Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

#ḥalal [ حَلَلْ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: ḥā lām lām [ ح ل ل ] terjadi  empat belas kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata kerjadalam bentuk: ḥalal [ حَلَلْ ]~


1. ~QS. Al-Baqarah [2]:228:7~ -- يَحِلُّ -- yaḥillu -- lawful --


وَالْمُطَلَّقَاتُ يَتَرَبَّصْنَ بِأَنفُسِهِنَّ ثَلَاثَةَ قُرُوءٍ ۚ وَلَا يَحِلُّ لَهُنَّ أَن يَكْتُمْنَ مَا خَلَقَ اللَّهُ فِي أَرْحَامِهِنَّ إِن كُنَّ يُؤْمِنَّ بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ ۚ وَبُعُولَتُهُنَّ أَحَقُّ بِرَدِّهِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ إِنْ أَرَادُوا إِصْلَاحًا ۚ وَلَهُنَّ مِثْلُ الَّذِي عَلَيْهِنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ وَلِلرِّجَالِ عَلَيْهِنَّ دَرَجَةٌ ۗ وَاللَّهُ عَزِيزٌ حَكِيمٌ

Wanita-wanita yang ditalak handaklah menahan diri (menunggu) tiga kali quru'. Tidak boleh (halal) mereka menyembunyikan apa yang diciptakan Allah dalam rahimnya, jika mereka beriman kepada Allah dan hari akhirat. Dan suami-suaminya berhak merujukinya dalam masa menanti itu, jika mereka (para suami) menghendaki ishlah. Dan para wanita mempunyai hak yang seimbang dengan kewajibannya menurut cara yang ma'ruf. Akan tetapi para suami, mempunyai satu tingkatan kelebihan daripada isterinya. Dan Allah Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.


2. ~QS. Al-Baqarah [2]:229:9~ -- يَحِلُّ -- yaḥillu -- lawful --


الطَّلَاقُ مَرَّتَانِ ۖ فَإِمْسَاكٌ بِمَعْرُوفٍ أَوْ تَسْرِيحٌ بِإِحْسَانٍ ۗ وَلَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَأْخُذُوا مِمَّا آتَيْتُمُوهُنَّ شَيْئًا إِلَّا أَن يَخَافَا أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۖ فَإِنْ خِفْتُمْ أَلَّا يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا فِيمَا افْتَدَتْ بِهِ ۗ تِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ فَلَا تَعْتَدُوهَا ۚ وَمَن يَتَعَدَّ حُدُودَ اللَّهِ فَأُولَـٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ

Talak (yang dapat dirujuki) dua kali. Setelah itu boleh rujuk lagi dengan cara yang ma'ruf atau menceraikan dengan cara yang baik. Tidak halal bagi kamu mengambil kembali sesuatu dari yang telah kamu berikan kepada mereka, kecuali kalau keduanya khawatir tidak akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Jika kamu khawatir bahwa keduanya (suami isteri) tidak dapat menjalankan hukum-hukum Allah, maka tidak ada dosa atas keduanya tentang bayaran yang diberikan oleh isteri untuk menebus dirinya. Itulah hukum-hukum Allah, maka janganlah kamu melanggarnya. Barangsiapa yang melanggar hukum-hukum Allah mereka itulah orang-orang yang zalim.

3. ~QS. Al-Baqarah [2]:230:4~ -- تَحِلُّ -- taḥillu -- lawful --


فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا تَحِلُّ لَهُ مِن بَعْدُ حَتَّىٰ تَنكِحَ زَوْجًا غَيْرَهُ ۗ فَإِن طَلَّقَهَا فَلَا جُنَاحَ عَلَيْهِمَا أَن يَتَرَاجَعَا إِن ظَنَّا أَن يُقِيمَا حُدُودَ اللَّهِ ۗ وَتِلْكَ حُدُودُ اللَّهِ يُبَيِّنُهَا لِقَوْمٍ يَعْلَمُونَ

Kemudian jika si suami mentalaknya (sesudah talak yang kedua), maka perempuan itu tidak lagi halal baginya hingga dia kawin dengan suami yang lain. Kemudian jika suami yang lain itu menceraikannya, maka tidak ada dosa bagi keduanya (bekas suami pertama dan isteri) untuk kawin kembali jika keduanya berpendapat akan dapat menjalankan hukum-hukum Allah. Itulah hukum-hukum Allah, diterangkan-Nya kepada kaum yang (mau) mengetahui.

4. ~QS. An-Nisa' [4]:19:5~ -- يَحِلُّ -- yaḥillu -- (is) lawful --


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا يَحِلُّ لَكُمْ أَن تَرِثُوا النِّسَاءَ كَرْهًا ۖ وَلَا تَعْضُلُوهُنَّ لِتَذْهَبُوا بِبَعْضِ مَا آتَيْتُمُوهُنَّ إِلَّا أَن يَأْتِينَ بِفَاحِشَةٍ مُّبَيِّنَةٍ ۚ وَعَاشِرُوهُنَّ بِالْمَعْرُوفِ ۚ فَإِن كَرِهْتُمُوهُنَّ فَعَسَىٰ أَن تَكْرَهُوا شَيْئًا وَيَجْعَلَ اللَّهُ فِيهِ خَيْرًا كَثِيرًا

Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka karena hendak mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya, terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. Dan bergaullah dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka bersabarlah) karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah menjadikan padanya kebaikan yang banyak.

5. ~QS. Al-Ma'idah [5]:2:25~ -- حَلَلْتُمْ -- ḥalaltum -- you come out of Ihram --


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا لَا تُحِلُّوا شَعَائِرَ اللَّهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَائِدَ وَلَا آمِّينَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُونَ فَضْلًا مِّن رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۚ وَإِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوا ۚ وَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَآنُ قَوْمٍ أَن صَدُّوكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ أَن تَعْتَدُوا ۘ وَتَعَاوَنُوا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوَىٰ ۖ وَلَا تَعَاوَنُوا عَلَى الْإِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ ۖ إِنَّ اللَّهَ شَدِيدُ الْعِقَابِ

Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu melanggar syi'ar-syi'ar Allah, dan jangan melanggar kehormatan bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) binatang-binatang had-ya, dan binatang-binatang qalaa-id, dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitullah sedang mereka mencari kurnia dan keridhaan dari Tuhannya dan apabila kamu telah menyelesaikan ibadah haji, maka bolehlah berburu. Dan janganlah sekali-kali kebencian(mu) kepada sesuatu kaum karena mereka menghalang-halangi kamu dari Masjidil Haram, mendorongmu berbuat aniaya (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

6. ~QS. Hud [11]:39:7~ -- وَيَحِلُّ -- wayaḥillu -- and will descend --


فَسَوْفَ تَعْلَمُونَ مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ

Kelak kamu akan mengetahui siapa yang akan ditimpa oleh azab yang menghinakannya dan yang akan ditimpa azab yang kekal".

