Saung Saung

~Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh~
~Bismillahirahmanirahiim~

Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Ketenangan [ #amanat [ أَمَنَة ]] ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: hamza mīm nūn [ أ م ن ] terjadi dua kali di dalam Al-Qur'an sebagai kata bendadalam bentuk: amanat [ أَمَنَة ]~


1. ~QS. Al-Imran  [3]:154:7~ -- أَمَنَةً -- amanatan -- security --


ثُمَّ أَنزَلَ عَلَيْكُم مِّن بَعْدِ الْغَمِّ أَمَنَةً نُّعَاسًا يَغْشَىٰ طَائِفَةً مِّنكُمْ ۖ وَطَائِفَةٌ قَدْ أَهَمَّتْهُمْ أَنفُسُهُمْ يَظُنُّونَ بِاللَّهِ غَيْرَ الْحَقِّ ظَنَّ الْجَاهِلِيَّةِ ۖ يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ الْأَمْرِ مِن شَيْءٍ ۗ قُلْ إِنَّ الْأَمْرَ كُلَّهُ لِلَّهِ ۗ يُخْفُونَ فِي أَنفُسِهِم مَّا لَا يُبْدُونَ لَكَ ۖ يَقُولُونَ لَوْ كَانَ لَنَا مِنَ الْأَمْرِ شَيْءٌ مَّا قُتِلْنَا هَاهُنَا ۗ قُل لَّوْ كُنتُمْ فِي بُيُوتِكُمْ لَبَرَزَ الَّذِينَ كُتِبَ عَلَيْهِمُ الْقَتْلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمْ ۖ وَلِيَبْتَلِيَ اللَّهُ مَا فِي صُدُورِكُمْ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِي قُلُوبِكُمْ ۗ وَاللَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ

Kemudian setelah kamu berdukacita, Allah menurunkan kepada kamu keamanan (berupa) kantuk yang meliputi segolongan dari pada kamu, sedang segolongan lagi telah dicemaskan oleh diri mereka sendiri, mereka menyangka yang tidak benar terhadap Allah seperti sangkaan jahiliyah. 
Mereka berkata: "Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?"
Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". 
Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". 
Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". 
Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati.



Tafsir Quraish Shihab:
Setelah kesedihan itu, Allah memberi kalian nikmat ketenangan, berupa rasa kantuk yang menyelimuti golongan yang tulus iman dan penyerahan dirinya kepada Allah. Adapun golongan yang lain, hanya memikirkan diri sendiri. Oleh karena itu, mereka berprasangka buruk kepada Allah seperti prasangka jahiliah. 
Dengan tidak percaya, mereka berkata, "Apakah kita mempunyai peran mengenai soal kemenangan yang dijanjikan Allah kepada kita?" 
Katakan, wahai Nabi, "Semua urusan mengenai kemenangan dan kekalahan itu adalah wewenang Allah. Dia yang akan mengatur hal itu pada hamba-hamba-Nya, apakah mereka mengerjakan faktor-faktor kemenangan atau sebaliknya." 
Sebenarnya, ketika mengatakan hal itu, dalam hati mereka ada hal yang tidak terungkap. 
Dalam hati, mereka berkata, "Kalau kita mempunyai kebebasan, kita tidak akan pergi berperang sehingga tidak akan menderita kalah." 
Katakan kepada mereka, "Kalaupun kalian berada di rumah, kemudian di antara kalian ada yang sudah ditentukan akan terbunuh di medan perang, maka mereka pasti akan keluar menuju tempat kematian itu." 
Allah melakukan semua yang telah terjadi pada perang Uhud demi kemaslahatan yang banyak. Di antaranya, untuk menguji keikhlasan yang ada di dalam dada kalian, dan juga untuk membersihkan hati kalian. Allah Maha Mengetahui hal-hal yang tersembunyi di dalam hati.



2. ~QS. Al-Anfal  [8]:11:4~ -- أَمَنَةً -- amanatan -- a security --


إِذْ يُغَشِّيكُمُ النُّعَاسَ أَمَنَةً مِّنْهُ وَيُنَزِّلُ عَلَيْكُم مِّنَ السَّمَاءِ مَاءً لِّيُطَهِّرَكُم بِهِ وَيُذْهِبَ عَنكُمْ رِجْزَ الشَّيْطَانِ وَلِيَرْبِطَ عَلَىٰ قُلُوبِكُمْ وَيُثَبِّتَ بِهِ الْأَقْدَامَ

(Ingatlah), ketika Allah menjadikan kamu mengantuk sebagai suatu penenteraman daripada-Nya, dan Allah menurunkan kepadamu hujan dari langit untuk mensucikan kamu dengan hujan itu dan menghilangkan dari kamu gangguan-gangguan syaitan dan untuk menguatkan hatimu dan mesmperteguh dengannya telapak kaki(mu).


