) yang wajar. pembayaran diat diminta dengan baik, umpamanya dengan tidak mendesak yang membunuh, dan yang membunuh hendaklah membayarnya dengan baik, umpamanya tidak menangguh-nangguhkannya. Apabila ahli waris si korban sesudah Tuhan menjelaskan hukum-hukum ini, membunuh yang bukan si pembunuh, atau membunuh si pembunuh setelah menerima diat, maka terhadapnya di dunia diambil qishaash dan di akhirat Dia mendapat siksa yang pedih.

~QS. Al-Baqarah [2]:187~
Dihalalkan bagi kamu pada malam hari bulan puasa bercampur dengan isteri-isteri kamu; mereka adalah pakaian bagimu, dan kamupun adalah pakaian bagi mereka. Allah mengetahui bahwasanya kamu tidak dapat menahan nafsumu, karena itu Allah mengampuni kamu dan memberi ma'af kepadamu. Maka sekarang campurilah mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam, (tetapi) janganlah kamu campuri mereka itu, sedang kamu beri'tikaf[3] dalam masjid. Itulah larangan Allah, maka janganlah kamu mendekatinya. Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepada manusia, supaya mereka bertakwa.
Penjelasan 
[3] I`tikaf ialah berada dalam masjid dengan niat mendekatkan diri kepada Allah.

~QS. Al-Baqarah [2]:237~
Jika kamu menceraikan isteri-isterimu sebelum kamu bercampur dengan mereka, padahal sesungguhnya kamu sudah menentukan maharnya, maka bayarlah seperdua dari mahar yang telah kamu tentukan itu, kecuali jika isteri-isterimu itu mema'afkan atau dima'afkan oleh orang yang memegang ikatan nikah[4], dan pema'afan kamu itu lebih dekat kepada takwa. Dan janganlah kamu melupakan keutamaan di antara kamu. Sesungguhnya Allah Maha Melihat segala apa yang kamu kerjakan.
Penjelasan 
[4] Ialah suami atau wali. kalau Wali mema`afkan, Maka suami dibebaskan dari membayar mahar yang seperdua, sedang kalau suami yang mema`afkan, Maka Dia membayar seluruh mahar.

~QS. Al-Baqarah [2]:263~
Perkataan yang baik dan pemberian ma'af[5] lebih baik dari sedekah yang diiringi dengan sesuatu yang menyakitkan (perasaan si penerima). Allah Maha Kaya lagi Maha Penyantun.
Penjelasan 
[5] 'Perkataan yang baik' maksudnya menolak dengan cara yang baik, dan maksud pemberian ma'af ialah mema'afkan tingkah laku yang kurang sopan dari si penerima.

~QS. Al-Baqarah [2]:286~
~QS. Al-Baqarah [2]:286~
..laa yukallifu allaahu nafsan illaa wus'ahaa lahaa maa kasabat wa'alayhaa maa iktasabat..
..rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa aw akhtha'naa rabbanaa walaa tahmil 'alaynaa ishran kamaa hamaltahu 'alaa alladziina min qablinaa rabbanaa walaa tuhammilnaa maa laa thaaqata lanaa bihi wau'fu 'annaa waghfirlanaa wa irhamnaa anta mawlaanaa faunshurnaa 'alaa alqawmi alkaafiriina..

Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.

Ia mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdo'a): 

"Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri ma'aflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir."

~QS. Al-Imran [3]~
~QS. Al-Imran [3]:134~
(yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan amarahnya dan mema'afkan (kesalahan) orang. Allah menyukai orang-orang yang berbuat kebajikan.