7. ~QS. Ar-Ra'd [13]:31:39~ -- تَحُلُّ -- taḥullu -- it settles --


وَلَوْ أَنَّ قُرْآنًا سُيِّرَتْ بِهِ الْجِبَالُ أَوْ قُطِّعَتْ بِهِ الْأَرْضُ أَوْ كُلِّمَ بِهِ الْمَوْتَىٰ ۗ بَل لِّلَّهِ الْأَمْرُ جَمِيعًا ۗ أَفَلَمْ يَيْأَسِ الَّذِينَ آمَنُوا أَن لَّوْ يَشَاءُ اللَّهُ لَهَدَى النَّاسَ جَمِيعًا ۗ وَلَا يَزَالُ الَّذِينَ كَفَرُوا تُصِيبُهُم بِمَا صَنَعُوا قَارِعَةٌ أَوْ تَحُلُّ قَرِيبًا مِّن دَارِهِمْ حَتَّىٰ يَأْتِيَ وَعْدُ اللَّهِ ۚ إِنَّ اللَّهَ لَا يُخْلِفُ الْمِيعَادَ

Dan sekiranya ada suatu bacaan (kitab suci) yang dengan bacaan itu gunung-gunung dapat digoncangkan atau bumi jadi terbelah atau oleh karenanya orang-orang yang sudah mati dapat berbicara, (tentulah Al Quran itulah dia). Sebenarnya segala urusan itu adalah kepunyaan Allah. Maka tidakkah orang-orang yang beriman itu mengetahui bahwa seandainya Allah menghendaki (semua manusia beriman), tentu Allah memberi petunjuk kepada manusia semuanya. Dan orang-orang yang kafir senantiasa ditimpa bencana disebabkan perbuatan mereka sendiri atau bencana itu terjadi dekat tempat kediaman mereka, sehingga datanglah janji Allah. Sesungguhnya Allah tidak menyalahi janji.


8. ~QS. Thaha [20]:27:1~ -- وَاحْلُلْ -- wa-uḥ'lul -- And untie --

وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّن لِّسَانِي

dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku,


9. ~QS. Thaha [20]:81:9~ -- فَيَحِلَّ -- fayaḥilla -- lest should descend --

كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي ۖ وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَىٰ

Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.

10. ~QS. Thaha [20]:81:13~ -- يَحْلِلْ -- yaḥlil -- on whom descends --


كُلُوا مِن طَيِّبَاتِ مَا رَزَقْنَاكُمْ وَلَا تَطْغَوْا فِيهِ فَيَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبِي ۖ وَمَن يَحْلِلْ عَلَيْهِ غَضَبِي فَقَدْ هَوَىٰ

Makanlah di antara rezeki yang baik yang telah Kami berikan kepadamu, dan janganlah melampaui batas padanya, yang menyebabkan kemurkaan-Ku menimpamu. Dan barangsiapa ditimpa oleh kemurkaan-Ku, maka sesungguhnya binasalah ia.

11. ~QS. Thaha [20]:86:20~ -- يَحِلَّ -- yaḥilla -- descend --


فَرَجَعَ مُوسَىٰ إِلَىٰ قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا ۚ قَالَ يَا قَوْمِ أَلَمْ يَعِدْكُمْ رَبُّكُمْ وَعْدًا حَسَنًا ۚ أَفَطَالَ عَلَيْكُمُ الْعَهْدُ أَمْ أَرَدتُّمْ أَن يَحِلَّ عَلَيْكُمْ غَضَبٌ مِّن رَّبِّكُمْ فَأَخْلَفْتُم مَّوْعِدِي

Kemudian Musa kembali kepada kaumnya dengan marah dan bersedih hati. 
Berkata Musa: "Hai kaumku, bukankah Tuhanmu telah menjanjikan kepadamu suatu janji yang baik? Maka apakah terasa lama masa yang berlalu itu bagimu atau kamu menghendaki agar kemurkaan dari Tuhanmu menimpamu, dan kamu melanggar perjanjianmu dengan aku?".


12. ~QS. Al-Ahzab [33]:52:2~ -- يَحِلُّ -- yaḥillu -- lawful --


لَّا يَحِلُّ لَكَ النِّسَاءُ مِن بَعْدُ وَلَا أَن تَبَدَّلَ بِهِنَّ مِنْ أَزْوَاجٍ وَلَوْ أَعْجَبَكَ حُسْنُهُنَّ إِلَّا مَا مَلَكَتْ يَمِينُكَ ۗ وَكَانَ اللَّهُ عَلَىٰ كُلِّ شَيْءٍ رَّقِيبًا

Tidak halal bagimu mengawini perempuan-perempuan sesudah itu dan tidak boleh (pula) mengganti mereka dengan isteri-isteri (yang lain), meskipun kecantikannya menarik hatimu kecuali perempuan-perempuan (hamba sahaya) yang kamu miliki. Dan adalah Allah Maha Mengawasi segala sesuatu.


13. ~QS. Az-Zumar [39]:40:5~ -- وَيَحِلُّ -- wayaḥillu -- and descends --

مَن يَأْتِيهِ عَذَابٌ يُخْزِيهِ وَيَحِلُّ عَلَيْهِ عَذَابٌ مُّقِيمٌ 

siapa yang akan mendapat siksa yang menghinakannya dan lagi ditimpa oleh azab yang kekal".

14. ~QS. Al-Mumtahina [60]:10:25~ -- يَحِلُّونَ -- yaḥillūna -- are lawful --


يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا جَاءَكُمُ الْمُؤْمِنَاتُ مُهَاجِرَاتٍ فَامْتَحِنُوهُنَّ ۖ اللَّهُ أَعْلَمُ بِإِيمَانِهِنَّ ۖ فَإِنْ عَلِمْتُمُوهُنَّ مُؤْمِنَاتٍ فَلَا تَرْجِعُوهُنَّ إِلَى الْكُفَّارِ ۖ لَا هُنَّ حِلٌّ لَّهُمْ وَلَا هُمْ يَحِلُّونَ لَهُنَّ ۖ وَآتُوهُم مَّا أَنفَقُوا ۚ وَلَا جُنَاحَ عَلَيْكُمْ أَن تَنكِحُوهُنَّ إِذَا آتَيْتُمُوهُنَّ أُجُورَهُنَّ ۚ وَلَا تُمْسِكُوا بِعِصَمِ الْكَوَافِرِ وَاسْأَلُوا مَا أَنفَقْتُمْ وَلْيَسْأَلُوا مَا أَنفَقُوا ۚ ذَ‌ٰلِكُمْ حُكْمُ اللَّهِ ۖ يَحْكُمُ بَيْنَكُمْ ۚ وَاللَّهُ عَلِيمٌ حَكِيمٌ