Tafsir Quraish Shihab:
Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah di saat kalian kekurangan perbekalan air dan di saat kalian dicekam rasa takut pada musuh, lalu Allah mendatangkan pada kalian rasa aman. Kalian merasakan kantuk dan tertidur dengan tenang. Allah menurunkan air hujan dari langit agar kalian dapat bersuci dengan air itu dan mengusir bisikan setan. Allah telah mengukuhkan hati kalian dengan pertolongan-Nya. Dengan air hujan itu pula tanah menjadi padat dan mengokohkan kaki yang berdiri di atasnya (1). 

(1) Ayat ini menjelaskan karunia Allah yang diberikan kepada pejuang-pejuang Mukmin saat mereka mendapatkan ketenangan jiwa berupa rasa kantuk yang menyebabkan mereka dapat beristirahat dengan baik, dan diturunkannya hujan sehingga mereka dapat bersuci dan mandi. Tanah berpasir pun menjadi padat dan kesat oleh siraman air hujan sehingga dapat mengokohkan pasukan yang menginjakkan kaki mereka di atasnya. Karena, seperti diketahui, pasir-pasir halus dan kering akan cepat mendatangkan lelah pasukan di samping menjadi kendala yang menghalangi kecepatan gerak. Ayat berikutnya menjelaskan perintah Allah kepada para malaikat untuk ikut serta mengukuhkan hati orang-orang beriman dan meniupkan perasaan gentar ke dalam hati orang-orang kafir. Sebab rasa gentar menghadapi musuh berarti kekalahan. Diterangkan pula dalam ayat itu bagaimana teori melemahkan musuh dari tempat yang mematikan, yaitu dengan menebas batang leher atau tangan sehingga meruntuhkan senjata lawan.






 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Dekat dan Jauh oleh Syair Sufistik An-Niffari ~ #OetjiK

Ia menghentikanku dalam posisi yang berdekatan, dan berkata kepadaku:

Tiada suatu pun yang lebih jauh dariku terhadap sesuatu yang lain,
Tiada suatu pun yang lebih dekat dariku terhadap sesuatu yang lain,
kecuali atas dasar hukum ketetapannya dalam hal kedekatan dan kejauhan,

Kejauhan diketahui dengan kedekatan, kedekatan diketahui dengan wujud,
Akulah kedekatan yang tidak mencariku, dan wujud yang tidak berakhir padaku.

Akulah yang dekat, namun tidak seperti kedekatan sesuatu dari sesuatu,
Akulah yang jauh, namun tidak seperti kejauhan sesuatu dari sesuatu.

Dekatmu bukanlah jauhmu, dan jauhmu bukanlah dekatmu.
Akulah yang dekat dan yang jauh,
Dekat adalah jauh, dan Jauh adalah dekat.

Dekat yang kau ketahui adalah jarak,
Dan jauh yang kau ketahui adalah jarak,
Akulah yang dekat dan yang jauh tanpa jarak,
Aku lebih dekat dari lidah terhadap ucapannya, tatkala ia menyebutkan sesuatu.
Maka, yang menyaksikanku tidak menyebutku, dan yang menyebutku tidak menyaksikanku.



An-Niffari (Syair Sufistik An-Niffari)




An-Niffari memiliki nama lengkap Muhammad Ibnu Abd al-Jabbar an-Niffari. Ia dilahirkan di Basrah (Irak). Tak diketahui pasti kapan ia sendiri dilahirkan, kecuali hanya wafatnya pada tahun 354 H.