~QS. Al-Imran [3]:152~
Dan sesungguhnya Allah telah memenuhi janji-Nya kepada kamu, ketika kamu membunuh mereka dengan izin-Nya sampai pada sa'at kamu lemah dan berselisih dalam urusan itu[6] dan mendurhakai perintah (Rasul) sesudah Allah memperlihatkan kepadamu apa yang kamu sukai[7]. Di antaramu ada orang yang menghendaki dunia dan diantara kamu ada orang yang menghendaki akhirat. Kemudian Allah memalingkan kamu dari mereka[8] untuk menguji kamu, dan sesungguhnya Allah telah mema'afkan kamu. Dan Allah mempunyai karunia (yang dilimpahkan) atas orang orang yang beriman.
Penjelasan 
[6] Yakni: urusan pelaksanaan perintah Nabi Muhammad s.a.w. karena beliau telah memerintahkan agar regu pemanah tetap bertahan pada tempat yang telah ditunjukkan oleh beliau dalam keadaan bagaimanapun.
[7] Yakni: kemenangan dan harta rampasan.
[8] Maksudnya: kaum muslimin tidak berhasil mengalahkan mereka.

~QS. Al-Imran [3]:155~
Sesungguhnya orang-orang yang berpaling di antaramu pada hari bertemu dua pasukan itu[9], hanya saja mereka digelincirkan oleh syaitan, disebabkan sebagian kesalahan yang telah mereka perbuat (di masa lampau) dan sesungguhnya Allah telah memberi ma'af kepada mereka. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.
Penjelasan 
[9] Dua pasukan itu ialah pasukan kaum muslimin dan pasukan kaum musyrikin.

~QS. Al-Imran [3]:159~
Maka disebabkan rahmat dari Allah-lah kamu berlaku lemah lembut terhadap mereka. Sekiranya kamu bersikap keras lagi berhati kasar, tentulah mereka menjauhkan diri dari sekelilingmu. Karena itu ma'afkanlah mereka, mohonkanlah ampun bagi mereka, dan bermusyawaratlah dengan mereka dalam urusan itu[10]. Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya.
Penjelasan 
[10] Maksudnya: urusan peperangan dan hal-hal duniawiyah lainnya, seperti urusan politik, ekonomi, kemasyarakatan dan lain-lainnya.

~QS. An-Nisa' [4]~
~QS. An-Nisa' [4]:43~
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu shalat, sedang kamu dalam keadaan mabuk, sehingga kamu mengerti apa yang kamu ucapkan, (jangan pula hampiri mesjid) sedang kamu dalam keadaan junub[11], terkecuali sekedar berlalu saja, hingga kamu mandi. Dan jika kamu sakit atau sedang dalam musafir atau datang dari tempat buang air atau kamu telah menyentuh perempuan, kemudian kamu tidak mendapat air, maka bertayamumlah kamu dengan tanah yang baik (suci); sapulah mukamu dan tanganmu. Sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.
Penjelasan 
[11] Menurut sebahagian ahli tafsir dalam ayat ini termuat juga larangan untuk bersembahyang bagi orang junub yang belum mandi.

~QS. An-Nisa' [4]:99~
Mereka itu, mudah-mudahan Allah mema'afkannya. Dan adalah Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

~QS. An-Nisa' [4]:149~
Jika kamu melahirkan sesuatu kebaikan atau menyembunyikan atau memaafkan sesuatu kesalahan (orang lain), maka sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Kuasa.

~QS. An-Nisa' [4]:153~
Ahli Kitab meminta kepadamu agar kamu menurunkan kepada mereka sebuah Kitab dari langit. Maka sesungguhnya mereka telah meminta kepada Musa yang lebih besar dari itu. Mereka berkata: "Perlihatkanlah Allah kepada kami dengan nyata". Maka mereka disambar petir karena kezalimannya, dan mereka menyembah anak sapi, sesudah datang kepada mereka bukti-bukti yang nyata, lalu Kami ma'afkan (mereka) dari yang demikian. Dan telah Kami berikan kepada Musa keterangan yang nyata.