Hai orang-orang yang beriman, apabila datang berhijrah kepadamu perempuan-perempuan yang beriman, maka hendaklah kamu uji (keimanan) mereka. Allah lebih mengetahui tentang keimanan mereka; maka jika kamu telah mengetahui bahwa mereka (benar-benar) beriman maka janganlah kamu kembalikan mereka kepada (suami-suami mereka) orang-orang kafir. Mereka tiada halal bagi orang-orang kafir itu dan orang-orang kafir itu tiada halal pula bagi mereka. Dan berikanlah kepada (suami suami) mereka, mahar yang telah mereka bayar. Dan tiada dosa atasmu mengawini mereka apabila kamu bayar kepada mereka maharnya. Dan janganlah kamu tetap berpegang pada tali (perkawinan) dengan perempuan-perempuan kafir; dan hendaklah kamu minta mahar yang telah kamu bayar; dan hendaklah mereka meminta mahar yang telah mereka bayar. Demikianlah hukum Allah yang ditetapkan-Nya di antara kamu. Dan Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang: #Laba -Laba [ الْعَنكَبُوتِ ]~ #Oetjik


  مَثَلُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللهِ أَوْلِيَآءَ كَمَثَلِ الْعَنكَبُوتِ اتَّخَذَتْ بَيْتًا وَإِنَّ أَوْهَنَ الْبُيُوتِ لَبَيْتُ الْعَنكَبُوتِ لَوْ كَانُوا يَعْلَمُونَ   
   
~QS. Al-Ankabut [29]:41~

..matsalu alladziina ittakhadzuu min duuni allaahi awliyaa-a kamatsali al'ankabuuti ittakhadzat baytan wa-inna awhana albuyuuti labaytu al'ankabuuti law kaanuu ya'lamuuna..

Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah adalah seperti laba-laba yang membuat rumah. Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah adalah rumah laba-laba kalau mereka mengetahui.


Tafsir Quraish Shihab:
Keadaan orang-orang yang mendustakan dan tunduk kepada selain Allah--dalam hal kelemahan dan ketergantungan mereka kepada yang tidak dapat dijadikan sebagai tempat bergantung--adalah bagaikan laba-laba yang menjadikan rumahnya sebagai tempat berlindung. Rumahnya adalah rumah yang paling lemah dan sama sekali tidak layak untuk dijadikan sebagai tempat berlindung. Kalau seandainya orang-orang yang mendustakan adalah orang-orang yang berilmu, niscaya mereka tidak akan melakukannya(1)

(1) Sarang laba-laba yang dijadikan sebagai tempat tinggal dan perangkap untuk menangkap mangsanya, memang pembuatannya sangat rumit, karena terbuat dari benang-benang yang sangat halus yang melebihi halusnya sutera. Kehalusan sarang laba-laba inilah yang membuat susunannya menjadi rumah paling lemah yang dijadikan tempat berlindung oleh hewan apa pun.



Tafsir Jalalayn:
(Perumpamaan orang-orang yang mengambil pelindung-pelindung selain Allah) yakni berhala-berhala yang mereka harapkan dapat memberi manfaat kepada diri mereka (adalah seperti laba-laba yang membuat rumah) untuk tempat tinggalnya. (Dan sesungguhnya rumah yang paling lemah) yang paling rapuh (ialah rumah laba-laba) karena tidak dapat melindungi diri dari panas matahari dan dari dinginnya udara, demikian pula berhala-berhala itu, mereka tidak dapat memberikan manfaat apa pun kepada para penyembahnya (kalau mereka mengetahui) hal tersebut, tentu mereka tidak akan menyembahnya.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#abārīq [ أَبَارِيق ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~kata abārīq [ أَبَارِيق ] sebagai kata benda, terjadi sekali di dalam Al-Qur'an~


1. ~QS. Al-Waqi'ah [56]:18:2~ -- وَأَبَارِيقَ -- wa-abārīqa -- and jugs --


بِأَكْوَابٍ وَأَبَارِيقَ وَكَأْسٍ مِّن مَّعِينٍ

dengan membawa gelas, cerek dan minuman yang diambil dari air yang mengalir,


Tafsir Quraish Shihab:
Mereka dikelilingi oleh dua anak yang selalu muda yang siap melayani mereka dengan membawa ceret dan sloki yang dipenuhi dengan minuman surga. Mereka juga membawa gelas yang penuh dengan khamar dari mata air yang mengalir.


Tafsir Jalalayn:
(Dengan membawa gelas-gelas) atau tempat-tempat minum yang tidak ada ikatan atau pegangannya (dan cerek) yakni tempat untuk menuangkan minuman yang mempunyai pegangan dan ada pipa penuangannya (dan guci) yaitu, tempat untuk meminum khamar (yang isinya diambil dari air yang mengalir) yaitu dari khamar yang mengalir dari sumbernya yang tidak pernah kering untuk selama-lamanya.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#Love ~ #Rumi

Love is the whole thing,
We are only pieces.

Love is the sea of no end,
We are a drop of it.

Without Love,
even the stars are eclipsed, and extinguished.

Don't keep Love away from your Soul,
So that your good deeds may bear fruit, and keep growing

~ #Rumi ~






 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#maskan [ مَسْكَن ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn kāf nūn [ س ك ن ] terjadi dua belas kali 
di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: maskan [ مَسْكَن ]~


1. ~QS. At-Taubah [9]:24:14~ -- وَمَسَاكِنُ -- wamasākinu -- and the dwellings --


قُلْ إِن كَانَ آبَاؤُكُمْ وَأَبْنَاؤُكُمْ وَإِخْوَانُكُمْ وَأَزْوَاجُكُمْ وَعَشِيرَتُكُمْ وَأَمْوَالٌ اقْتَرَفْتُمُوهَا وَتِجَارَةٌ تَخْشَوْنَ كَسَادَهَا وَمَسَاكِنُ تَرْضَوْنَهَا أَحَبَّ إِلَيْكُم مِّنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ وَجِهَادٍ فِي سَبِيلِهِ فَتَرَبَّصُوا حَتَّىٰ يَأْتِيَ اللَّهُ بِأَمْرِهِ ۗ وَاللَّهُ لَا يَهْدِي الْقَوْمَ الْفَاسِقِينَ

Katakanlah: "jika bapa-bapa, anak-anak, saudara-saudara, isteri-isteri, kaum keluargamu, harta kekayaan yang kamu usahakan, perniagaan yang kamu khawatiri kerugiannya, dan tempat tinggal yang kamu sukai, adalah lebih kamu cintai dari Allah dan Rasul-Nya dan dari berjihad di jalan-Nya, maka tunggulah sampai Allah mendatangkan keputusan-Nya". Dan Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang yang fasik.

2. ~QS. At-Taubah [9]:72:12~ -- وَمَسَاكِنَ -- wamasākina -- and dwellings --


وَعَدَ اللَّهُ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ خَالِدِينَ فِيهَا وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ وَرِضْوَانٌ مِّنَ اللَّهِ أَكْبَرُ ۚ ذَ‌ٰلِكَ هُوَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Allah menjanjikan kepada orang-orang mukmin, lelaki dan perempuan, (akan mendapat) surga yang dibawahnya mengalir sungai-sungai, kekal mereka di dalamnya, dan (mendapat) tempat-tempat yang bagus di surga 'Adn. Dan keridhaan Allah adalah lebih besar; itu adalah keberuntungan yang besar.