Pensyarah kitab karya an-Niffari, adalah Afifuddin at-Tilmisani (w. 690 H)
Al-Mawaqif wal Mukhathabat (Posisi-posisi dan Percakapan)

#saqīm [ سَقِيم ] di dalam Al-Qur'an ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: sīn qāf mīm [ س ق م ] terjadi dua kali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata benda, dalam bentuk: saqīm [ سَقِيم ]~


1. ~QS. Ash-Shaffat  [37]:89:3~ -- سَقِيمٌ -- saqīmun -- sick --


فَقَالَ إِنِّي سَقِيمٌ


Kemudian ia berkata: "Sesungguhnya aku sakit".
2. ~QS. Ash-Shaffat  [37]:145:4~ -- سَقِيمٌ -- saqīmun -- (was) ill --


فَنَبَذْنَاهُ بِالْعَرَاءِ وَهُوَ سَقِيمٌ

Kemudian Kami lemparkan dia ke daerah yang tandus, sedang ia dalam keadaan sakit.





 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Kepala Keluarga, Kerja dan Nafkah Halal

Dari Ka’ab bin Ujrah radhiyallahu ‘anhu, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

لَا يَرْبُو لَحْمٌ نَبَتَ مِنْ سُحْتٍ إِلَّا كَانَتْ النَّارُ أَوْلَى بِهِ

Tidak ada daging yang tumbuh dari as-suht, kecuali neraka lebih layak baginya

(HR. Turmudzi 614 dan dishahihkan al-Albani). Dalam riwayat dari Jabir bin Abdillah radhiyallahu ‘anhuma)


Wahai para kepala keluarga, sudah Halalkah pekerjaan Anda -para penanggung jawab nafkah- ? Pernahkah Anda mengkhawatirkan anak dan istri Anda ketika mereka makan bara api neraka? 
Maka, berupayalah dan berusahalah mencari yang Halal, dan jangan mengorbankan diri Anda, dan anak dan istri Anda.


Syaikhul Islam mengatakan,

الطَّعَامَ يُخَالِطُ الْبَدَنَ وَيُمَازِجُهُ وَيَنْبُتُ مِنْهُ فَيَصِيرُ مَادَّةً وَعُنْصُرًا لَهُ ، فَإِذَا كَانَ خَبِيثًا صَارَ الْبَدَنُ خَبِيثًا فَيَسْتَوْجِبُ النَّارَ ؛
 وَلِهَذَا قَالَ النَّبِيُّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ
كُلُّ جِسْمٍ نَبَتَ مَنْ سُحْتٍ فَالنَّارُ أَوْلَى بِهِ
وَالْجَنَّةُ طَيِّبَةٌ لَا يَدْخُلُهَا إلَّا طَيِّبٌ

Makanan akan bercampur dengan tubuh dan tumbuh menjadi jaringan dan sel penyusunnya. Jika makanan itu jelek maka badan menjadi jelek, sehingga layak untuknya neraka. 
Karena itulah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengingatkan, ‘Setiap jasad yang tumbuh dari harta haram, maka neraka layak untuknya.‘ Sementara surga adalah kebaikan, yang tidak akan dimasuki kecuali tubuh yang baik. 

(Ma’mu’ al-Fatawa, 21:541)






 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Ayat-Ayat Al-Qur'an tentang : #Konfirmasi [ #taṣdīq [ تَصْدِيق ]] ~ #OetjiK

~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: ṣād dāl qāf [ ص د ق ] terjadi dua kali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata verbal noundalam bentuk: taṣdīq [ تَصْدِيق ]~


1. ~QS. Yunus [10]:37:11~ -- تَصْدِيقَ -- taṣdīqa -- (it is) a confirmation --


 وَمَا كَانَ هَـٰذَا الْقُرْآنُ أَن يُفْتَرَىٰ مِن دُونِ اللَّهِ وَلَـٰكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ الْكِتَابِ لَا رَيْبَ فِيهِ مِن رَّبِّ الْعَالَمِينَ

Tidaklah mungkin Al Quran ini dibuat oleh selain Allah; akan tetapi (Al Quran itu) membenarkan kitab-kitab yang sebelumnya dan menjelaskan hukum-hukum yang telah ditetapkannya, tidak ada keraguan di dalamnya, (diturunkan) dari Tuhan semesta alam.


Tafsir Quraish Shihab:
Tidak akan ada satu hal pun dalam al-Qur'ân ini yang memungkinkan untuk dibuat-buat oleh seseorang, karena al-Qur'ân --dengan kemukjizatan, petunjuk dan kecermatannya-- tidak mungkin dihasilkan oleh selain Allah. Al-Qur'ân ini tidak lain adalah penegas atas kebenaran yang terkandung di dalam kitab-kitab samawi yang telah diturunkan sebelumnya. Al-Qur'ân juga merupakan penjelas bagi fakta-fakta dan syariat-syariat yang telah ditulis dan ditetapkan. Tidak ada keraguan bahwa al-Qur'ân diturunkan dari sisi Allah. Dan al-Qur'ân adalah mukjizat yang tidak ada seorang pun yang mampu membuat sesuatu yang semisal dengannya.