~QS. Al-Ma'idah [5]~
~QS. Al-Ma'idah [5]:13~
(Tetapi) karena mereka melanggar janjinya, Kami kutuki mereka, dan Kami jadikan hati mereka keras membatu. Mereka suka merubah perkataan (Allah) dari tempat-tempatnya[12], dan mereka (sengaja) melupakan sebagian dari apa yang mereka telah diperingatkan dengannya, dan kamu (Muhammad) senantiasa akan melihat kekhianatan dari mereka kecuali sedikit diantara mereka (yang tidak berkhianat), maka ma'afkanlah mereka dan biarkan mereka, sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berbuat baik.
Penjelasan 
[12] Maksudnya: merubah arti kata-kata, tempat atau menambah dan mengurangi.

~QS. Al-Ma'idah [5]:95~
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu membunuh binatang buruan[13], ketika kamu sedang ihram. Barangsiapa di antara kamu membunuhnya dengan sengaja, maka dendanya ialah mengganti dengan binatang ternak seimbang dengan buruan yang dibunuhnya, menurut putusan dua orang yang adil di antara kamu sebagai had-yad[14] yang dibawa sampai ke Ka'bah[15] atau (dendanya) membayar kaffarat dengan memberi makan orang-orang miskin[16] atau berpuasa seimbang dengan makanan yang dikeluarkan itu[17], supaya dia merasakan akibat buruk dari perbuatannya. Allah telah mema'afkan apa yang telah lalu[18]. Dan barangsiapa yang kembali mengerjakannya, niscaya Allah akan menyiksanya. Allah Maha Kuasa lagi mempunyai (kekuasaan untuk) menyiksa.
Penjelasan 
[13] Ialah: binatang buruan baik yang boleh dimakan atau tidak, kecuali burung gagak, burung elang, kalajengking, tikus dan anjing buas. dalam suatu riwayat Termasuk juga ular.
[14]  Ialah: binatang (unta, lembu, kambing, biri-biri) yang dibawa ke ka`bah untuk mendekatkan diri kepada Allah, disembelih ditanah Haram dan dagingnya dihadiahkan kepada fakir miskin dalam rangka ibadat haji.
[15] Yang dibawa sampai ke daerah Haram untuk disembelih di sana dan dagingnya dibagikan kepada fakir miskin.
[16] Seimbang dengan harga binatang ternak yang akan penggganti binatang yang dibunuhnya itu.
[17] Yaitu puasa yang jumlah harinya sebanyak mud yang diberikan kepada fakir miskin, dengan catatan: seorang fakir miskin mendapat satu mud (lebih kurang 6,5 ons).
[18] Maksudnya: membunuh binatang sebelum turun ayat yang mengharamkan ini.

~QS. Al-Ma'idah [5]:101~
Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu menanyakan (kepada Nabimu) hal-hal yang jika diterangkan kepadamu akan menyusahkan kamu dan jika kamu menanyakan di waktu Al Qur'an itu diturunkan, niscaya akan diterangkan kepadamu, Allah mema'afkan (kamu) tentang hal-hal itu. Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyantun.

~QS. Al-A'raf [7]~
~QS. Al-A'raf [7]:199~
Jadilah engkau pema'af dan suruhlah orang mengerjakan yang ma'ruf, serta berpalinglah dari pada orang-orang yang bodoh.

~QS. At-Taubah [9]~
~QS. At-Taubah [9]:43~
Semoga Allah mema'afkanmu. Mengapa kamu memberi izin kepada mereka (untuk tidak pergi berperang), sebelum jelas bagimu orang-orang yang benar (dalam keuzurannya) dan sebelum kamu ketahui orang-orang yang berdusta?

~QS. At-Taubah [9]:66~
Tidak usah kamu minta maaf, karena kamu kafir sesudah beriman. Jika Kami mema'afkan segolongan kamu (lantaran mereka taubat), niscaya Kami akan meng-azab golongan (yang lain) disebabkan mereka adalah orang-orang yang selalu berbuat dosa.

~QS. Al-Hijr [15]~
~QS. Al-Hijr [15]:85~
Dan tidaklah Kami ciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara keduanya, melainkan dengan benar. Dan sesungguhnya saat (kiamat) itu pasti akan datang, maka ma'afkanlah (mereka) dengan cara yang baik.