3. ~QS. Ibrahim [14]:45:3~ -- مَسَاكِنِ -- masākini -- the dwellings --


وَسَكَنتُمْ فِي مَسَاكِنِ الَّذِينَ ظَلَمُوا أَنفُسَهُمْ وَتَبَيَّنَ لَكُمْ كَيْفَ فَعَلْنَا بِهِمْ وَضَرَبْنَا لَكُمُ الْأَمْثَالَ

dan kamu telah berdiam di tempat-tempat kediaman orang-orang yang menganiaya diri mereka sendiri, dan telah nyata bagimu bagaimana Kami telah berbuat terhadap mereka dan telah Kami berikan kepadamu beberapa perumpamaan".


4. ~QS. Thaha [20]:128:11~ -- مَسَاكِنِهِمْ -- masākinihim -- their dwellings --

أَفَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا قَبْلَهُم مِّنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ ۗ إِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ لَآيَاتٍ لِّأُولِي النُّهَىٰ

Maka tidakkah menjadi petunjuk bagi mereka (kaum musyrikin) berapa banyaknya Kami membinasakan umat-umat sebelum mereka, padahal mereka berjalan (di bekas-bekas) tempat tinggal umat-umat itu? 
Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.

5. ~QS. Al-Anbiya' [21]:13:8~ -- وَمَسَاكِنِكُمْ -- wamasākinikum -- and to your homes --


لَا تَرْكُضُوا وَارْجِعُوا إِلَىٰ مَا أُتْرِفْتُمْ فِيهِ وَمَسَاكِنِكُمْ لَعَلَّكُمْ تُسْأَلُونَ

Janganlah kamu lari tergesa-gesa; kembalilah kamu kepada nikmat yang telah kamu rasakan dan kepada tempat-tempat kediamanmu (yang baik), supaya kamu ditanya.

6. ~QS. An-Naml [27]:18:12~ -- مَسَاكِنَكُمْ -- masākinakum -- your dwellings --


حَتَّىٰ إِذَا أَتَوْا عَلَىٰ وَادِ النَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَا أَيُّهَا النَّمْلُ ادْخُلُوا مَسَاكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَانُ وَجُنُودُهُ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari";

7. ~QS. Al-Qashas [28]:58:8~ -- مَسَاكِنُهُمْ -- masākinuhum -- (are) their dwellings --


وَكَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَرْيَةٍ بَطِرَتْ مَعِيشَتَهَا ۖ فَتِلْكَ مَسَاكِنُهُمْ لَمْ تُسْكَن مِّن بَعْدِهِمْ إِلَّا قَلِيلًا ۖ وَكُنَّا نَحْنُ الْوَارِثِينَ

Dan berapa banyaknya (penduduk) negeri yang telah Kami binasakan, yang sudah bersenang-senang dalam kehidupannya; maka itulah tempat kediaman mereka yang tiada di diami (lagi) sesudah mereka, kecuali sebahagian kecil. Dan Kami adalah Pewaris(nya).


8. ~QS. Al-Ankabut [29]:38:7~ -- مَسَاكِنِهِمْ -- masākinihim -- their dwellings --

وَعَادًا وَثَمُودَ وَقَد تَّبَيَّنَ لَكُم مِّن مَّسَاكِنِهِمْ ۖ وَزَيَّنَ لَهُمُ الشَّيْطَانُ أَعْمَالَهُمْ فَصَدَّهُمْ عَنِ السَّبِيلِ وَكَانُوا مُسْتَبْصِرِينَ

Dan (juga) kaum 'Aad dan Tsamud, dan sungguh telah nyata bagi kamu (kehancuran mereka) dari (puing-puing) tempat tinggal mereka. Dan syaitan menjadikan mereka memandang baik perbuatan-perbuatan mereka, lalu ia menghalangi mereka dari jalan (Allah), sedangkan mereka adalah orang-orang berpandangan tajam,

9. ~QS. As-Sajdah [32]:26:12~ -- مَسَاكِنِهِمْ -- masākinihim -- their dwellings --


أَوَلَمْ يَهْدِ لَهُمْ كَمْ أَهْلَكْنَا مِن قَبْلِهِم مِّنَ الْقُرُونِ يَمْشُونَ فِي مَسَاكِنِهِمْ ۚ إِنَّ فِي ذَ‌ٰلِكَ لَآيَاتٍ ۖ أَفَلَا يَسْمَعُونَ

Dan apakah tidak menjadi petunjuk bagi mereka, berapa banyak umat sebelum mereka yang telah Kami binasakan sedangkan mereka sendiri berjalan di tempat-tempat kediaman mereka itu. Sesungguhnya pada yang demikian itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah). Maka apakah mereka tidak mendengarkan?


10. ~QS. Saba' [34]:15:5~ -- مَسْكَنِهِمْ -- maskanihim -- their dwelling place --

لَقَدْ كَانَ لِسَبَإٍ فِي مَسْكَنِهِمْ آيَةٌ ۖ جَنَّتَانِ عَن يَمِينٍ وَشِمَالٍ ۖ كُلُوا مِن رِّزْقِ رَبِّكُمْ وَاشْكُرُوا لَهُ ۚ بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ

Sesungguhnya bagi kaum Saba' ada tanda (kekuasaan Tuhan) di tempat kediaman mereka yaitu dua buah kebun di sebelah kanan dan di sebelah kiri. (kepada mereka dikatakan): "Makanlah olehmu dari rezeki yang (dianugerahkan) Tuhanmu dan bersyukurlah kamu kepada-Nya. (Negerimu) adalah negeri yang baik dan (Tuhanmu) adalah Tuhan Yang Maha Pengampun".

11. ~QS. Al-Ahqaf [46]:25:10~ -- مَسَاكِنُهُمْ -- masākinuhum -- their dwellings --


تُدَمِّرُ كُلَّ شَيْءٍ بِأَمْرِ رَبِّهَا فَأَصْبَحُوا لَا يُرَىٰ إِلَّا مَسَاكِنُهُمْ ۚ كَذَ‌ٰلِكَ نَجْزِي الْقَوْمَ الْمُجْرِمِينَ

yang menghancurkan segala sesuatu dengan perintah Tuhannya, maka jadilah mereka tidak ada yang kelihatan lagi kecuali (bekas-bekas) tempat tinggal mereka. Demikianlah Kami memberi balasan kepada kaum yang berdosa.


12. ~QS. As-Saff [61]:12:10~ -- وَمَسَاكِنَ -- wamasākina -- and dwellings --

يَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَيُدْخِلْكُمْ جَنَّاتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَارُ وَمَسَاكِنَ طَيِّبَةً فِي جَنَّاتِ عَدْنٍ ۚ ذَ‌ٰلِكَ الْفَوْزُ الْعَظِيمُ

Niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosamu dan memasukkanmu ke dalam jannah yang mengalir di bawahnya sungai-sungai; dan (memasukkan kamu) ke tempat tinggal yang baik di dalam jannah 'Adn. Itulah keberuntungan yang besar.