2. ~QS. Yunus [12]:111:13~ -- تَصْدِيقَ -- taṣdīqa -- a confirmation --


لَقَدْ كَانَ فِي قَصَصِهِمْ عِبْرَةٌ لِّأُولِي الْأَلْبَابِ ۗ مَا كَانَ حَدِيثًا يُفْتَرَىٰ وَلَـٰكِن تَصْدِيقَ الَّذِي بَيْنَ يَدَيْهِ وَتَفْصِيلَ كُلِّ شَيْءٍ وَهُدًى وَرَحْمَةً لِّقَوْمٍ يُؤْمِنُونَ

Sesungguhnya pada kisah-kisah mereka itu terdapat pengajaran bagi orang-orang yang mempunyai akal. Al Quran itu bukanlah cerita yang dibuat-buat, akan tetapi membenarkan (kitab-kitab) yang sebelumnya dan menjelaskan segala sesuatu, dan sebagai petunjuk dan rahmat bagi kaum yang beriman.


Tafsir Quraish Shihab:
Sungguh Kami telah mewahyukan kepadamu, Muhammad, kisah-kisah para Nabi, guna memantapkan hatimu dan sebagai petunjuk bagi pengikut-pengikutmu. Kisah-kisah itu berisikan pelajaran dan nasihat yang dapat menerangi orang-orang yang berakal dan menyadari bahwa al-Qur'ân itu benar. Cerita-cerita itu bukan dibuat-buat dan bukan merupakan dongeng. Kisah-kisah itu benar adanya dan merupakan wahyu yang menguatkan kebenaran kitab-kitab suci dan kebenaran nabi-nabi yang membawanya. Selain itu, kisah- kisah itu juga menerangkan persoalan-persoalan agama yang memerlukan penjelasan, menunjukkan kepada kebenaran dan kepada jalan yang lurus, dan membuka pintu rahmat bagi orang-orang yang beriman dengan tulus ikhlas, yang mau mengambil petunjuk dari al-Qur'ân itu.




~akar kata yang terdiri dari tiga huruf: wāw kāf dāl [ و ك د ] terjadi sekali di dalam 
Al-Qur'an sebagai kata verbal noundalam bentuk: tawkīd [ تَوْكِيد ]~



1. ~QS. An-Nahl  [16]:91:10~ -- تَوْكِيدِهَا -- tawkīdihā -- their confirmation --


وَأَوْفُوا بِعَهْدِ اللَّهِ إِذَا عَاهَدتُّمْ وَلَا تَنقُضُوا الْأَيْمَانَ بَعْدَ تَوْكِيدِهَا وَقَدْ جَعَلْتُمُ اللَّهَ عَلَيْكُمْ كَفِيلًا ۚ إِنَّ اللَّهَ يَعْلَمُ مَا تَفْعَلُونَ


Dan tepatilah perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu membatalkan sumpah-sumpah(mu) itu, sesudah meneguhkannya, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah-sumpahmu itu). Sesungguhnya Allah mengetahui apa yang kamu perbuat.


Tafsir Quraish Shihab:
Tepatilah janji yang telah kalian buat atas nama diri kalian sendiri dengan mempersaksikan Allah untuk menepatinya selama tidak bertentangan dengan syariat. Janganlah kalian merusak sumpah dengan melanggarnya setelah sumpah itu dikukuhkan dengan menyebut nama Allah dan keinginan kuat untuk melaksanakannya. Sungguh kalian telah mengetahui bahwa Allah akan menjamin pelaksanaan janji dan sumpah tersebut. Dia Mahaperiksa dan Maha Mengawasi diri kalian. Peganglah janji dan sumpah kalian. Allah Maha Tahu apakah kalian benar-benar menepati janji atau mengingkarinya dan akan memberi balasan atas perbuatan kalian.







 photo http___signatures.mylivesignature.com_54493_357_E8D18B00A8D4D89874CD5E1BBA4CA76B_zpsm6yjrqjk.png



Share