~QS. An-Nahl [16]~
~QS. An-Nahl [16]:84~
Dan (ingatlah) akan hari (ketika) Kami bangkitkan dari tiap-tiap umat seorang saksi (rasul), kemudian tidak diizinkan kepada orang-orang yang kafir (untuk membela diri) dan tidak (pula) mereka dibolehkan meminta ma'af.

~QS. Al-Hajj [22]~
~QS. Al-Hajj [22]:60~
Demikianlah, dan barangsiapa membalas seimbang dengan penganiayaan yang pernah ia derita kemudian ia dianiaya (lagi), pasti Allah akan menolongnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

~QS. An-Nur [24]~
~QS. An-Nur [24]:22~
Dan janganlah orang-orang yang mempunyai kelebihan dan kelapangan di antara kamu bersumpah bahwa mereka (tidak) akan memberi (bantuan) kepada kaum kerabat(nya), orang-orang yang miskin dan orang-orang yang berhijrah pada jalan Allah, dan hendaklah mereka mema'afkan dan berlapang dada. Apakah kamu tidak ingin bahwa Allah mengampunimu? Dan Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang[19],
Penjelasan 
[19] Ayat ini berhubungan dengan sumpah Abu Bakar r.a. bahwa Dia tidak akan memberi apa-apa kepada kerabatnya ataupun orang lain yang terlibat dalam menyiarkan berita bohong tentang diri 'Aisyah. Maka turunlah ayat ini melarang beliau melaksanakan sumpahnya itu dan menyuruh mema'afkan dan berlapang dada terhadap mereka sesudah mendapat hukuman atas perbuatan mereka itu.

~QS. Al-Mukmin [40]~
~QS. Al-Mukmin [40]:52~
(yaitu) hari yang tidak berguna bagi orang-orang zalim permintaan maafnya dan bagi merekalah la'nat dan bagi merekalah tempat tinggal yang buruk.

~QS. Asy-Syura [42]~
~QS. Asy-Syura [42]:25~
Dan Dialah yang menerima taubat dari hamba-hamba-Nya dan mema'afkan kesalahan-kesalahan dan mengetahui apa yang kamu kerjakan,

~QS. Asy-Syura [42]:30~
Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka adalah disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah mema'afkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu).

~QS. Asy-Syura [42]:34~
Atau kapal-kapal itu dibinasakan-Nya karena perbuatan mereka atau Dia memberi ma'af sebagian besar (dari mereka).

~QS. Asy-Syura [42]:37~
Dan (bagi) orang-orang yang menjauhi dosa-dosa besar dan perbuatan-perbuatan keji, dan apabila mereka marah mereka memberi ma'af.

~QS. Asy-Syura [42]:40~
Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa, maka barang siapa mema'afkan dan berbuat baik[20] maka pahalanya atas (tanggungan) Allah. Sesungguhnya Dia tidak menyukai orang-orang yang zalim.
Penjelasan 
[20] Yang dimaksud berbuat baik di sini ialah berbuat baik kepada orang yang berbuat jahat kepadanya.

~QS. Asy-Syura [42]:43~
Tetapi orang yang bersabar dan mema'afkan, sesungguhnya (perbuatan ) yang demikian itu termasuk hal-hal yang diutamakan.

~QS. Al-Jasiyah [45]~
~QS. Al-Jasiyah [45]:14~
Katakanlah kepada orang-orang yang beriman hendaklah mereka mema'afkan orang-orang yang tiada takut hari-hari Allah[21] karena Dia akan membalas sesuatu kaum terhadap apa yang telah mereka kerjakan.
Penjelasan 
[21] Yang dimaksud hari-hari Allah ialah hari-hari di waktu Allah menimpakan siksaan-siksaan kepada mereka.