 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Kumpulan Tweet #SalimAFillah tentang: Sang #Nabi ﷺ ~ #OetjiK



اللهم صلِّ وسلِّم على سيدنا و مولانا محمّد وعلى آله و صحبه أجمعي

Shalih(in+at); berikut beberapa hal pribadi Rasulullah ﷺ; bagian besarnya terambil dari Asy Syamail Al Muhammadiyyah karya Imam At Tirmidzi:


  • Perawakan Sang #Nabi ﷺ tidak tinggi, tidak pendek. Rambutnya tidak keriting, tak pula lurus. Wajah beliau tak bulat, bukan pula persegi.
  • Kulit Sang #Nabi ﷺ cerah, putih kemerah-merahan. Rambutnya disisir ketika sebahu, digerai ketika sepapak daun telinga. Dahi beliau lebar.
  • Alis Sang #Nabi ﷺ melengkung panjang, tebal, dan nyaris bertaut di tengah. Di antara keduanya terdapat urat yang memerah kala beliau marah.
  • Bola mata Sang #Nabi ﷺ indah dan hitam, bulu matanya lentik menawan. Hidungnya mancung, bagian atasnya memancar cahaya. Dua pipinya datar.
  • Janggut Sang #Nabi ﷺ menggaris dari depan telinga, menebal menuju dagu. Mulutnya lebar, gigi-giginya besar, dari selanya memancar cahaya.
  • Dari bawah janggut Sang #Nabi ﷺ menggalur ke bawah bebulu halus, lewat leher, melebat di dada, melajur bagai tongkat hingga ke pusarnya.
  • Leher Sang #Nabi ﷺ jenjang dan indah. Perut beliau sama rata dengan dadanya nan bidang. Jarak antara kedua bahu lebar. Persendiannya kokoh.
  • Lengan Sang #Nabi ﷺ panjang, tapak tangan lebar dan tebal, jemarinya ramping. Telapak kaki beliau cekung, halus hingga airpun tak menempel.
  • Sang #Nabi ﷺ berjalan dengan langkah kaki lebar, begitu langsam seolah menuruni bukit, tubuh beliau ikut berguncang anggun tiap langkah.
  • Bila menoleh, #Sang Nabi ﷺ berbalik dengan seluruh badan, lebih sering menunduk dibanding mendongak, melihat dengan sepenuh perhatian.
  • Dulu #Nabi ﷺ suka menyisir rambut ke belakang mirip Ahli Kitab. Saat nyata keingkaran mereka, beliau selisihi dengan menyisir belahnya.
  • Sang #Nabi ﷺ suka meminyaki rambutnya. Kata Anas, uban beliau nan kurang dari 20 helai jadi tersamar. Beliau gemar merapikan janggutnya.
  • Sang #Nabi ﷺ menyukai celak itsmid yang beliau gunakan menjelang tidurnya. Tiga kali untuk kanan dan kiri; sejuk dan menumbuhkan bulu mata
  • Di antara pakaian kesukaan Sang #Nabi ﷺ adalah gamis yang putih, hibarah merah buatan Yaman, dan baju sampir 2 helai warna hijau dan hitam.
  • Sang #Nabi ﷺ berminyak wangi di seluruh tubuhnya. Istri beliau mengoleskan di sekujur badan, lalu beliau sendiri harumkan bagian ‘aurat.
  • Jari manis Sang #Nabi ﷺ dilingkari cincin perak bermata batu hitam Habasyah, ditulisi “Muhammad Rasul Allah”; dilepas jika ke Peturasan.
  • Sang #Nabi ﷺ menyimpan selalu selimut Khadijah; kenangan menenangkan saat beliau terguncang wahyu pertama, dan di dalamnya beliau diseru.
  • Sang #Nabi ﷺ gesit berolahraga lari. Kadang bersama istri. Kadang anak-anak kecil; beliau lombakan siapa dulu yang mampu tangkap beliau.
  • #Nabi ﷺ suka minum susu dari wadah yang sama dengan istrinya, ditepatkan di bekas bibirnya. Anggur, zaitun, dan buah lain; segigit berdua.
  • Tidur Sang #Nabi ﷺ tidak tengkurap. Jika miring berbantal tapak tangan, kaki disilang. Jika telentang, kaki kanan diletak di atas kiri.
  • Kadang dalam renung khusyu’, Sang #Nabi ﷺ duduk dengan 1 lutut diangkat menempel perut. Suka bersandar bantal, tapi bukan di saat makan.
  • #Nabi ﷺ suka mandi bersama dan bercanda bermain air dengan istri-istrinya, bahkan pada Saudah nan tua. Usia tak menghalangi kemesraan itu.
  • Penutup kepala kesayangan #Nabi ﷺ ialah surban hitam, dikenakan dengan ujung menjatuh di pundak. Sandalnya bertali dua dari kulit hewan.
  • Makanan kesukaan #Nabi ﷺ -yang jarang beliau nikmati- adalah paha kambing. Camilannya hais; campuran kurma rendam, kismis, dan susu masam.
  • #Nabi ﷺ yang penuh cinta memberi nama bebarang miliknya; dari perkakas rumah-tangga, bejana, gelas, kuda, unta, keledai, pedang, tombak.
  • #Nabi ﷺ makan roti dari tepung utuh tak diayak (dulu dianggap rendah; kini sehat berserat), lauknya garam, minyak zaitun, cuka, dan labu.
  • #Nabi ﷺ tak pernah mencela makanan. Jika menyukainya, beliau memakannya penuh syukur. Jika tidak suka, beliau cukup diam tanpa komentar.
  • #Nabi ﷺ mengerjakan sendiri segala urusan rumahtangga yang beliau bisa; menambal baju sobek, menjahit sandal rusak, hingga memerah susu.
  • #Nabi ﷺ amat suka bersiwak bersih gigi; saat hendak shalat, hendak tilawah, hendak menemui tamu/sahabat, juga tiap kali menjumpai istri.
  • #Nabi ﷺ tak pernah jijik pada istri yang sedang haidh (seperti kebiasaan Arab dan Yahudi); beliau tetap bermesra, hanya menghindari jima’.
  • Saat ‘Aisyah haidh, #Nabi ﷺ bersandar di pangkuannya sambil tilawah; atau meletakkan kepala di antara kaki ‘Aisyah, tidur dalam hangat.
  • Bahkan untuk shalat malam, #Nabi ﷺ minta izin pada istri nan lagi bersama di ranjang; “Apa kau ridha jika malam ini aku menghadap Rabbku?”
  • Karena sempitnya kamar #Nabi ﷺ, tahajjud beliau menghadap ‘Aisyah berbaring. Jika hendak sujud, diisyarati kaki sang istri agar ditekuk.
  • Sang #Nabi ﷺ amatlah pemalu, lebih tersipu dibanding gadis dalam pingitannya. Tak pernah terbahak, hanya senyum tulusnya semanis madu.
  • Sang #Nabi ﷺ tak suka diistimewakan. Jika berbagi peran di perjalanan beliau selalu mencari peluang berkontribusi; hatta menyiapkan api.
  • Jika dihadapkan pada pilihan, Sang #Nabi ﷺ selalu mengambil hal yang ringan dan mudah; selama ia tak jatuh pada apa yang dilarang Allah.
  • "Tak pernah kulihat”, kata Anas, “#Nabi ﷺ marah atau membalas laku buruk atas diri beliau. Beliau marah jika Allah dan agamaNya dinista.”
  • "Sepuluh tahun aku melayani #Nabi ﷺ" lanjut Anas, "Beliau tak pernah berkata, 'Kenapa kaulakukan ini?' atau 'Kenapa tak kaulakukan itu?'"
  • “Pernah 3x hilal berlalu”, ujar ‘Aisyah, “Tiada nyala api di rumah kami.” Apa penyambung hidup #Nabi ﷺ?, tanya ‘Urwah. “Kurma dan air .”
  • Kelembutan Sang #Nabi ﷺ tak terhalangi dan tak menghalangi ibadahnya. Umamah binti Abil ‘Ash, sang cucu, sering digendong dalam shalatnya.
  • Al Husain naik ke punggung #Nabi ﷺ saat sujud. Beliau tak bangkit hingga Al Husain puas bermain. Nanti, beliau minta maaf pada hadirin.
  • Saat para cucu jadikan #Nabi ﷺ kuda-kudaan, merangkak kian-kemari, kata Abu Hurairah, “Tunggangan kalian paling mulia di langit dan bumi”.
  • #Nabi ﷺ lalu tersenyum bersabda, "Pun penunggangnya, adalah yang terbaik." 


Ya Allah, curahi kami rahmatMu untuk kelak bersamanya di surga.



 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#qur'bān [ قُرْبَان ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: qāf rā bā [ ق ر ب ] terjadi tiga kali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: qur'bān [ قُرْبَان ]~


1. ~QS. Al-Imran  [3]:183:12~ -- بِقُرْبَانٍ -- biqur'bānin -- a sacrifice --

الَّذِينَ قَالُوا إِنَّ اللَّهَ عَهِدَ إِلَيْنَا أَلَّا نُؤْمِنَ لِرَسُولٍ حَتَّىٰ يَأْتِيَنَا بِقُرْبَانٍ تَأْكُلُهُ النَّارُ ۗ قُلْ قَدْ جَاءَكُمْ رُسُلٌ مِّن قَبْلِي بِالْبَيِّنَاتِ وَبِالَّذِي قُلْتُمْ فَلِمَ قَتَلْتُمُوهُمْ إِن كُنتُمْ صَادِقِينَ 

(Yaitu) orang-orang (Yahudi) yang mengatakan: "Sesungguhnya Allah telah memerintahkan kepada kami, supaya kami jangan beriman kepada seseorang rasul, sebelum dia mendatangkan kepada kami korban yang dimakan api". 
Katakanlah: "Sesungguhnya telah datang kepada kamu beberapa orang rasul sebelumku membawa keterangan-keterangan yang nyata dan membawa apa yang kamu sebutkan, maka mengapa kamu membunuh mereka jika kamu adalah orang-orang yang benar".


2. ~QS. Al-Ma'idah  [5]:27:9~ -- قُرْبَانًا -- qur'bānan -- a sacrifice --

وَاتْلُ عَلَيْهِمْ نَبَأَ ابْنَيْ آدَمَ بِالْحَقِّ إِذْ قَرَّبَا قُرْبَانًا فَتُقُبِّلَ مِنْ أَحَدِهِمَا وَلَمْ يُتَقَبَّلْ مِنَ الْآخَرِ قَالَ لَأَقْتُلَنَّكَ ۖ قَالَ إِنَّمَا يَتَقَبَّلُ اللَّهُ مِنَ الْمُتَّقِينَ

Ceritakanlah kepada mereka kisah kedua putera Adam (Habil dan Qabil) menurut yang sebenarnya, ketika keduanya mempersembahkan korban, maka diterima dari salah seorang dari mereka berdua (Habil) dan tidak diterima dari yang lain (Qabil). 
Ia berkata (Qabil): "Aku pasti membunuhmu!". 
Berkata Habil: "Sesungguhnya Allah hanya menerima (korban) dari orang-orang yang bertakwa".


3. ~QS. Al-Ahqaf  [46]:28:8~ -- قُرْبَانًا -- qur'bānan -- gods as a way of approach --

فَلَوْلَا نَصَرَهُمُ الَّذِينَ اتَّخَذُوا مِن دُونِ اللَّهِ قُرْبَانًا آلِهَةً ۖ بَلْ ضَلُّوا عَنْهُمْ ۚ وَذَ‌ٰلِكَ إِفْكُهُمْ وَمَا كَانُوا يَفْتَرُونَ

Maka mengapa yang mereka sembah selain Allah sebagai Tuhan untuk mendekatkan diri (kepada Allah) tidak dapat menolong mereka. Bahkan tuhan-tuhan itu telah lenyap dari mereka? Itulah akibat kebohongan mereka dan apa yang dahulu mereka ada-adakan.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png


#in'ḥar [ ٱنْحَرْ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: nūn ḥā rā [ ن ح ر ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata kerja, dalam bentuk: in'ḥar [ ٱنْحَرْ ]~


1. ~QS. Al-Kautsar [108]:2:3~ -- وَانْحَرْ -- wa-in'ḥar -- and sacrifice --

فَصَلِّ لِرَبِّكَ وَانْحَرْ

Maka dirikanlah shalat karena Tuhanmu; dan berkorbanlah.


Tafsir Quraish Shihab:
Dan jika kamu telah diberikan hal tersebut, maka kerjakanlah selalu salat dengan penuh ikhlas, dan sembelihlah kurbanmu sebagai bentuk kesyukuranmu atas karunia yang telah dilimpahkan kepadamu dan kebaikan yang diberikan khusus untukmu.


Tafsir Jalalayn:
(Maka dirikanlah salat karena Rabbmu) yaitu salat Hari Raya Kurban (dan berkurbanlah) untuk manasik hajimu.