~QS. Al-Mujadilah [58]~
~QS. Al-Mujadilah [58]:2~
Orang-orang yang men-zhihar isterinya di antara kamu, (menganggap isterinya sebagai ibunya, padahal) tiadalah isteri mereka itu ibu mereka. Ibu-ibu mereka tidak lain hanyalah wanita yang melahirkan mereka. Dan sesungguhnya mereka sungguh-sungguh mengucapkan suatu perkataan mungkar dan dusta. Dan sesungguhnya Allah Maha Pema'af lagi Maha Pengampun.

~QS. At-Taghabun [64]~
~QS. At-Taghabun [64]:14~
Hai orang-orang mu'min, sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[22] maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) maka sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.
Penjelasan 
[22] Maksudnya: kadang-kadang isteri atau anak dapat menjerumuskan suami atau Ayahnya untuk melakukan perbuatan-perbuatan yang tidak dibenarkan agama.


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang #Ibuku ~ #OetjiK

~QS. Al-Ma'idah [5]:116~
Dan (ingatlah) ketika Allah berfirman: "Hai 'Isa putera Maryam, adakah kamu mengatakan kepada manusia: "Jadikanlah aku dan ibuku dua orang tuhan selain Allah ?" 
'Isa menjawab: "Maha Suci Engkau, tidaklah patut bagiku mengatakan apa yang bukan hakku (mengatakannya). Jika aku pernah mengatakan maka tentulah Engkau mengetahui apa yang ada pada diriku dan aku tidak mengetahui apa yang ada pada diri Engkau. Sesungguhnya Engkau Maha Mengetahui perkara yang ghaib-ghaib".

~QS. Al-Ma'idah [5]:116~
Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu[1]?" Dan Musapun melemparkan luh-luh[2] (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim."
Penjelasan 
[1] Maksudnya: Apakah kamu tidak sabar menanti kedatanganku kembali sesudah munajat dengan Tuhan sehingga kamu membuat patung untuk disembah sebagai menyembah Allah?
[2] Luh Ialah: kepingan dari batu atau kayu yang tertulis padanya isi Taurat yang diterima Nabi Musa a.s. sesudah munajat di gunung Thursina.

~QS. Maryam [19]:32~
Dan berbakti kepada ibuku, dan Dia tidak menjadikan aku seorang yang sombong lagi celaka.

~QS. Thaaha [20]:94~
Harun menjawab' "Hai putera ibuku, janganlah kamu pegang janggutku dan jangan (pula) kepalaku; sesungguhnya aku khawatir bahwa kamu akan berkata (kepadaku): "Kamu telah memecah antara Bani Israil dan kamu tidak memelihara amanatku".

 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png




























Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Lebah ~ #OetjiK


~QS. An-Nahl [16]:68~
..wa-awhaa rabbuka ilaa alnnahli ani ittakhidzii mina aljibaali 
buyuutan wamina alsysyajari wamimmaa ya'risyuuna..

Dan Tuhanmu memberikan wahyu kepada lebah: "Buatlah sarang-sarang di bukit-bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat-tempat yang dibikin manusia",
~QS. An-Nahl [16]:68~

Tafsir Quraish Syihab:
Wahai Nabi, Tuhanmu telah memberi ilham pada lebah untuk menyelesaikan berbagai persoalan yang menyangkut berbagai faktor-faktor dan sarana-sarana untuk mempertahankan hidup. Dalam hal ini, Allah memerintahkan lebah untuk menjadikan gua-gua di pegunungan, celah-celah pepohonan dan puncak-puncak rumah sebagai tempat tinggal mereka.

Tafsir Jalalain:
(Dan Rabbmu mewahyukan kepada lebah) ~dalam bentuk ilham (hendaknya) huruf an di sini dapat diartikan sebagai an mashdariyah atau an mufassirah~ (buatlah sarang-sarang di bukit-bukit) tempat kamu berdiam (dan di pohon-pohon) sebagai tempat tinggal (dan di tempat-tempat yang dibikin manusia) sarang-sarang buatan manusia untuk kamu, jika kamu tidak suka kepada sarang buatan manusia, kamu boleh menempati tempat yang lainnya.