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png


Kumpulan Tweet tentang 'Kebaikan dan Kejahatan' ~ #SalimAFillah

  1. Kekufuran, kejahatan, dan maksiat di dunia terasa ramai, penuh kawan, bahkan beperlindungan. Tapi di akhirat; ia kesendirian bersesalan. #m
  2. Hakikat ini termaktub dalam firmanNya; “Maka kami tidak mempunyai pemberi syafa’at. Dan tidak pula teman yang akrab.” {QS26:100-101} #m
  3. Segala kemesraan dunia kan putus di akhirat, “Para kekasih pada hari itu sebagian menjadi musuh bagi sebagian yang lain..” {QS 43: 67} #m
  4. “..Kecuali orang-orang bertaqwa.” {QS.43:67}, yang saling cinta karena Allah, dengan cara nan diridhai Allah, demi mencari ridha Allah. #m
  5. Terdengar jerit insan yang tak taqwa dalam cinta, “Aduhai binasa dan celaka aku, andai tak kuambil Fulan sebagai kekasihku..” {QS25:28} #m
  6. Adapun iman, taat, dan kebajikan; walau terasa sunyi dan sendiri; ia ikatan yang meriah dan indah. Tersambung kita melintasi tempat dan zaman. #m
  7. Kemesraan yang kan abadi itu ialah; “Wahai Rabb kami, ampunilah kami dan SAUDARA-SAUDARA yang MENDAHULUI kami dengan iman..” {QS59:10} #m
  8. Dan kita mohon pada Allah agar menjaga kebersihannya, “Dan jangan jadikan di hati kami sesak dendam kepada sesama mukmin..” {QS59:10} #m
  9. Sungguh kebersamaan dalam taqwa tidaklah mudah untuk hawa nafsu kita yang cenderung pada suka-suka, enak-enak, lalai, dan menunda taatnya. #m
  10. Kemesraan ukhrawi di dunia jadi berat sebab penuh nasehat; kawan taqwa takkan segan meluruskan yang bengkok, membetulkan yang keliru. #m
  11. Maka “Sabarlah pada dirimu membersamai orang-orang yang menyeru pada Rabbnya pada pagi dan petang semata mengharap ridhaNya.” {QS18:28} #m
  12. Ukhuwah memang tak meniadakan masalah; ia mendampinginya agar indah. “Hanyasanya mukmin itu bersaudara, maka damaikanlah..” {QS49:10} #m
  13. Inilah cara menjaga diri dalam kebaikan, “Hai insan-insan beriman, bertaqwalah pada Allah dan bersamailah orang-orang benar.” {QS9:119} #m
  14. Demikian bedanya kemesraan semu nan berujung sesal dan seteru; dengan kebersamaan taqwa yang meski berkendala, kan sampai jua ke surga. #m
  15. Ia mimbar cahaya, dicemburui Nabi dan syuhada’. Bahkan walau di dunia sempat dicekam dendam, iman kelak mempertemukan dalam kenikmatan. #m
  16. Yakni “Dan Kami cabut segala dendam di hati mereka, sedang mereka merasa bersaudara, duduk berhadapan di atas dipan-dipan.” {QS15:47} #m
  17. Hakikat maksiat sunyi, sesal, dan seteru, walau kini mesra, semarak, dan syahdu. Taat itu nikmat dan hangat nanti, walau kini gerah dan sepi. #m



Kumpulan Tweet tentang Tafsir Surah Al-Fatihah ~ #SalimAFillah

Al-Fatihah

  1. Al Fatihah ~ kesemuanya, adalah bangunan kokoh yang menggambarkan kehambaan. Pengabdian itu dapat berwujud cinta, harap, maupun takut. #Fth
  2. Maka terhimpun; "AlhamduliLlahi Rabbil 'Alamin" adalah cinta, "Arrahamanir Rahim" adalah harap, dan "Maliki Yaumiddin" adalah takut. #Fth
  3. Di antara Adab meminta; dahului dengan puja. Sebab dalam ketiganya terkandung pujian dan pemuliaan pada Allah; setelah itu, berdoalah. #Fth
  4. Tapi sebelum permohonan terucap; jelaskan hubungan kita dengan Dzat yang dipintai; sesetia apakah, setulus apakah, semesra apakah. #Fth
  5. "IyyaKa na'budu", padanya terkandung Ghayah {tujuan} dari segala penghambaan, "Wa iyyaKa nasta'in" di situlah Wasilah {sarananya}. #Fth
  6. Sebagai ikrar Tauhid, di dalamnya juga terkandung pengakuan jujur bahwa kita takkan mampu mengibadahi Allah tanpa pertolonganNya. #Fth
  7. Maka kita mengesakan Allah, menyembahNya, mengabdikan hidup dan mati; dengan mengandalkanNya, bergantung padaNya, bertawakkal atasNya. #Fth
  8. Ialah juga titik pembagi antara hak Allah dan hak hamba dalam keseluruhan surat; apa yang sesudahnya adalah ijabah dariNya untuk mereka. #Fth
  9. Sesudah itu kita berdoa; tak sembarang pinta; hanya memohon hal paling berharga dalam hayat kita; hidayah untuk istiqamah di jalanNya. #Fth
  10. "Shirathalladzina an'amta 'alaihim"; maka kita tahu, hidayah adalah nikmat setinggi-tingginya, seagung-agungnya, seindah-indahnya. #Fth
  11. Dalam pendakian menjemput hidayah, penyakit-penyakit hati kita mohon agar digugurkanNya. Maka "IyyaKa na'budu" adalah obat Riya'. #Fth
  12. "IyyaKa nasta'in" ialah obat takabbur. Dan "Ihdinash shirathal mustaqim" selain pinta jugalah pengakuan, ia obat untuk bodoh dan sesat. #Fth
  13. "Shirathalladzina an'amTa 'alaihim" juga memberi kita isyarat ketersambungan Risalah; kita muslim, dan telah didahului para gemilang. #Fth
  14. Orang-orang yang diberi nikmat itu ialah para Nabi, Shiddiqin, Syuhada', dan Shalihin yang kisah mereka sepanjang Quran jadi teladan. #Fth
  15. Mereka terbimbing untuk bersikap terbaik dengan imannya; dalam sempit dan lapang, susah dan senang, lebih dan kurang, tenang dan goncang. #Fth
  16. Mereka terjaga dari 2 bahaya; murka Allah dan tersesat dari jalan ridhaNya. Yang dimurka itu sebab berilmu tanpa amal dan menyalahguna. #Fth
  17. Yang tersesat sebab mengikuti sangka dan maksud baik tanpa mau mengkaji dan mendalami pengajaranNya. Dua ini Ifrath dan Tafrith beragama. #Fth
  18. Yang menyeksamai Tafsirpun tak boleh lena. Benar bahwa Al Maghdhub 'Alaihim melanda Yahudi dan gelar Adh Dhaallun mengenai Nashrani . #Fth
  19. Tapi jika kita sebagai muslim diminta mengulang doa agar selamat dari keduanya minimal 17 kali sehari; betapa rawannya kita serupa. #Fth
  20. Mari tak henti hayati Ummul Kitab ini; untuk menyempurnakan kehambaan, mengkhusyu'kan ibadah, dan mencahayai hidup dengan petunjukNya. #Fth



Doa Nabi Musa

Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu berkata:

"Bahwa Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam berkata kepadanya: "Maukah aku ajarkan kalimat yang pernah diucapkan Musa alaihissalam ketika bersama bani israil melintasi lautan?"
Aku menjawab: "Mau ya Rasulallah."

Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam bersabda:

 اللهم لك الحمد وإليك المشتكى و أنت المستعان ولا حول ولا قوة إلا بالله العلي العظيم

"Allahumma lakal hamdu, wa ilaikal musytaka, wa antal musta'aan, walaa haula walaa quwwata illa billahil 'aliyyil 'adziim."

Ya Allah segala puji hanyalah milikMu, hanya kepadaMu aku mengadu, hanya Engkaulah Pemberi pertolongan, tiada kemampuan dan kekuatan kecuali bersama Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

Berkata Abdullah Ibnu Mas'ud radhiyallahu anhu: "aku selalu mengucapkan kalimat ini sejak aku mendengarnya dari Rasulullah shallallahu alaihi wa sallam."
~HR Imam Ath-Thabrani~




 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



#samm [ سَمّ ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn mīm mīm [ س م م ] terjadi sekali 
di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: samm [ سَمّ ]~


1. ~QS. Al-A'raf [7]:40:19~ -- سَمِّ -- sammi -- (the) eye --


الَّذِينَ كَذَّبُوا بِآيَاتِنَا وَاسْتَكْبَرُوا عَنْهَا لَا تُفَتَّحُ لَهُمْ أَبْوَابُ السَّمَاءِ وَلَا يَدْخُلُونَ الْجَنَّةَ حَتَّىٰ يَلِجَ الْجَمَلُ فِي سَمِّ الْخِيَاطِ ۚ وَكَذَ‌ٰلِكَ نَجْزِي الْمُجْرِمِينَ

Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri terhadapnya, sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit dan tidak (pula) mereka masuk surga, hingga unta masuk ke lubang jarum. Demikianlah Kami memberi pembalasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan.


Tafsir Quraish Shihab:
Orang-orang yang mendustakan tanda-tanda kekuasaan Kami yang ada di kitab-kitab suci dan alam semesta, enggan memetik petunjuk darinya dan tidak bertobat, terputus harapannya untuk diterima amalnya, dan untuk mendapat kasih sayang Allah dan harapan masuk surga. Perumpamaannya seperti seekor unta yang tidak akan mungkin dapat masuk ke lobang jarum. Dengan siksa semacam ini Kami akan menghukum tiap-tiap umat yang mendustakan dan menyombongkan diri.


Tafsir Jalalayn:
(Sesungguhnya orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami dan menyombongkan diri) mereka berlaku sombong (terhadapnya) kemudian mereka tidak mau percaya terhadapnya (sekali-kali tidak akan dibukakan bagi mereka pintu-pintu langit) yaitu apabila arwah-arwah mereka dinaikkan sesudah mati, sehingga arwah mereka turun kembali ke Sijjin atau neraka yang ada di dalam perut bumi. Berbeda dengan arwahnya orang yang beriman, pintu-pintu langit dibukakan untuknya, sehingga arwahnya dapat naik ke langit yang ke tujuh, demikianlah menurut penjelasan hadis (dan tidak pula mereka masuk surga hingga unta masuk) yakni jika ada unta yang dapat masuk (ke dalam lubang jarum) maksudnya lubang yang ada pada jarum; ini kata kiasan bahwa hal itu tidak mungkin terjadi, demikian pula masuknya mereka ke dalam surga. (Demikianlah) pembalasan itu (Kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat kejahatan) oleh sebab kekafirannya.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

#lawḥ [ لَوْح ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: lām wāw ḥā [ ل و ح ] terjadi lima kali 
di dalam Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: lawḥ [ لَوْح ]~


1. ~QS. Al-A'raf [7]:145:4~ -- الْأَلْوَاحِ -- l-alwāḥi -- the tablets --


وَكَتَبْنَا لَهُ فِي الْأَلْوَاحِ مِن كُلِّ شَيْءٍ مَّوْعِظَةً وَتَفْصِيلًا لِّكُلِّ شَيْءٍ فَخُذْهَا بِقُوَّةٍ وَأْمُرْ قَوْمَكَ يَأْخُذُوا بِأَحْسَنِهَا ۚ سَأُرِيكُمْ دَارَ الْفَاسِقِينَ

Dan telah Kami tuliskan untuk Musa pada luh-luh (Taurat) segala sesuatu sebagai pelajaran dan penjelasan bagi segala sesuatu; maka (Kami berfirman): "Berpeganglah kepadanya dengan teguh dan suruhlah kaummu berpegang kepada (perintah-perintahnya) dengan sebaik-baiknya, nanti Aku akan memperlihatkan kepadamu negeri orang-orang yang fasik.

2. ~QS. Al-A'raf [7]:150:17~ -- الْأَلْوَاحَ -- l-alwāḥa -- the tablets --


وَلَمَّا رَجَعَ مُوسَىٰ إِلَىٰ قَوْمِهِ غَضْبَانَ أَسِفًا قَالَ بِئْسَمَا خَلَفْتُمُونِي مِن بَعْدِي ۖ أَعَجِلْتُمْ أَمْرَ رَبِّكُمْ ۖ وَأَلْقَى الْأَلْوَاحَ وَأَخَذَ بِرَأْسِ أَخِيهِ يَجُرُّهُ إِلَيْهِ ۚ قَالَ ابْنَ أُمَّ إِنَّ الْقَوْمَ اسْتَضْعَفُونِي وَكَادُوا يَقْتُلُونَنِي فَلَا تُشْمِتْ بِيَ الْأَعْدَاءَ وَلَا تَجْعَلْنِي مَعَ الْقَوْمِ الظَّالِمِينَ

Dan tatkala Musa telah kembali kepada kaumnya dengan marah dan sedih hati berkatalah dia: "Alangkah buruknya perbuatan yang kamu kerjakan sesudah kepergianku! Apakah kamu hendak mendahului janji Tuhanmu?" 
Dan Musapun melemparkan luh-luh (Taurat) itu dan memegang (rambut) kepala saudaranya (Harun) sambil menariknya ke arahnya, Harun berkata: "Hai anak ibuku, sesungguhnya kaum ini telah menganggapku lemah dan hampir-hampir mereka membunuhku, sebab itu janganlah kamu menjadikan musuh-musuh gembira melihatku, dan janganlah kamu masukkan aku ke dalam golongan orang-orang yang zalim."

3. ~QS. Al-A'raf [7]:154:7~ -- الْأَلْوَاحَ -- l-alwāḥa -- the tablets --


وَلَمَّا سَكَتَ عَن مُّوسَى الْغَضَبُ أَخَذَ الْأَلْوَاحَ ۖ وَفِي نُسْخَتِهَا هُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلَّذِينَ هُمْ لِرَبِّهِمْ يَرْهَبُونَ

Sesudah amarah Musa menjadi reda, lalu diambilnya (kembali) luh-luh (Taurat) itu; dan dalam tulisannya terdapat petunjuk dan rahmat untuk orang-orang yang takut kepada Tuhannya.


4. ~QS. Al-Qamar [54]:13:4~ -- أَلْوَاحٍ -- alwāḥin -- (ark) made of planks --

وَحَمَلْنَاهُ عَلَىٰ ذَاتِ أَلْوَاحٍ وَدُسُرٍ

Dan Kami angkut Nuh ke atas (bahtera) yang terbuat dari papan dan paku,

5. ~QS. Al-Buruj [85]:22:2~ -- لَوْحٍ -- lawḥin -- a Tablet --


فِي لَوْحٍ مَّحْفُوظٍ

yang (tersimpan) dalam Lauh Mahfuzh.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png

Share