~QS. An-Nahl [16]:69~
..tsumma kulii min kulli altstsamaraati fauslukii subula rabbiki dzululan yakhruju 
min buthuunihaa syaraabun mukhtalifun alwaanuhu fiihi syifaaun lilnnaasi inna 
fii dzaalika laaayatan liqawmin yatafakkaruuna..

Kemudian makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu ke luar minuman (madu) yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan.
~QS. An-Nahl [16]:69~


Tafsir Quraish Syihab:
Kemudian Allah memberi petunjuk pada lebah untuk menjadikan buah-buahan dari berbagai jenis pohon dan tumbuhan sebagai makanannya. Berkat petunjuk yang telah diberikan oleh Tuhan itu, lebah menjalankan tugas-tugas hidupnya dengan sangat mudah. Dari dalam perut lebah keluar sejenis minuman beraneka warna dan berguna sekali bagi kesehatan manusia. Dan sesungguhnya pada ciptaan yang unik itu terdapat pertanda akan wujud sang Pencipta Yang Maha Kuasa lagi Maha Bijaksana. Orang-orang yang berakal akan merenungkan hal itu sebagai cara untuk mendapatkan kebahagiaan abadi.
Madu merupakan jenis zat yang mengandung unsur glukosa dan perfentous (semacam zat gula yang sangat mudah dicerna) dalam porsi cukup besar. Melalui ilmu kedokteran modern didapat kesimpulan bahwa glukosa berguna sekali bagi proses penyembuhan berbagai macam jenis penyakit melalui injeksi atau dengan perantaraan mulut yang berfungsi sebagai penguat. Di samping itu, madu juga memiliki kandungan vitamin yang cukup tinggi terutama vitamin B kompleks.

Tafsir Jalalain:
(Kemudian makanlah dari setiap buah-buahan dan tempuhlah) masukilah (jalan Rabbmu) jalan-jalan yang telah ditunjukkan oleh-Nya kepadamu di dalam mencari rezekimu (yang telah dimudahkan) ~lafal dzululan ini adalah bentuk jamak dari lafal tunggal dzaluulun; berkedudukan menjadi hal dari lafal subula rabbiki. Artinya jalan yang telah dimudahkan bagimu sehingga amat mudah ditempuh sekali pun sangat sulit dan kamu tidak akan sesat untuk kembali ke sarangmu dari tempat itu betapa pun jauhnya. 
Akan tetapi menurut pendapat yang lain dikatakan bahwa lafal dzululan ini menjadi hal daripada dhamir yang terdapat di dalam lafal uslukiy sehingga artinya menjadi: yang telah ditundukkan untuk memenuhi kehendakmu.~ (Dari perut lebah itu keluar minuman) yakni berupa madu (yang bermacam-macam warnanya di dalamnya terdapat obat yang menyembuhkan bagi manusia) dari berbagai macam penyakit. 
Menurut suatu pendapat dikatakan dari sebagian penyakit saja karena ditunjukkan oleh pengertian ungkapan lafal syifaaun yang memakai nakirah. Atau sebagai obat untuk berbagai macam penyakit bila digabungkan dengan obat-obat lainnya. Aku katakan bila tidak dicampur dengan obat yang lain, maka sesuai dengan niat peminumnya. Sungguh Nabi Muhammad SAW. telah memerintahkan untuk meminum madu bagi orang yang perutnya kembung, demikianlah menurut riwayat yang telah dikemukakan oleh Imam Bukhari dan Muslim. (Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda kebesaran Allah bagi orang-orang yang memikirkan) ciptaan-Nya


 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png






Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Lalat ~ #OetjiK

~QS. Al-Hajj [22]:73~
..yaa ayyuhaa alnnaasu dhuriba matsalun faistami'uu lahu inna alladziina tad'uuna 
min duuni allaahi lan yakhluquu dzubaaban walawi ijtama'uu lahu wa-in yaslubuhumu 
aldzdzubaabu syay-an laa yastanqidzuuhu minhu dha'ufa alththaalibu waalmathluubu..

Wahai manusia[1], telah dibuat perumpamaan[2], maka dengarkanlah olehmu perumpamaan itu. Sesungguhnya segala yang kamu seru selain Allah sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalatpun[3], walaupun mereka bersatu menciptakannya. Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka[4], tiadalah mereka dapat merebutnya kembali dari lalat itu[5]. Amat lemahlah yang menyembah dan amat lemah (pulalah) yang disembah[6].
~QS. Al-Hajj [22]:73~

[1] Firman ini tertuju kepada orang mukmin dan orang kafir. Bagi orang mukmin, firman-Nya ini bertambah ilmu dan bashirah (pandangannya), sedangkan bagi orang-orang kafir sebagai penegak hujjah terhadapnya.
[2] Perumpamaan ini Allah buat untuk menerangkan buruknya menyembah berhala, menerangkan lemahnya akal orang yang menyembahnya, dan lemahnya yang disembah.
[3] Jika makhluk yang rendah dan kecil ini tidak mampu mereka ciptakan apalagi makhluk yang di atasnya.
[4] Seperti wewangian yang dioleskan kepada berhala-berhala itu.
[5] Hal ini menunjukkan sangat lemah sekali.
[6] Ada pula yang menafsirkan, “Sama lemahnya yang disembah dan lalat itu.” Masing-masing lemah, dan yang lebih lemah lagi adalah orang yang bergantung dengan yang lemah itu dan menempatkannya sejajar dengan Rabbul ‘alamin.

Tafsir Jalalain:
(Hai manusia,) yakni penduduk Mekah (telah dibuatkan perumpamaan, maka dengarkanlah oleh kalian perumpamaan itu) yaitu, (Sesungguhnya segala yang kalian seru) kalian sembah (selain Allah) yaitu berhala-berhala (sekali-kali tidak dapat menciptakan seekor lalat pun) ~lafal Dzubaaban adalah isim jenis, yang artinya jamak, sedangkan bentuk tunggalnya adalah Dzubaabatun; lafal ini dapat dipakai untuk mudzakkar dan muanats ~(walaupun mereka bersatu untuk menciptakannya) untuk membuatnya. (Dan jika lalat itu merampas sesuatu dari mereka) apa yang ada pada mereka berupa wewangian dan minyak Za'faron yang dilumurkan kepada berhala-berhala mereka itu (tiadalah mereka dapat menyelamatkan sesuatu itu) dapat merampas kembali sesuatu itu (dari lalat itu) karena mereka tidak mampu, mengapa mereka menyembah selain Allah? Yaitu apa-apa yang mereka anggap sebagai sekutu-sekutu Allah. Ini adalah hal yang aneh sekali, diungkapkan oleh peribahasa dengan ungkapan seperti berikut ini, ("Alangkah lemahnya yang menyeru) yakni yang menyembah (dan alangkah lemahnya pula yang diseru) yakni yang disembah.

Tafsir Quraish Syihab:
Wahai manusia, Kami akan menampakkan suatu kenyataan yang aneh di depan mata kalian. Maka dengarkanlah dan renungkan! Berhala-berhala itu tidak akan mampu menciptakan apa pun, termasuk seekor lalat, makhluk yang hina dan tidak berarti, meskipun mereka saling membantu untuk menciptakannya. Bahkan apabila makhluk yang tidak berarti itu mengambil sebagian dari binatang persembahan, berhala-berhala itu tidak mampu menghalangi atau mengambilnya kembali. Alangkah lemahnya sesuatu yang dikalahkan oleh lalat karena tidak mampu mengambil kembali sesuatu yang telah diambil darinya. Padahal lalat itu sendiri sudah lemah. Keduanya memang sama-sama lemah, tetapi berhala-berhala itu tampak lebih lemah. Oleh karena itu, bagaimana seorang manusia yang berakal sampai hati untuk menyembah dan mencari manfaat dari berhala-berhala seperti itu.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png






Share